Cara Mengatasi Anak Tomboy – Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan karakteristik yang unik. Salah satu karakter yang mungkin muncul pada anak perempuan adalah sifat tomboy. Sebutan “tomboy” seringkali merujuk pada anak perempuan yang cenderung menyukai aktivitas atau gaya yang lebih identik dengan anak laki-laki.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengatasi anak tomboy dalam ajaran Islam, termasuk pemahaman tentang ciri-ciri anak tomboy, serta bagaimana orang tua dapat mendidik anak mereka sesuai dengan fitrah tanpa memaksakan perubahan yang merugikan perkembangan emosional mereka.
Pemahaman tentang Sifat Tomboy
Dalam Islam, setiap individu diberikan kebebasan dalam memilih jalan hidup, namun tetap dalam kerangka aturan dan nilai-nilai syariah. Anak perempuan yang tomboy seringkali menunjukkan ketertarikan pada aktivitas yang dianggap lebih maskulin, seperti olahraga fisik yang keras, gaya berpakaian yang lebih santai atau non-feminin, serta preferensi pada permainan yang sering diasosiasikan dengan anak laki-laki. Sifat ini tidak selalu buruk, namun perlu dipahami dalam konteks yang lebih luas.
Orang tua perlu mengenali bahwa fase tomboy seringkali adalah bagian dari eksplorasi diri anak dalam mencari jati diri. Namun, ketika sifat tomboy tersebut berkembang menjadi perilaku yang menyimpang dari norma gender yang diajarkan dalam Islam, peran orang tua menjadi krusial dalam memberikan arahan yang baik.
Ciri-Ciri Anak Perempuan Tomboy
Untuk memahami lebih lanjut, berikut beberapa ciri-ciri anak perempuan tomboy yang mungkin dapat terlihat sejak usia dini:
- Anak perempuan tomboy sering memilih pakaian yang lebih sederhana dan tidak terlalu feminin, seperti celana pendek, kaos, atau pakaian yang sering digunakan oleh anak laki-laki.
- Mereka lebih tertarik pada olahraga yang menuntut aktivitas fisik keras, seperti sepak bola, basket, atau bersepeda, dibandingkan bermain boneka atau aktivitas lain yang lebih tradisional untuk anak perempuan.
- Anak perempuan tomboy biasanya lebih memilih gaya rambut pendek dan menghindari penggunaan aksesori seperti pita atau jepitan yang sering diasosiasikan dengan perempuan.
- Mereka cenderung memiliki lebih banyak teman laki-laki dan merasa lebih nyaman berinteraksi dengan kelompok tersebut.
- Mainan yang dipilih biasanya lebih cenderung ke arah permainan yang khas untuk anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, senjata mainan, atau robot, dan mereka kurang tertarik pada boneka atau permainan rumah-rumahan.
Mengenali ciri-ciri ini membantu orang tua memahami karakter anak dengan lebih baik, namun penting untuk tidak langsung menarik kesimpulan bahwa sifat ini harus dihilangkan sepenuhnya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendampingi anak agar tetap sesuai dengan tuntunan agama tanpa mengekang kebebasan ekspresi mereka.
Cara Mengatasi Anak Tomboy dalam Islam
Mengatasi anak tomboy bukanlah tentang memaksa anak untuk berubah secara drastis, melainkan mendampingi dan memberikan pengajaran yang lembut, khususnya dalam koridor ajaran Islam. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Menanamkan Nilai Fitrah Sejak Dini
Dalam Islam, fitrah atau kodrat setiap manusia sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Laki-laki dan perempuan diciptakan dengan peran masing-masing yang saling melengkapi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai ini sejak dini kepada anak-anak mereka. Ajak anak perempuan untuk mengenal peran mereka dalam keluarga dan masyarakat berdasarkan ajaran Islam, tanpa harus menolak sifat alami yang muncul dalam diri mereka.
Orang tua bisa menjelaskan dengan bahasa yang sederhana bahwa sebagai perempuan, mereka memiliki kelebihan dan tugas yang berbeda dari laki-laki, namun tetap bisa aktif dan berpartisipasi dalam banyak hal, tanpa harus meninggalkan identitas gender mereka.
2. Memberikan Teladan yang Baik
Anak-anak adalah peniru yang baik. Mereka belajar dari lingkungan, terutama dari orang tua dan keluarga terdekat. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memberikan teladan yang baik dalam berpakaian, bertindak, dan bersikap sesuai dengan ajaran Islam. Orang tua dapat memperkenalkan kepada anak-anak tentang tokoh-tokoh perempuan dalam Islam yang tangguh namun tetap menjaga identitas sebagai seorang wanita, seperti Siti Khadijah dan Aisyah, yang bisa menjadi contoh ideal.
Selain itu, ajaklah anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai dengan fitrahnya. Misalnya, melibatkan mereka dalam kegiatan perempuan yang positif, seperti memasak, menjahit, atau berkreasi, tanpa harus mengabaikan minat mereka pada hal-hal lain.
3. Menghindari Stigma dan Label Negatif
Meskipun sifat tomboy sering kali dianggap negatif, penting untuk menghindari pemberian label yang tidak baik pada anak. Hindari mengucapkan kalimat-kalimat seperti “kamu harus lebih feminin” atau “jangan seperti laki-laki” yang bisa membuat anak merasa tertekan atau tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Alih-alih menekan mereka, lebih baik mengarahkan dengan memberikan pemahaman bahwa ada keseimbangan antara menjadi diri sendiri dan menjaga peran yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
4. Mengajak Anak Beraktivitas Islami
Cara yang lebih efektif untuk mengatasi anak tomboy dalam Islam adalah dengan mengajak mereka terlibat dalam kegiatan yang Islami dan positif. Misalnya, ikut serta dalam pengajian, belajar bersama teman-teman perempuan, atau terlibat dalam kegiatan sosial yang mengajarkan nilai-nilai Islam. Dengan begitu, anak akan terbiasa dengan lingkungan yang mendukung perkembangan kepribadian mereka sebagai seorang muslimah yang kuat dan mandiri.
5. Mendekatkan Anak pada Ajaran Islam
Pendidikan agama yang kuat sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Orang tua bisa mendekatkan anak pada ajaran Islam dengan cara yang menyenangkan, seperti mengajak mereka membaca Al-Qur’an, mengenalkan kisah para nabi, atau mengajarkan doa-doa harian. Anak perempuan yang tomboy perlu diingatkan bahwa dalam Islam, ada nilai-nilai tertentu yang harus dijaga, namun mereka tetap bisa menjadi diri sendiri dalam batas-batas yang diperbolehkan.
6. Membangun Komunikasi yang Baik
Anak perempuan tomboy mungkin memiliki alasan tersendiri mengapa mereka lebih memilih aktivitas atau gaya yang lebih maskulin. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu membuka komunikasi yang baik dan mendengarkan pendapat mereka. Tanyakan apa yang mereka rasakan dan jelaskan dengan lembut bahwa meskipun mereka bisa mengekspresikan diri, ada nilai-nilai yang perlu dijaga sebagai seorang muslimah.
7. Membantu Anak Menemukan Minat Baru
Salah satu cara untuk mengalihkan perhatian anak dari kecenderungan tomboy adalah dengan membantu mereka menemukan minat baru yang tetap sesuai dengan fitrah mereka sebagai perempuan. Ajak mereka untuk mencoba aktivitas seperti seni, musik, atau olahraga yang lebih netral, yang bisa mengembangkan kepribadian mereka tanpa harus mengubah minat sepenuhnya.
Baca Juga: Tak Disangka! Pentingnya Peran Ayah Dalam Mendidik Anak
Kesimpulan
Dalam menghadapi anak perempuan yang tomboy, sikap terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan mendampingi mereka secara bijak dan tidak memaksakan perubahan yang drastis.
Cara mengatasi anak tomboy dalam ajaran Islam adalah dengan memberikan pendidikan yang baik, menanamkan nilai-nilai fitrah, serta membangun komunikasi yang positif. Pada akhirnya, setiap anak adalah individu yang unik, dan tugas orang tua adalah membimbing mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang sesuai dengan ajaran agama, namun tetap bisa menjadi diri mereka sendiri.