Cara Mengatasi Overthinking – Overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan adalah masalah umum yang sering dialami oleh banyak orang, terutama anak muda. Dalam pandangan Islam, overthinking bukan hanya masalah pikiran, tetapi juga berkaitan erat dengan keimanan.
Banyak dari kita yang mungkin pernah merasa terjebak dalam pikiran yang tidak berujung, memikirkan hal-hal yang tidak pasti atau berandai-andai pada hal-hal yang belum terjadi. Sahabat, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin memiliki solusi yang baik untuk mengatasi overthinking.
Artikel ini akan membahas cara-cara mengatasi overthinking dalam Islam, sehingga pikiran menjadi lebih tenang dan kita bisa lebih fokus terhadap kepentingan dan kewajiban kita.
Apa Itu Overthinking?
Secara sederhana, overthinking adalah kondisi di mana seseorang terlalu banyak berpikir hingga mengganggu produktivitas dan ketenangan jiwa. Pikiran ini bisa berupa kecemasan terhadap masa depan, kekhawatiran atas kegagalan, hingga memikirkan perkataan atau perilaku orang lain secara berlebihan.
Overthinking sering kali menjadi hambatan yang menghalangi seseorang untuk berprogres dalam hidup. Namun, Islam menuntun kita untuk hidup dengan optimis dan tawakal kepada Allah SWT, menyerahkan segala urusan kita kepada Allah setelah berusaha dengan maksimal.
Penyebab Overthinking dalam Pandangan Islam
1. Kurangnya Tawakal kepada Allah
Salah satu alasan seseorang terjebak dalam overthinking adalah kurangnya rasa percaya kepada ketetapan Allah. Dalam Islam, kita diajarkan untuk berusaha sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya hanya kepada Allah. Ketika seseorang merasa perlu mengontrol segala sesuatu, ia justru terjebak dalam kecemasan yang tak perlu.
2. Tidak Memahami Hakikat Takdir
Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini terjadi atas izin Allah. Terkadang, overthinking muncul dari keinginan kita untuk mengetahui atau mengubah hal-hal yang di luar kendali diri kita sendiri. Pemahaman yang benar tentang takdir dapat membantu sahabat melepaskan pikiran berlebihan yang menghantui.
3. Kurangnya Pengendalian Diri
Emosi yang tidak terkendali, seperti rasa takut dan kecemasan, dapat membuat seseorang berpikir berlebihan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan emosi dan pikiran. Sebagai contoh, Al-Qur’an menyebutkan bahwa, sehingga kita tidak perlu terbebani dengan hal-hal di luar kemampuan kita.
“…Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS Al-Baqarah: 286)
Cara Mengatasi Overthinking dalam Islam
Islam menawarkan banyak cara praktis dan penuh hikmah untuk mengatasi overthinking. Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Perbanyak Dzikir dan Doa
Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan pikiran yang kacau adalah dengan memperbanyak dzikir dan doa. Dzikir seperti “Hasbunallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung) sangat membantu untuk menenangkan hati dan pikiran.
2. Melakukan Sholat Sunnah dan Memperbanyak Ibadah
Ibadah seperti sholat sunnah dan tahajjud memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menenangkan hati. Sholat Tahajjud khususnya memberikan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah di sepertiga malam yang sunyi. Dengan begitu, kita bisa berbicara (curhat) kepada Allah, mengadukan segala kecemasan, dan merasa lebih tenang.
3. Menghadirkan Rasa Syukur
Overthinking sering kali muncul karena kita terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki atau apa yang salah dalam hidup. Agama Islam mengajarkan bahwa syukur adalah cara yang ampuh untuk mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif. Setiap kali merasa cemas, cobalah untuk mengingat nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Ayat Al-Qur’an menyebutkan, “Dan jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS Ibrahim: 7).
Baca Juga: 7 Cara Mengubah Kebiasaan Buruk yang Menghambat Diri
4. Berprasangka Baik kepada Allah (Husnudzan)
Agama Islam juga mengajarkan betapa pentingnya husnudzan atau berprasangka baik kepada Allah. Berprasangka baik berarti percaya bahwa setiap ketetapan Allah adalah yang terbaik bagi kita. Dengan husnudzan, kita dapat mengurangi kebiasaan overthinking karena merasa yakin bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita memiliki hikmah dan pelajaran yang berharga.
5. Memiliki Sikap Qana’ah (Merasa Cukup)
Qana’ah membuat seseorang merasa cukup dengan apa yang dimiliki tanpa harus khawatir atau cemas terhadap apa yang belum didapatkan. Sikap ini akan membantu mengurangi perasaan khawatir berlebihan karena sahabat fokus pada apa yang sudah Allah berikan, bukan pada hal-hal yang di luar kendali.
6. Rutinitas yang Positif
Memiliki aktivitas positif seperti olahraga, membaca Al-Qur’an, atau berinteraksi dengan orang-orang yang baik dan berilmu dapat membantu mengalihkan pikiran dari kecemasan. Islam juga menganjurkan untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat, salah satunya dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Rasa Malas Serta Penyebab dan Dampaknya
Ayat dan Hadits yang Mendukung Cara Mengatasi Overthinking
1. QS. Ar-Ra’d: 28
“…Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa dengan berdzikir, hati akan lebih tenang dan pikiran lebih jernih, sehingga overthinking dapat diminimalisir dan hilang.
2. QS. Al-Insyirah: 5-6
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Ayat ini memberi keyakinan bahwa setiap kesulitan akan diiringi kemudahan, sehingga kita tidak perlu tenggelam dalam pikiran negatif yang berlebihan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; ia pergi di pagi hari dengan perut kosong dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi).
Hadits ini menekankan bahwa tawakal atau berserah diri kepada Allah adalah kunci utama ketenangan.
Overthinking dalam Islam bukan hanya masalah pikiran, tetapi juga masalah keimanan dan kesabaran. Melalui berbagai cara yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadits, kita diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, berusaha memperbaiki diri, dan selalu bersikap husnudzan atau berprasangka baik kepada Allah SWT.