Tujuan Pernikahan – Pernikahan itu punya tempat yang istimewa dalam ajaran Islam. Bukan hanya soal menyatukan dua orang dalam ikatan cinta, tapi pernikahan memiliki tujuan yang jauh lebih dalam. Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah sarana untuk mencapai keberkahan, kebahagiaan, dan ridha Allah SWT. Di artikel ini, kita akan membahas tuntas tujuan pernikahan dalam Islam, yang ternyata lebih dari sekadar menjalin hubungan antara suami dan istri.
Pernikahan sebagai Sunnah Nabi
Dalam Islam, pernikahan adalah sunnah Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
“Nikah itu adalah sunnahku. Barang siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, maka ia bukan bagian dariku.” (HR. Ibnu Majah)
Dengan menikah, kita mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sunnah ini bukan hanya membantu kita menjaga kesucian diri, tetapi juga menjadi jalan untuk membangun keluarga yang harmonis dan berlandaskan keimanan.
Tujuan Pernikahan dalam Islam
1. Menjaga Kesucian dan Kehormatan Diri
Salah satu tujuan utama pernikahan adalah menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Dengan menikah, kita punya pasangan yang halal, sehingga bisa memenuhi kebutuhan biologis dan emosional secara syar’i. Ini juga membantu menjaga hati dan pikiran dari godaan yang bisa membawa kita ke jalan yang salah.
2. Meraih Ketenangan dan Kasih Sayang
Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)
Pernikahan memberikan ketenteraman dan kebahagiaan batin bagi pasangan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa saling mendukung, baik secara emosional maupun batin, sehingga kehidupan rumah tangga jadi lebih harmonis.
3. Menyempurnakan Separuh Agama
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang lainnya.” (HR. Al-Baihaqi)
Pernikahan bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga sarana untuk meningkatkan keimanan. Suami dan istri bisa saling mengingatkan dalam kebaikan, melaksanakan ibadah bareng, dan membangun keluarga yang taat kepada Allah.
4. Melahirkan Generasi yang Saleh
Salah satu tujuan utama pernikahan adalah melahirkan keturunan yang saleh dan taat kepada Allah SWT. Anak-anak yang dididik dalam keluarga Islami bisa jadi penerus yang membawa kebaikan bagi masyarakat. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang tua punya tanggung jawab besar untuk mendidik anak-anak agar jadi individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi dalam menegakkan agama Islam.
5. Membangun Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Pernikahan yang dilandasi keimanan bukan hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga jadi bekal untuk kehidupan di akhirat. Pasangan yang saling mencintai karena Allah akan selalu mendukung satu sama lain untuk meraih ridha-Nya. Ini tercermin dalam doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an:
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Prinsip-prinsip Penting dalam Pernikahan Islami
- Niat yang Lurus
Pernikahan sebaiknya dilakukan dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan hanya untuk memenuhi keinginan duniawi. Dengan niat yang tulus, Allah akan memberkahi setiap langkah dalam kehidupan rumah tangga. - Menjaga Akhlak dan Adab
Kehidupan rumah tangga yang harmonis butuh komunikasi yang baik, saling menghormati , dan sikap saling memaafkan. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana beliau memperlakukan istri-istrinya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. - Mengutamakan Syariat
Pernikahan yang diberkahi adalah pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam, mulai dari proses khitbah hingga pelaksanaan akad nikah. Hindari segala bentuk kemaksiatan atau tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. - Saling Mendukung dalam Kebaikan
Pasangan suami istri seharusnya menjadi pendukung utama dalam meningkatkan keimanan. Misalnya, dengan saling mengingatkan untuk melaksanakan shalat tepat waktu, berpuasa sunnah, atau bersedekah.
Baca Juga: Emang Boleh? Ini Hukum Tidak Menikah dalam Islam
Kesimpulan
Tujuan pernikahan dalam Islam jauh lebih luas daripada sekadar ikatan antara dua insan. Pernikahan adalah jalan untuk menjaga kesucian diri, meraih ketenteraman, menyempurnakan agama, melahirkan generasi saleh, dan membangun kebahagiaan dunia serta akhirat. Dengan memahami tujuan ini, kita bisa menjalani kehidupan rumah tangga yang lebih bermakna dan penuh keberkahan.
Semoga setiap langkah dalam membangun pernikahan senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Aamiin.