Menangis saat Membaca Al-Qur’an adalah sentuhan hidayah

Sahabat, pernahkah air mata kamu jatuh tanpa disadari saat membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an? Perasaan haru yang muncul bukan sekadar emosi biasa, tapi bisa jadi tanda datangnya Hidayah Al-Qur’an dari Allah. Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, melainkan pedoman hidup yang punya kekuatan luar biasa untuk menyentuh hati manusia. Waktu seseorang menangis saat membaca atau mendengar ayat-ayat-Nya, itu adalah bukti kalau hati masih lembut dan mampu merasakan kedekatan dengan Allah.

Menangis saat Membaca Al-Qur’an adalah Pertanda Hidayah

Menangis adalah respons alami manusia terhadap berbagai emosi, baik kebahagiaan, kesedihan, maupun ketakjuban. Dalam konteks membaca Al-Qur’an, tangisan bisa jadi bentuk refleksi diri, perasaan takut kepada Allah, atau bahkan luapan rasa syukur atas nikmat iman. Hidayah Al-Qur’an mampu menyentuh jiwa yang paling dalam, mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan kelemahan diri sendiri.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS. Al-Isra’: 109)

Ayat ini nunjukin kalau tangisan adalah bentuk ketundukan dan kelembutan hati seseorang terhadap firman Allah. Sahabat, kalau kita merasa tersentuh saat membaca Al-Qur’an sampai meneteskan air mata, itu bisa jadi tanda kalau hati masih dipenuhi iman dan ketakwaan.

Kenapa Hati Bisa Tergerak sampai Menangis?

Ada beberapa alasan kenapa seseorang menangis saat membaca atau mendengarkan Al-Qur’an:

  • Waktu baca ayat-ayat tentang siksa neraka atau ancaman bagi orang yang lalai dalam beribadah, hati jadi bergetar. Rasa takut akan azab Allah dan penyesalan atas dosa yang udah dilakuin bisa bikin seseorang menangis dan ingin segera bertobat.
  • Al-Qur’an mengandung banyak ayat tentang kasih sayang dan ampunan Allah. Saat seseorang sadar kalau Allah tetap memberikan hidayah dan kesempatan untuk bertobat, air mata bisa jatuh sebagai tanda rasa syukur yang mendalam.
  • Al-Qur’an punya keindahan bahasa dan makna yang luar biasa. Waktu dengar lantunan ayat yang begitu indah dan menyentuh, seseorang bisa menangis karena merasakan kedamaian dan ketenangan di dalam hatinya.
  • Ada momen-momen di mana seseorang merasakan hubungan yang sangat dekat dengan Allah, apalagi saat membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan cinta dan rahmat-Nya. Rasa cinta yang mendalam ini bisa bikin air mata mengalir tanpa disadari.

Kisah-Kisah Tangisan karena Hidayah Al-Qur’an

Dalam sejarah Islam, banyak kisah yang nunjukin gimana ayat-ayat Al-Qur’an mampu menggetarkan hati sampai seseorang menangis:

  • Umar bin Khattab
    Sebelum masuk Islam, Umar adalah sosok yang keras. Tapi, waktu ia dengar adiknya membaca surat Thaha, hatinya luluh dan air matanya jatuh. Sejak saat itu, ia dapat hidayah dan menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang paling berpengaruh.
  • Tangisan Rasulullah dan Para Sahabat
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering menangis waktu membaca atau mendengar Al-Qur’an. Salah satu contohnya adalah waktu beliau mendengar sahabat Abdullah bin Mas’ud membaca surat An-Nisa’ ayat 41-42 yang berisi tentang keadaan Nabi yang menjadi saksi di hari kiamat. Air mata beliau mengalir sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan kasih sayang terhadap umatnya.

Gimana Caranya Menjadikan Al-Qur’an sebagai Sumber Hidayah?

Sahabat, supaya hati kita makin peka terhadap hidayah Al-Qur’an, ada beberapa hal yang bisa dilakuin:

  • Membaca dengan Tadabbur
    Jangan cuma membaca tanpa memahami maknanya. Coba renungkan setiap ayat dan kaitkan dengan kehidupan kita.
  • Mendengarkan dengan Khusyuk
    Dengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari yang merdu, sampai hati lebih mudah tersentuh.
  • Mengamalkan Ajarannya
    Hidayah bukan hanya tentang menangis, tapi juga tentang perubahan. Setelah tersentuh oleh ayat-ayat Allah, jadikan itu sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
  • Berdoa agar Diberi Hati yang Lembut
    Rasulullah pernah berdoa supaya hatinya selalu lembut dan tunduk kepada Allah. Kita pun bisa melakukan hal yang sama, memohon agar Allah menjadikan kita hamba yang selalu tersentuh dengan ayat-ayat-Nya.

Baca Juga: Muslim harus Tahu! Inilah Keutamaan Membaca Al-Qur’an Disertakan Haditsnya

Kesimpulan

Sahabat, menangis saat membaca Al-Qur’an adalah tanda kalau hati kita masih lembut dan peka terhadap hidayah. Itu adalah bentuk refleksi, ketundukan, dan kedekatan dengan Allah. Hidayah Al-Qur’an mampu menyentuh siapa aja, asalkan kita membacanya dengan hati yang terbuka dan niat yang ikhlas. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa dapat hidayah melalui firman-Nya dan makin mencintai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Aamiin.

Tinggalkan komentar