Sahabat, kalian pernah nggak sih lagi jalan santai atau lagi asyik scrol HP, terus ada yang nyapa, “Assalamu’alaikum”, Nah, Mungkin diantara kita ada yang langsung jawab, ada yang cuma senyum doang, atau pura-pura nggak dengar. Padahal, salam itu bukan sekedar sapaan biasa loh. Dalam islam, salam itu adalah ucapaan yang penuh doa, kehangatan, da berkah. Tapi, pernah enggak sih kepikiran tentang hukum menjawab salam ini? Apakah setiap saat kita harus membalasnya?
Nah, dari pada sahabat penasaran apa itu hukum menjawab salam, yuk kita simak bareng-bareng!
Salam Dalam Al-Qur’an Adalah Ucapan Mulia yang Penuh Berkah
Sebelum kita menyelami lebih dalam tentang kewajiban menjawab salam, yuk kita lihat dulu betapa Al-Qur’an begitu memuliakan ucapan yang satu ini. Salam itu bukan sekadar basa-basi, tapi perintah dari Allah yang mulia.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa: 86:
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik darinya, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 86)
Ayat ini adalah fondasi utama yang menegaskan bahwa menjawab salam itu wajib, bukan cuma pilihan. Allah bahkan menyuruh kita membalasnya dengan yang lebih baik, atau setidaknya yang setara. Jadi, kalau ada sahabat yang ngasih salam “Assalamu’alaikum”, paling nggak kita jawab “Wa’alaikumussalam”. Kalau mau lebih keren lagi, tambahin deh, jadi “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh”. Dengan begitu, kita nggak cuma menunaikan kewajiban, tapi juga nambahin doa baik buat yang ngasih salam.
Selain itu, ada juga ayat lain yang menunjukkan pentingnya salam, yaitu dari Surah An-Nur ayat 61:
“Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah (siapa pun), hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya dengan mengucapkan): ‘Salamun ‘alaikum’ (salam sejahtera atas kamu) dari sisi Allah, yang diberkati lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu mengerti.” (QS. An-Nur: 61)
Ini menegaskan bahwa Allah sendiri yang memerintahkan kita untuk mengucap salam, bahkan saat kita memasuki rumah. Salam itu bukan sekedar sapaan, tapi ucapan yang penuh berkah. Jadi, salam bukan cuma formalitas, tapi bagian dari syariat yang penuh keberkahan.
Hadis tentang Menjawab Salam, Teladan Langsung dari Rasulullah SAW
Selain Al-Qur’an, Rasulullah SAW juga sering banget lho ngingetin kita soal pentingnya salam. Beliau memberi teladan langsung tentang bagaimana adab ini harusnya kita amalkan.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam: jika ia memberi salam, balaslah salamnya …” (HR. Muslim)
Bayangin sahabat, Nabi Muhammad SAW sendiri yang bilang kalau menjawab salam itu adalah hak seorang muslim yang harus ditunaikan. Jadi, kalau ada teman, saudara, atau siapa pun yang ngasih salam, itu artinya dia lagi ngasih haknya kepada kita. Dan sebagai muslim yang baik, kita wajib loh menunaikan hak tersebut. Jangan anggap sepele ya! Ketika seseorang ngucapin salam, sebenarnya dia lagi mendoakan kita keselamatan dan kebaikan. Jadi, membalasnya adalah bentuk keadilan, adab, dan penghormatan.
Memulai Salam Itu Sunnah, Menjawab Salam Itu Wajib!
Nah, ini yang sering kita bingung, banyak orang yang mengira, ngasih salam dan jawab salam itu sama-sama sunnah. Padaha, dalam fiqih islam, memulai salam itu sunnah dan menjawab salam itu hukumnya wajib. Kok bisa beda, ya? Begini penjelasannya. Ngasih salam itu adalah inisiatif kebaikan. Kita yang mulai duluan dengan mendoakan orang lain. Tapi, kalau ada orang yang udah memulai kebaikan itu, kita wajib meresponsnya. Kalau nggak dijawab, itu sama aja kita ninggalin kewajiban, dan ini dosa, sahabat.
Contoh gampangnya, kita lagi nongkrong di kafe, terus ada teman datang dan nyapa, “Assalamu’alaikum.” Nah, saat itu juga, menjawab salamnya bukan cuma sopan, tapi udah jadi kewajiban kita sebagai muslim. Ini sama kayak membalas kebaikan yang udah diberikan, tapi dalam konteks syariat.
Wajib ‘Ain vs Wajib Kifayah, Tergantung Kepada Siapa Yang Dituju

Nah sahabat, kita pernah kan masuk ruangan yang banyak orangnya, terus kita ngasih salam? Nah, Pertanyaannya, apakah semua orang yang didalam ruangan tersebut wajib menjawab salamnya? Ini dia jawabannya sahabat. Dalam fiqih, ada dua jenis kewajiban dalam konteks ini:
1. Wajib ‘Ain (Kewaijiban Individu)
Kewajiban ini berlaku kalau salamnya ditujukan secara spesifik ke satu orang. Misalnya, kita bilang assalamu’alaikum ke teman kita yang namanya faris. Nah, si faris ini wajib banget jawab salam itu. kalau dia nggak jawab, dia berdosa.
2. Wajib Kifayah (Kewajiban Kolektif)
Nah, kalau salamnya ditujukan buat sekelompok, Misalnya kita masuk ke ruang rapat dan ngucapin Assalamu’alaikum ke semua orang disana, maka kewajiban ini jadi kolektif. Satu orang yang jawab itu udah cukup, dan kewajiban semuanya sudah gugur. Tapi, kalo nggak ada satupun orang yang jawab, berarti semua orang di ruangan itu berdosa. Jadi, jangan pada diem-dieman ya guys!
Bagaimana Jika Salam Diberikan Lewat Chat atau Medsos?

Zaman sekarang, orang nggak cuma ngucapin salam secara langsung, tapi juga lewat chat di WhatsApp, komen di Instagram, bahkan di grup-grup online. Nah, apakah hukum menjawab salam juga berlaku di dunia maya?
Menurut banyak ulama kontemporer, jawabannya iya, tetap wajib dijawab. Hukum asal salam nggak berubah meskipun medianya berbeda. Selama salam itu jelas ditujukan kepada kita atau kelompok kita, kewajiban untuk menjawab tetap ada.
Contohnya, ada yang ngirim pesan “Assalamu’alaikum” di grup keluarga. Cukup satu orang aja yang jawab, misalnya, “Wa’alaikumussalam,” dan kewajiban semua anggota grup udah gugur. Tapi, kalau semua anggota grup cuek, wah, siap-siap deh.
Kenapa Hukum Menjawab Salam Itu Penting Banget?
Sahabat, tahu nggak sih, mungkin kita sering banget dapat salam, baik langsung maupun lewat chat. Tapi karena kita nggak tahu kalau hukum menjawab salam itu wajib, kita jadi suka cuek atau meremehkan. Padahal, ini hak sesama muslim yang nggak boleh kita abaikan, loh.
Menjawab salam itu bukan cuma membalas sapaan, tapi juga bentuk kepedulian, cara menyambung silaturahmi, dan bisa jadi ladang pahala harian kita. Bayangin, cuma dengan kalimat singkat kayak “Wa’alaikumussalam,” kita bisa dapat ridha Allah, menjaga persaudaraan, dan menjalankan salah satu syariat mulia. Keren, kan?
Baca Juga: Apasih Hukum Berjabat Tangan Dengan Lawan Jenis Dalam Islam?
Kesimpulan
Nah, Sekarang sahabat sudah tahu kan, menjawab salam itu hukumnya wajib, baik buat individu atau buat kelompok. jadi, jangan sampai kita ragu atau bahkan cuek dengan orang lain yang sudah ngasih salam ke kita.
Yuk, mulai sekarang, kita jadikan kebiasaan membalas salam sebagai bentuk kepedulian, bukan cuma kewajiban. Karena di balik satu kalimat itu, ada nilai keislaman yang dalam, ada sunnah Rasul yang kita jalankan, dan ada persaudaraan yang kita jaga.
Semoga mulai hari ini, setiap kali kita dapat salam di jalan, di grup chat, atau di mana pun kita ingat kalau menjawabnya itu bukan cuma sopan, tapi perintah dari agama.
Bantu Sesama dengan Senyum Mandiri
Ngomongin soal kepedulian, menjawab salam adalah salah satu wujudnya. Tapi, ada banyak cara lain juga buat kita peduli sama sesama, loh. Salah satunya dengan berbagi kebaikan bareng Yayasan Senyum Mandiri. Yayasan ini punya misi mulia buat membantu anak-anak yatim dan dhuafa biar mereka bisa terus sekolah dan punya masa depan cerah.
Bayangin, dengan sedikit rezeki yang kita sisihkan, kita bisa bantu mereka tersenyum dan meraih mimpi. Jadi, nggak cuma lewat salam, tapi juga lewat sedekah, kita bisa nyambungin silaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Yuk, gabung di keluarga besar Senyum Mandiri, sahabat! Bantuanmu nggak cuma nyampe ke mereka, tapi juga jadi amal jariyah yang terus mengalir.
Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”