Selain Babi, Ini Daftar Hewan yang Haram Dimakan Dalam Islam

Halo, sahabat! Kalau ngomongin soal hewan yang haram dimakan, pasti yang pertama kali muncul di kepala kita itu babi, kan? Wajar banget, sih. Tapi, tahu nggak, ternyata Islam punya panduan yang super lengkap soal hewan apa saja yang sebaiknya nggak kita konsumsi.

Aturan ini bukan sekadar soal larangan lho. tapi juga menyangkut aspek kebersihan, kesehatan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Yuk, kita bahas satu per satu dengan penjelasan yang mudah dipahami.

1. Hewan Buas yang Punya Taring Tajam

Sahabat, pernah bayangin makan singa atau harimau? Agak aneh, ya. Nah, ternyata memang dilarang. Ada hadis keren dari Rasulullah SAW yang jadi pegangan kita:

“Rasulullah SAW melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring.” (HR. Muslim)

Artinya, semua hewan predator yang memakai taringnya untuk berburu mangsa sudah pasti termasuk dalam daftar hewan yang haram dimakan. Contohnya? Singa, harimau, serigala, beruang, anjing, kucing, dan sejenisnya. Logikanya masuk akal banget: hewan-hewan ini adalah karnivora, mereka punya naluri menyerang, dan Allah tidak menciptakan mereka untuk manusia makan.

Selain alasan syariat, larangan ini juga bisa dipahami secara logis. Hewan buas biasanya menyimpan banyak racun atau parasit dalam tubuhnya karena pola makan mereka yang karnivora. Jadi, selain menjaga iman, menjauhi hewan bertaring juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

2. Burung yang Memiliki Cakar Tajam

Sama kayak aturan buat hewan darat, di dunia perburungan pun ada aturannya, sahabat. Burung yang punya cakar tajam untuk menyambar dan mencabik mangsa juga haram hukumnya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah SAW melarang memakan setiap burung yang memiliki cakar (untuk memangsa).” (HR. Muslim)

Contohnya: elang, rajawali, burung hantu, dan burung gagak. Burung-burung ini menjadi predator utama di udara, mereka memangsa hewan lain, bahkan kadang memakan bangkai. Karena itu, para ulama menganggap daging mereka tidak bersih dan tidak layak untuk dimakan.

Jadi, tenang aja, sahabat. Burung seperti ayam, bebek, puyuh, atau merpati tetap halal dan aman kita konsumsi karena mereka bukan predator yang bercakar tajam.

3. Hewan yang Hidup di Dua Alam (Amfibi)

Kategori selanjutnya adalah hewan-hewan yang jago hidup di dua dunia: darat dan air. Kita biasa menyebutnya amfibi. Contohnya seperti katak, buaya, kura-kura, dan penyu.

Dalam Fikih, hewan jenis ini jadi perdebatan, tapi mayoritas ulama mengharamkannya karena statusnya yang “nanggung”. Mereka bukan murni hewan laut, tapi juga bukan murni hewan darat. Ada dalil spesifik, misalnya tentang katak, di mana Rasulullah SAW melarang untuk membunuhnya (HR. Ahmad). Nah, kalau dibunuh saja dilarang, apalagi dimakan, kan?

Sementara itu, buaya dan sejenisnya, meskipun hidup di air, mereka tetaplah hewan buas bertaring. Dari sisi kesehatan, beberapa hewan amfibi juga bisa membawa bakteri Salmonella yang berbahaya bagi pencernaan kita. Jadi, better safe than sorry, ya!

Baca Juga: 4 Dampak Buruk Makanan Haram yang Dapat Merusak Kesehatan

4. Hewan yang Diperintahkan untuk Dibunuh atau Dilarang Dibunuh

Ini nih yang unik dan nunjukkin betapa detailnya Islam. Ada hewan yang haram dimakan bukan karena bentuk fisiknya, tapi karena ada perintah syariat yang melekat padanya.

Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh antara lain tikus, kalajengking, ular, gagak yang mengganggu, dan anjing galak. Perintah ini bukan tanpa alasan, hewan-hewan tersebut termasuk fawasiq, yaitu hewan pengganggu yang bisa menularkan penyakit atau menimbulkan bahaya. Tujuannya jelas, yaitu untuk melindungi diri, bukan untuk dijadikan santapan seperti sate atau rendang. Karena itu, hukumnya tetap haram dimakan.

Hewan yang Dilarang untuk Dibunuh: Sebaliknya, hewan seperti semut, lebah, dan burung hud-hud justru dilindungi. Kenapa? Karena mereka punya peran penting di ekosistem. Lebah menghasilkan madu yang disebut dalam Al-Qur’an, semut adalah makhluk sosial yang luar biasa, dan burung hud-hud punya kisah historis bersama Nabi Sulaiman. Karena ada larangan membunuhnya, otomatis hewan-hewan ini juga haram untuk dikonsumsi.

5. Hewan Najis dan Bangkai

Ini adalah dasar dari segala dasar, sahabat. Semua jenis bangkai, yaitu hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan yang syar’i, otomatis haram. Ini ditegaskan langsung dalam Al-Qur’an:

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah…” (QS. Al-Ma’idah: 3)

Selain itu, hewan yang secara zatnya sudah dianggap kotor dan najis seperti babi juga termasuk. Keledai jinak (bukan keledai liar) juga diharamkan berdasarkan hadis. Aturan ini sangat logis, karena bangkai adalah sumber penyakit yang paling cepat berkembang biak.

Hikmah di Balik Aturan Halal & Haram

Sahabat, semua aturan ini pada akhirnya kembali pada satu prinsip utama yang dijelaskan dalam Al-Qur’an tentang tugas diutusnya Rasulullah SAW:

“…yang menghalalkan bagi mereka segala yang baik (thayyib) dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (khabaits)…” (QS. Al-A’raf: 157)

Jadi, Allah tidak pernah membuat larangan untuk menyusahkan kita, justru Allah menunjukkan kasih sayang-Nya lewat setiap aturan. Saat kita menjauhi hewan yang haram dimakan, kita sebenarnya sedang melindungi tubuh dari penyakit dan menumbuhkan kebersihan jiwa serta kekuatan spiritual.

Makanan yang masuk ke tubuh kita itu ibarat bahan bakar. Kalau bahan bakarnya bersih dan halal, insyaAllah mesin tubuh dan rohani kita juga jadi lebih sehat, hati lebih tenang, dan doa pun lebih mudah terkabul.

Saatnya Berbagi Berkah dari yang Halal!

Sahabat, bisa memilih dan menikmati makanan yang halal dan baik (thayyiban) adalah sebuah rezeki yang luar biasa. Kita bersyukur bisa mengisi energi untuk beribadah dan beraktivitas setiap hari.

Tapi, di luar sana, banyak saudara kita yang untuk sekadar mendapatkan makanan saja sudah sulit, apalagi memastikan kehalalannya. Nah, ngomongin soal berkah dari makanan halal, ini saat yang paling tepat untuk menyalurkannya!

Yuk, ubah rasa syukur kita jadi aksi nyata! Mari berbagi sedikit dari rezeki kita untuk menyediakan makanan yang layak dan halal bagi anak-anak yatim dan dhuafa bersama Yayasan Senyum Mandiri. Setiap porsi makanan yang kita bagikan bukan cuma mengenyangkan perut mereka, tapi juga menyebarkan senyum dan harapan.

Kebaikanmu adalah energi untuk senyum mereka. Klik link dibawah ini untuk berbagi kebahagiaan!

[Donasi Yayasan Senyum Mandiri]

Untuk informasi lainnya bisa hubungi kami, dengan klik disini atau scan QR barcode dibawah.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar