Sahabat, siapa sih yang nggak pengen punya anak yang vibes-nya positif, sopan, dan respect sama orang tua? Punya anak yang berakhlak baik itu impian kita semua. Tapi, goals kayak gitu nggak dateng instan lho. Butuh effort dan cara mendidik anak yang penuh cinta, konsisten, dan pastinya, nyambung sama nilai-nilai agama.
Kadang kita mikir, mendidik anak itu cukup dengan ngasih makan bergizi dan nyekolahin di tempat favorit. Padahal, yang jauh lebih penting dari itu adalah ngebangun pondasi iman dan akhlak mereka sedini mungkin.
Nah, ini dia tujuh fondasi krusial yang bisa kita, sebagai orang tua milenial, tanamkan biar si kecil tumbuh jadi pribadi yang taat dan close sama kita, jauh dari sifat durhaka.
1. Tanamkan Tauhid Sejak Dini
Ini ground zero-nya, Sahabat. Cara mendidik anak yang paling dasar adalah ngajarin konsep tauhid. Kenalin mereka kalau segala sesuatu itu asalnya dari Allah dan semua yang kejadian di dunia ini atas izin-Nya. Gampangnya, pas anak liat hujan atau pelangi, ajak dia bilang, “Masya Allah, keren banget ciptaan Allah.”
Dengan obrolan simpel kayak gini, anak belajar kenal dan kagum sama Sang Pencipta. Seperti pesan Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas waktu beliau masih kecil:
“Wahai anak muda, jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…” (HR. Tirmidzi)
Simpel, tapi nancep banget maknanya.
2. Kenalkan Cinta kepada Allah dan Rasulullah
Kalau udah kenal, saatnya jatuh cinta. Anak yang connect hatinya sama Allah dan Rasulullah itu beda, Sahabat. Hatinya lebih adem. Coba deh storytelling kisah-kisah Nabi pakai bahasa yang asyik dan mudah mereka pahami. Misalnya, cerita gimana sabarnya Nabi Ayub, atau gimana lembutnya Nabi Muhammad SAW ke anak-anak kecil.
Ini adalah cara mendidik anak yang efektif banget, karena cinta kepada Allah itu bakal jadi akar dari semua ketaatan. Seperti firman Allah:
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali ‘Imran: 31)
Ketaatan yang lahir dari cinta itu jauh lebih kuat daripada yang lahir karena takut.
3. Jadilah Teladan yang Baik
Ini mungkin bagian paling challenging: Walk the talk. Anak-anak itu adalah CCTV-nya orang tua. Mereka nggak cuma dengerin omongan, tapi ngerekam kelakuan kita 24/7.
Sebelum nyuruh anak berbuat baik, pastiin kita udah ngasih contoh konkret. Kalau Sahabat pengen anak jujur, ya jangan pernah bohong di depan mereka, walau cuma bohong kecil “bilang aja Papa/Mama nggak ada”.
Bentuk cara mendidik anak yang paling powerful ya lewat contoh nyata. Rasulullah SAW sendiri adalah uswatun hasanah, teladan terbaik bagi kita.
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…” (QS. Al-Ahzab: 21)
Jadi, parenting itu soal ngaca juga, Sahabat.
4. Bangun Komunikasi dan Bonding Emosional
Sahabat, bonding itu kayak lem super. Makin kuat rekatnya, makin susah lepas. Ciptain safe space di rumah, di mana anak merasa aman dan dihargai. Luangkan waktu berkualitas buat dengerin cerita mereka, sekecil atau se-random apa pun itu. Jangan dikit-dikit di-judge atau dibanding-bandingin.
Kalau mereka udah biasa terbuka, mereka nggak akan cari perhatian aneh-aneh di luar rumah. Bonding yang kuat ini juga jadi pondasi penting dalam cara mendidik anak biar mereka nggak gampang kebawa circle pergaulan yang negatif.
Baca Juga: Anti Drama! 5 Cara Asyik Mengajarkan Anak Sholat Sejak Dini
5. Ajarkan Adab Sebelum Ilmu
Para ulama dulu selalu bilang, “Al-Adabu qabla ‘Ilmi” (Adab sebelum ilmu). Ini mindset penting, Sahabat. Sebelum nge-les-in anak matematika atau bahasa Inggris, pastiin mereka paham basic manners dalam Islam.
Biasain mereka ucap salam kalau masuk rumah, minta izin kalau mau pinjam barang, dan gimana cara ngomong yang sopan sama orang yang lebih tua. Ketika anak udah punya adab yang baik, ilmu apa pun yang mereka pelajari nanti bakal bawa manfaat, bukan jadi ajang kesombongan. Inilah inti dari cara mendidik anak yang fokusnya ke akhlak, bukan cuma biar pinter di rapor.
6. Disiplin dengan Cinta, Bukan Amarah
Rules are rules, tapi cara nyampeinnya bisa beda. Anak jelas butuh batasan, tapi bukan berarti harus pakai kekerasan atau bentakan. Terapkan aturan di rumah dengan lembut tapi tegas (firm but kind).
Misalnya, kalau sudah waktunya berhenti main gadget, ingatkan dengan nada hangat, bukan teriakan yang bikin kaget. Disiplin yang disampaikan pakai kasih sayang akan bikin anak sadar kalau setiap aturan itu dibuat demi kebaikan mereka sendiri. Ini bagian krusial dari cara mendidik anak biar mentalnya sehat dan hatinya tetap tenang.
7. Doakan Anak Setiap Hari
Setelah semua effort dan ikhtiar duniawi kita, jurus terakhir dan paling sakti adalah doa. Doa orang tua itu, Sahabat, tembusnya langsung ke langit.
Rasulullah SAW sering banget mendoakan kebaikan untuk umatnya, apalagi kita ke anak sendiri. Mendoakan mereka jangan cuma pas lagi bandel atau pas lagi ada maunya. Tapi setiap hari, setiap selesai salat, selipin nama mereka dalam doa kita.
Ingat, Sahabat, doa orang tua itu mustajab. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua (untuk anaknya), doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.” (HR. Al-Baihaqi)
Minta sama Allah biar anak-anak kita dijaga dari sifat durhaka dan dijadikan anak saleh/salehah yang jadi penyejuk hati di dunia dan akhirat.
Kesimpulan
Gimana, Sahabat? Parenting emang roller coaster, ya. Nggak gampang, tapi juga bukan hal yang mustahil. Dengan niat yang tulus dan cara mendidik anak yang berpegang pada nilai-nilai Islam, insya Allah setiap usaha kecil kita bakal jadi investasi besar. Jadikan rumah kita sebagai ‘madrasah’ pertama dan utama bagi si kecil, tempat di mana cinta, adab, dan iman tumbuh subur bersama.
Yuk, Jadi “Orang Tua Asuh” Jarak Jauh!
Sahabat, kita semua pasti lagi sibuk ngebangun fondasi terbaik buat si kecil di rumah. Itu keren banget! Tapi, kita juga tahu, di luar sana banyak banget anak-anak yatim dan dhuafa yang juga butuh ‘fondasi’ yang sama: kesempatan belajar yang layak, bimbingan akhlak, dan pastinya, kasih sayang.
Salah satu cara mendidik anak kita jadi pribadi yang hebat adalah dengan ngajarin mereka skill paling penting: peduli.
Yayasan Senyum Mandiri hadir untuk jadi jembatan kebaikan Sahabat semua. Mereka punya program-program keren yang fokus bantu pendidikan dan pembinaan akhlak buat anak-anak yang nasibnya mungkin nggak seberuntung anak kita.
Yuk, jangan simpan senyuman itu sendirian! Mari kita bantu wujudkan mimpi mereka. Salurkan kepedulian Sahabat lewat Yayasan Senyum Mandiri, biar makin banyak anak Indonesia yang tumbuh hebat, berkarakter mulia, dan jauh dari durhaka hanya karena keterbatasan biaya dan bimbingan. Sharing is the new cool!
Klik di sini atau scan QR barcode di bawah ini untuk informasih lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”