Hukum Menelan Sisa Makanan Saat Salat, Batal Nggak Sih?

Sahabat, pernah nggak sih lagi khusyuk-khusyuknya shalat, eh, tiba-tiba kerasa ada sisa makanan nyelip di gigi? Mungkin sisa-sisa makanan sebelum shalat yang belum tuntas bersihnya. Terus, glup, nggak sengaja ketelan. Nah, auto kepikiran: gimana ya hukum menelan sisa makanan pas lagi shalat? Bikin ibadah kita batal nggak, sih?

Yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng, pakai bahasa santai tapi tetep nempel sama kaidah fikih Islam.

Hukum Asal Makan dan Minum Waktu Shalat

Pada dasarnya, hukum makan atau minum pas lagi shalat itu jelas: auto batal sahabat. Nggak ada tawar-menawar. Dalilnya? Ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) ulama dan kaidah umum kalau shalat itu harus 100% fokus, khusyuk, dan bebas dari aktivitas duniawi. Nah, makan dan minum itu jelas banget aktivitas yang merusak vibe khusyuk tadi.

Para ulama sepakat banget nih, mau makannya segede gaban atau cuma seupil, kalau sengaja dilakuin pas shalat, ya batal. Makanya, Rasulullah SAW dari dulu udah wanti-wanti kita buat jaga kebersihan mulut sebelum takbir. Salah satu caranya? Pakai siwak.

Ini bukan cuma soal sunnah, tapi juga biar nggak ada sisa makanan yang jadi gangguan di tengah ibadah. Saking pentingnya, Beliau bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ

Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh akan aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Bukhari & Muslim).

Tuh, saking pentingnya kebersihan mulut, sahabat!

Menelan Sisa Makanan, Sengaja vs Nggak Sengaja

Tapi, pertanyaannya, gimana kalau nggak sengaja? Apakah batal juga? Nah, di sinilah pembahasan hukum menelan sisa makanan jadi makin seru.

Menurut para pakar fikih, kayak Imam Nawawi dalam kitab legendarisnya, Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, kalau ada orang yang sengaja nelan sisa makanan pas shalat, ya shalatnya batal. Kenapa? Karena tindakan itu disamain kayak makan, walaupun porsinya mini banget.

Tapi, kalau sisa makanan itu meluncur ke tenggorokan tanpa sengaja, misalnya karena ukurannya super kecil kayak debu atau posisinya nyempil banget susah dikeluarin, shalatnya nggak batal sahabat. Aman! Ini karena nggak ada unsur kesengajaan, dan syariat kita itu rahmatan lil ‘alamin, jadi hal-hal yang di luar kendali (sulit dihindari) itu dimaafkan.

Jadi, next time kalau kejadian ini menimpa kamu secara nggak sengaja, jangan langsung panik terus batalin shalat ya. Selama kamu nggak ada niat buat ngemil atau sengaja menikmati rasa makanan itu, shalatnya tetap sah. Lanjutin aja!

Baca Juga: Hukum Menahan Kentut Saat salat, Lanjut Atau Batalin Aja?

Ukuran dan Kondisi yang Diperhatikan

Nah, ngomongin hukum menelan sisa makanan, para ulama juga ngasih batasan soal ukuran.

Kalau sisa makanannya itu gede, bisa dilihat, dan sebenarnya bisa kamu keluarin (misal diludahin), tapi kamu malah sengaja nelannya, ya jelas batal. Tapi kalau remahannya super halus, nyaris nggak kerasa, dan susah banget dipisahin dari air liur, itu dima’fu (dimaafkan) alias nggak batal.

Biar makin mantap, Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah juga ngejelasin dalam Majmu’ Fatawa-nya (kumpulan fatwa beliau). Beliau bilang, “Apabila sisa makanan tertelan tanpa kesengajaan dan tidak bisa dihindari, maka tidak membatalkan shalat. Namun jika besar dan disengaja, maka batal, karena itu termasuk makan.” Jelas banget, kan?

Jadi, kuncinya ada di dua hal: niat (sengaja atau enggak) dan ukuran (gede atau super kecil).

Tips Biar Shalat Makin Khusyuk dan Aman dari Sisa Makanan

Oke, biar kejadian tertelan ini nggak jadi repeat order, sahabat bisa nih terapin beberapa life hack simpel ini:

  1. Siwakan atau sikat gigi sebelum takbir. Seperti hadis tadi, ini highly recommended dari Nabi, plus bikin mulut fresh dan bebas dari sisa makanan.
  2. Kumur-kumur (minimal pas wudhu) setelah makan. Pastiin nggak ada penghuni liar yang nyangkut di sela-sela gigi.
  3. Kasih jeda waktu antara makan besar dan shalat. Jangan habis mukbang langsung Allahu Akbar. Kasih waktu biar mulut netral dan bersih dulu.

Simple steps ini kelihatan sepele, tapi ngebantu banget kita ngejaga kesucian dan kekhusyukan shalat kita.

Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya, hukum menelan sisa makanan saat shalat itu conditional banget. Tergantung niat dan situasi. Kalau sengaja ngemil, ya batal. Tapi kalau nggak sengaja nelan remahan super kecil yang emang susah dihindari, shalatnya tetap sah kok.

Islam itu agama yang nggak ribet dan penuh kasih sayang. Allah nggak membebani kita di luar batas kemampuan kita. Sesuai firman-Nya:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286).

Jadi, jangan overthinking atau cemas berlebihan kalau kejadian ini terjadi tanpa niat.

Yang paling penting, kita usaha maksimal jaga kebersihan mulut sebelum ibadah dan pastikan hati kita 100% fokus connect sama Allah. Dengan begitu, shalat kita bukan cuma sah secara fikih, tapi juga ‘dapet’ banget khusyuk dan maknanya.

Sempurnakan Ibadah, Tebar Senyum Sesama!

Sahabat, kita udah bahas pentingnya menjaga kebersihan shalat kita dari hal-hal yang bisa membatalkan, kayak sisa makanan. Menjaga kesucian ibadah (thaharah) itu emang penting banget buat kesempurnaan shalat kita.

Tapi, ibadah kita nggak cuma soal hubungan vertikal sama Allah kan? Ada juga ibadah sosial yang nggak kalah penting, yaitu ngebantu sesama.

Sama kayak kita yang pengen bersih dari sisa makanan pas shalat, banyak saudara kita di luar sana yang pengen bersih dari rasa lapar, kesulitan, dan butuh uluran tangan untuk bisa tersenyum mandiri.

Yuk, sempurnakan kebersihan ibadah kita! Setelah kita bersih secara fisik untuk menghadap-Nya, kita bersihkan juga harta kita dengan berbagi kebahagiaan.

Salurkan sedekah dan kepedulian terbaikmu lewat Yayasan Senyum Mandiri. Insya Allah, setiap senyuman mereka yang terbantu, jadi pemberat timbangan kebaikan dan penyempurna ibadah kita di hadapan Allah.

Klik di sini atau scan QR barcode di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar