Sahabat, kalau kita ngomongin “Hewan kesayangan Nabi”, pasti yang langsung muncul di kepala itu kucing kan? Yup, 100 poin buat sahabat. Nabi Muhammad SAW emang terkenal banget sayanggggg banget sama kucing, dan beliau dikenal super lembut ke semua makhluk hidup.
Tapi, sahabat tahu nggak, kalau Rasulullah ternyata juga merawat beberapa hewan lain kayak kuda, unta, keledai, bagal, sampai kambing?
Yang bikin menarik, setiap hewan itu memiliki kisah dan makna tersendiri yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Kucing, Hewan Kesayangan Nabi yang Paling Dikenal

Kucing emang jadi ikon kelembutan dan compassion-nya Rasulullah SAW. Kisah paling legendaris tentu aja soal Muezza. Konon, saking nggak mau mengganggu si Muezza yang lagi PW (posisi wenak) tidur di atas jubahnya, Nabi rela memotong lengan jubah itu daripada ngebangunin. So sweet banget, kan?
Sikap ini nunjukkin kalau hewan kesayangan Nabi itu bukan sekadar peliharaan, tapi sahabat hidup yang harus kita hargai. Ini adalah bukti nyata dari sabda beliau:
“Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. At-Tirmidzi)
Dari sini, kita belajar tentang empati level tertinggi dan kelembutan hati ke semua ciptaan Allah.
2. Kuda, Simbol Power dan Ketangguhan

Selain kucing, hewan kesayangan Nabi berikutnya adalah kuda. Beliau punya beberapa kuda superstar, kayak As-Sakb (yang pertama beliau miliki di Madinah) dan Al-Murtajaz. Di zaman itu, kuda ibarat supercar sekaligus kendaraan tempur.
Yang keren, Nabi selalu treat kudanya dengan istimewa, bahkan diriwayatkan beliau memberi makan kudanya sebelum beliau makan sendiri. Ini ngajarin kita soal tanggung jawab penuh. Bukan cuma sayang pas lagi butuh atau pas lagi lucu-lucunya aja, tapi full commitment ke makhluk yang kita rawat.
3. Unta, Si Sabar yang Penuh Makna

Rasulullah SAW juga punya unta legend bernama Al-Qashwa. Inilah unta yang beliau tunggangi waktu hijrah dari Makkah ke Madinah. Kisahnya sarat makna banget, sahabat!
Pas masuk Madinah, Nabi nggak ngarahin untanya. Beliau membiarkan Al-Qashwa berhenti atas kehendak Allah. Tepat di tempat unta itu menderum (duduk), di situlah Masjid Nabawi dibangun.
Unta ini ngajarin kita soal kesabaran, keteguhan, dan tawakal. Nggak heran Allah SWT nyebut hewan ini secara khusus dalam Al-Qur’an sebagai tanda kebesaran-Nya:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?” (QS. Al-Ghasyiyah: 17)
Unta, sebagai hewan kesayangan Nabi, ngingetin kita buat sabar dan ikhlas di zaman yang serba hectic ini.
4. Keledai, Simbol Kerendahan Hati

Mungkin ada yang kaget, tapi Nabi Muhammad SAW juga memiliki keledai bernama Ufair (atau dikenal juga sebagai Ya’fur). Di masa itu, keledai sering dipandang sebelah mata, ibarat hewan kelas dua atau simbol kemiskinan.
Baca Juga: Hukum Menyakiti Hewan Dalam Islam
Tapi Rasulullah? Vibes-nya beda. Beliau tetap memperlakukan Ufair dengan hormat dan kasih sayang. Ini smack down banget buat kita: jangan pernah menilai sesuatu atau seseorang cuma dari cover-nya, status sosialnya, atau tampilannya. Akhlak mulia Nabi nunjukkin kalau semua ciptaan Allah itu berharga.
5. Bagal, Hewan yang Dihadiahi Untuk Nabi

Bagal (hasil persilangan antara keledai jantan dan kuda betina) juga masuk daftar. Salah satu hewan kesayangan Nabi yang terkenal adalah Duldul, ini adalah hadiah dari Raja Muqawqis dari Mesir.
Rasulullah sayang banget sama Duldul dan merawatnya poll. Saking terawatnya, Duldul ini usianya panjang, bahkan diriwayatkan masih hidup setelah Nabi wafat dan dirawat oleh para sahabat dengan penuh hormat. Kisah ini nunjukkin gimana Nabi menjaga amanah. Hadiah itu bukan cuma diterima, tapi dijaga baik-baik. Pelajaran soal relationship management dan tanggung jawab, nih, sahabat.
6. Kambing dan Domba, Sumber Keberkahan

Jauh sebelum jadi Nabi, Rasulullah udah punya skill sebagai penggembala kambing. Profesi ini, kata para ulama, melatih beliau jadi pemimpin yang peka, sabar, dan teliti.
Setelah menjadi Nabi, beliau tetap memelihara kambing dan domba. Hasilnya (susu atau dagingnya) sering kali beliau sedekahkan untuk fakir miskin. Tak heran, kambing juga termasuk hewan kesayangan Nabi. Dari sini, kita belajar soal hard work, kesabaran, dan pentingnya bersyukur atas rezeki sekecil apapun itu, lalu membaginya agar jadi berkah.
Pelajaran Hidup dari Hewan-Hewan Nabi
Jika kita renungkan, semua hewan kesayangan Nabi membawa pesan moral yang dalam. Dari kucing kita belajar kasih, dari kuda keberanian, dari unta kesabaran, dari keledai kerendahan hati, dari bagal rasa tanggung jawab, dan dari kambing makna keikhlasan.
Sahabat, hewan-hewan itu bukan sekadar peliharaan, tapi juga “guru kehidupan” yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa cinta sejati terhadap hewan adalah bagian dari iman dan bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Hewan-hewan ini bukan sekadar peliharaan, tapi guru kehidupan yang ngajarin kita nilai-nilai kemanusiaan. Rasulullah SAW nunjukkin bahwa true love ke hewan itu bagian dari iman dan rasa syukur kita ke Sang Pencipta.
Kesimpulan
Sahabat, dari kisah-kisah ini, jelas banget ya, kalau hewan kesayangan Nabi itu bukan cuma soal gemoy-nya kucing. Tapi ini soal cerminan akhlak, kelembutan, dan tanggung jawab seorang Muslim ke semua makhluk hidup.
Semoga kisah para hewan Nabi ini bisa nginspirasi kita buat jadi pribadi yang lebih peduli, lembut hati, dan bersyukur atas semua ciptaan Allah di sekitar kita. Karena, siapa tahu, lewat hewan yang kita rawat dengan kasih, Allah justru nurunin berkah yang nggak kita duga.
Yuk, Lanjutkan Warisan Kasih Sayang Nabi!
Sahabat, Rasulullah SAW nggak cuma ngajarin kita sayang sama hewan, tapi juga sayang sama sesama manusia, terutama mereka yang membutuhkan. Kasih sayang yang tulus adalah inti dari ajaran beliau.
Sama seperti Nabi yang merawat Duldul, Al-Qashwa, dan Muezza dengan penuh cinta, banyak saudara, anak yatim, dan dhuafa di luar sana yang juga butuh di rawat oleh uluran tangan kita.
Yayasan Senyum Mandiri ngajak sahabat semua buat nyalain senyum itu. Yuk, salurkan kasih sayangmu dalam bentuk aksi nyata! Bantu mereka yang kekurangan, tebar kebaikan, dan jadi bukti bahwa ajaran kasih sayang Rasulullah itu hidup di hati kita.
Klik link di bawah ini untuk menebar senyum bersama Yayasan Senyum Mandiri!
Mari jadi bagian dari kebaikan, karena senyum mereka adalah tanggung jawab kita bersama!
Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah

“Menebar Sejuta Kebaikan”