Benarkah Hukum Meninggalkan Shalat Jumat 3 kali Bisa Bikin Kafir?

Hukum Meninggalkan Shalat Jumat – Hai sahabat! Pasti sering banget denger kan, mitos atau ancaman yang bilang kalau meninggalkan Shalat Jumat tiga kali berturut-turut itu otomatis jadi kafir? Kalimat ini seliweran di mana-mana, bikin kita jadi overthinking dan takut, tapi sekaligus bingung.

Sebenarnya, Hukum meninggalkan shalat jumat sampai tiga kali itu beneran se-ekstrem itu sampai bikin kita keluar dari Islam? Oke, biar nggak salah kaprah, yuk kita kupas tuntas bareng penjelasan para ulama.

Pentingnya Shalat Jumat, Panggilan Langsung dari Allah

Sebelum kita bahas hukumannya, kita perlu refresh dulu, seberapa penting sih Shalat Jumat itu? Ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, sahabat. Ini adalah perintah langsung dari Allah SWT yang spesifik banget. Cek deh firman-Nya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Jadi, basic-nya, ini adalah panggilan wajib yang spesial banget buat kaum laki-laki yang beriman.

Ancaman Serius Buat yang Suka Skip

Nah, karena ini perintah wajib, ancamannya juga nggak main-main, sahabat. Kalau tadi (di QS. Al-Jumu’ah: 9) adalah perintahnya, sekarang kita lihat peringatan keras dari Rasulullah SAW bagi yang sengaja meninggalkannya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkannya, maka Allah akan mengunci hatinya.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Wait, apa maksudnya ‘dikunci hatinya’ (bahasa Arabnya: thaba’allahu ‘ala qalbihi)? Ini ngeri banget, sahabat. Hati yang terkunci itu ibarat pintu yang digembok rapat. Kebaikan, nasihat, dan hidayah jadi susah masuk. Hatinya jadi keras.

Jadi, Hukum meninggalkan shalat jumat itu jelas dosa besar dan punya konsekuensi berat di sisi Allah, walau kita belum bicara soal kafir atau nggak.

Baca Juga: Nggak Main-Main! Ini Pahala Berangkat Shalat Jumat Lebih Awal

Jadi, Auto Kafir Nggak Sih?

Ini dia hot topic-nya. Apakah tiga kali skip = auto kafir?

Jawabannya: Mayoritas ulama (atau yang sering disebut jumhur) bilang: Tidak otomatis kafir.

Memang, ada pandangan ulama yang sangat tegas, seperti Imam Ahmad bin Hanbal (dalam salah satu riwayatnya), yang menganggap meninggalkan shalat (termasuk Jumat) karena sengaja meremehkan itu bisa jatuh ke kufur besar (mengeluarkan dari Islam).

Tapi, majority rules! Jumhur ulama (kayak Imam Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah) punya pandangan yang lebih menenangkan, tapi tetap tegas. Menurut mereka, hadis hati dikunci itu bukan vonis kafir, tapi ancaman super serius.

Orangnya masih Muslim, tapi imannya lagi di titik terendah. Hatinya ‘dikunci’ dari kebaikan. Ini adalah ‘kode merah’ bahwa dia berisiko besar terjerumus ke kekafiran jika dia terus-terusan enjoy menyepelekan perintah Allah.

Kenapa Sih Para Ulama Bisa Beda Pendapat?

Sahabat mungkin bingung, kok bisa beda-beda? Wajar, kok. Para ulama kita cerdas-cerdas, dan mereka melihat hadis ini dari angle yang sedikit berbeda:

  1. Tim 1 (Yang Sangat Tegas): Mengartikan dikunci hatinya itu sebagai final. Gemboknya udah permanen, alias tanda kekufuran.
  2. Tim 2 (Mayoritas Ulama): Memahami dikunci hatinya sebagai tasydid (ancaman yang sangat keras). Tujuannya biar kita takut dan nggak berani main-main sama Shalat Jumat.

Jadi, Hukum meninggalkan shalat jumat itu memang berat banget, tapi mayoritas ulama sepakat itu nggak langsung menghapus status kita sebagai Muslim. Cuma ya itu, kita lagi numpuk dosa besar yang efeknya bisa mengeraskan hati dan bikin kita jauh dari rahmat Allah.

Realitanya di Kehidupan Kita

Coba deh sahabat bayangin. Setiap Jumat, suara azan berkumandang, manggil kita buat kumpul. Tapi, godaan buat lanjut tidur, mabar, atau meeting yang nggak kelar-kelar itu sering menang.

Nah, kebiasaan skip Jumat inilah yang bahaya. Awalnya sekali, “Ah, nanti aja tobatnya.” Dua kali, “Lagi mager.” Tiga kali, eh, jadi kebiasaan. Di situlah efek ‘hati yang terkunci’ mulai bekerja. Kita jadi kebal sama nasihat baik.

Makanya, paham Hukum meninggalkan shalat jumat ini bukan sekadar buat hafalan teori, tapi buat checklist komitmen iman kita.

Tentu beda ya, kalau ada uzur syar’i (alasan yang dibolehin syariat) kayak sakit parah, hujan badai yang bikin nggak bisa ke masjid, atau lagi jadi musafir dalam perjalanan jauh. Itu ada dispensasi. Tapi kalau skip-nya cuma karena ‘M’ (Males), nah itu yang masuk kategori dosa besar.

Kesimpulan

Jadi sahabat, meninggalkan Shalat Jumat tiga kali berturut-turut (atau bahkan sekali aja!) tanpa alasan yang benar itu dosa besar dan dibenci banget sama Allah.

Tapi, apakah langsung kafir? Mayoritas ulama bilang tidak.

Ancaman hati dikunci itu adalah peringatan level maximum dari Rasulullah biar kita nggak pernah kepikiran buat meremehkan panggilan Allah di hari paling mulia ini.

Jadi, yuk, kita sama-sama jaga ibadah Jumat ini. Jangan sampai hati kita yang tadinya lembut, jadi keras membatu cuma karena mager memenuhi panggilan-Nya.

Baca Juga: Keutamaan Sedekah di Hari jumat, Waktu Terbaik Untuk Berbagi

Jadikan Jumatmu Lebih Berkah Bersama Yayasan Senyum Mandiri!

Sahabat, Shalat Jumat itu adalah cara kita terkoneksi dengan Allah (hablun minallah). Tapi, hari Jumat juga jadi hari terbaik untuk menguatkan koneksi kita dengan sesama manusia (hablun minannas), salah satunya lewat sedekah.

Kata Rasulullah, sedekah di hari Jumat itu pahalanya double-double dibanding hari lain lho!

Nah, setelah kita jaga Shalat Jumat kita, yuk sempurnakan hari mulia ini dengan berbagi kebaikan. Buat sahabat yang ingin menyalurkan sedekah terbaiknya untuk membantu yatim, dhuafa, dan program kebaikan lainnya, Yayasan Senyum Mandiri siap membantu menyambungkan senyum sahabat semua.

Jadikan Jumat-mu paket lengkap: ibadah ritualnya dapet, ibadah sosialnya juga mantap!

Klik link di bawah ini untuk ikut berbagi, dan jadilah pahlawan kebaikan bagi mereka.

Donasi Yayasan Senyum Mandiri

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar