Dosa Membiarkan Tetangga Lapar dalam Pandangan Islam

Dosa Membiarkan Tetangga Lapar – Sahabat, pernah nggak sih, kalau kita kepikiran: di balik pintu rumah yang berdiri nempel sama kita, mungkin aja ada yang lagi nahan lapar? Padahal, nih, dalam Islam, peduli sama tetangga itu bukan cuma soal sopan santun, tapi jadi tolok ukur iman kita, lho. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak beriman kepadaku orang yang tidur nyenyak dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya di sampingnya kelaparan, padahal ia mengetahuinya.” (HR. Thabrani, Al-Bazzar. Hadis ini dihasankan oleh Al-Albani).

Hadis ini to the point banget kan? Ini nunjukkin kalau dosa membiarkan tetangga lapar itu bukan masalah enteng. Ini bukan sekadar lupa sama urusan sosial, tapi udah masuk ke ranah pengingkaran terhadap ajaran kasih sayang yang jadi intinya Islam.

Tanggung Jawab Sosial yang Sering Auto-Skip

Di era hustle culture kayak sekarang, gampang banget kita tenggelam dalam urusan sendiri, kerjaan, deadline, me-time, sampai lupa nengok kiri-kanan. Padahal, salah satu bukti iman kita valid adalah seberapa peka kita sama nasib tetangga. Rasulullah SAW aja concern banget sama mereka. Beliau sering ingetin kita buat lebih royal berbagi sama tetangga, bahkan cuma kuah masakan!

Kalau ada yang hidupnya chill berkecukupan tapi cuek aja ngebiarin tetangganya nggak makan, fix dosa membiarkan tetangga lapar bakal jadi tagihan berat di akhirat. Allah itu benci banget sama sikap individualis yang nutup mata sama penderitaan orang. Di Al-Qur’an, Allah nyentil keras orang-orang yang nggak peduli sama fakir miskin:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Ma’un: 1–3)

Ayat ini bukan cuma ngomongin sedekah, tapi soal kesadaran. Artinya, kalau ada tetangga yang kelaparan dan kita memilih buat diam aja, kita bisa jadi termasuk golongan yang mendustakan agama. Serem banget, kan?

Bukan cuma tidak mendorong, sikap nggak peduli itu sendiri udah jadi masalah. Allah memuji mereka yang memberi makan atas dasar cinta-Nya:

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. (Sambil berkata,) ‘Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih’.” (QS. Al-Insan: 8-9)

Baca Juga: Adab Bertetangga Versi Islam Biar Hidup Makin Akur & Damai!

Mengabaikan Tetangga, Tanda Hati yang Mengeras

Sahabat, dosa membiarkan tetangga lapar itu bukan cuma soal kurang empati. Ini bisa jadi red flag kalau hati kita mulai kering dan kehilangan kelembutan iman. Coba bayangin kalau semua orang jadi si paling individualis dan fokus ke diri sendiri. Hancur sudah fondasi social support system yang jadi ciri khas masyarakat Islam.

Rasulullah SAW bahkan pernah mention kalau malaikat bakal skip rumah yang penghuninya nggak peduli sama penderitaan sekitarnya. Rumah kayak gitu bisa kehilangan berkah, karena vibes-nya udah nggak menebar kasih sayang lagi.

Reward Buat yang Peduli vs Warning Buat yang Lalai

Setiap bantuan receh yang kita kasih ke tetangga, bahkan cuma sepiring nasi atau sisa kuah, bisa jadi life saver kita di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai wanita Muslimah, janganlah meremehkan hadiah kepada tetangganya, walaupun hanya sepotong kaki kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadiah yang kelihatannya kecil aja dihargai banget, apalagi kalau bantuan itu bisa literally ngisi perut yang lapar. Sebaliknya, buat yang sengaja ghosting pas tetangganya butuh padahal dia mampu, dosa membiarkan tetangga lapar bakal jadi tiket menuju azab Allah. Big yikes.

Wujudkan Kepedulian dari Starter Pack Termudah

Gercep ngetuk pintu tetangga buat nanya kabar, ngirimin oleh-oleh masakan pas kita lagi masak lebih, atau sekadar sharing sembako di tanggal tua, semua itu adalah aksi nyata buat nolak dosa membiarkan tetangga lapar.

Sahabat, kepedulian nggak selalu harus effort besar. Terkadang, perhatian sederhana bisa jadi sebab turunnya rahmat Allah ke seluruh lingkungan kita.

Kesimpulan

Dunia boleh jadi ngukur kesuksesan dari cuan atau jabatan, tapi Allah menilai kita dari seberapa besar kasih sayang yang kita bagi. Jangan sampai kita jadi orang yang kenyang di dunia, tapi kelaparan di akhirat gara-gara dosa membiarkan tetangga lapar.

Yuk, mulai hari ini sahabat. Coba lebih aware sama sekitar. Siapa tahu ada yang lagi nahan lapar dalam diam. Karena sejatinya, keberkahan rezeki itu justru tumbuh saat kita ikhlas berbagi.

Level Up dari Peduli ke Aksi Nyata!

Sahabat, ngomongin soal peduli itu gampang, tapi aksi nyata itu yang butuh effort. Kita udah tahu kan, dosa membiarkan tetangga lapar itu real dan ancamannya nggak main-main.

Kalau kamu merasa terpanggil buat jadi bagian dari solusi dan nggak cuma jadi penonton, ini saatnya! Kamu bisa level up kepedulianmu bareng Yayasan Senyum Mandiri. Mereka punya program-program keren buat bantu mereka yang membutuhkan, termasuk tetangga-tetangga (secara luas) yang mungkin lagi kesulitan pangan.

Yuk, jangan biarkan kebaikanmu berhenti di kasihan. Salurkan jadi aksi nyata yang impactful. Kepoin dan dukung program mereka sekarang, karena berbagi itu bikin happy dan pastinya, bikin Allah senyum!

Klik link di bawah ini untuk mulai berbagi!

Donasi Yayasan Senyum Mandiri

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan

Tinggalkan komentar