10 Adab Berteman dalam Islam agar Persahabatan Awet sampai Surga

Adab Berteman dalam Islam – Sahabat, dalam hidup ini, circle pertemanan itu bukan sekadar soal siapa yang ada pas kita lagi pengen nongkrong bareng atau butuh hiburan. Dalam kacamata Islam, friendship itu jauh lebih dalem, ini adalah jalan menuju kebaikan, dan bahkan bisa jadi tiket emas kita menuju surga-Nya.

Karena itu, penting banget buat kita ngertiin soal adab berteman dalam Islam. Tujuannya? Biar hubungan yang kita jalin bukan cuma awet di dunia, tapi juga ngalir pahala sampai akhirat.

Yuk, kita spill satu per satu 10 adab berteman dalam Islam biar bestie-an kita makin berkah dan langgeng sampai ke Jannah. Check it out!

1. Menjaga Lisan dari Ghibah dan Julid

Yap, adab berteman dalam Islam yang paling krusial adalah filter lisan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan sampai omongan kita (sengaja atau nggak) malah nyakitin hati temen sendiri. Ghibah, julid, fitnah, apalagi savage sarcasm (sindiran halus) itu toxic banget dan bisa ngerusak trust yang udah dibangun susah payah. Mending, pakai lisan kita buat kasih support system terbaik atau selipin doa-doa baik buat mereka.

2. Menutupi Aib Teman

Bestie yang beneran bestie itu bukan yang ’ember’ pas kita bikin salah, tapi dia yang jadi guardian rahasia dan nutupin aib kita. Dalam hadis disebutkan:

“Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)

Jadi, kalau temenmu messed up atau khilaf, rangkul dia. Bantu dia improve secara private (empat mata), jangan malah dijadiin konten atau diumbar ke story. Inilah level kasih sayang tertinggi yang diajarin dalam adab berteman dalam Islam.

3. Saling Menasihati dalam Kebaikan

Sahabat sejati itu bukan cheerleader yang ‘iya-iya’ aja (alias yes-man), tapi dia yang punya nyali buat negur pas kita mulai offside atau salah jalur. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 3)

Nasihat atau teguran tulus dari sahabat itu bisa jadi ‘jeweran’ cinta dari Allah biar kita balik ke jalan yang bener. Jadi, please, jangan keburu baper atau defensif ya kalau diingatkan. Justru itu bukti otentik kalau dia peduli sama keselamatan dunia-akhirat kita.

Baca Juga: Circle Pertemana Makin Ciut? Ini dia 5 Cara Menjaga Pertemanan

4. Berbuat Baik Tanpa Pamrih

Adab berteman dalam Islam juga nge-gas soal keikhlasan. Stop berteman cuma karena ada maunya, entah itu benefit, numpang famous, atau networking doang. Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Seseorang itu tergantung pada agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian memperhatikan dengan siapa kalian berteman.” (HR. Abu Dawud)

Maksudnya, setting niat kita: ‘Gue temenan sama lo karena Allah’, bukan karena urusan duniawi semata. Teman yang tulusnya pure karena Allah bakal stick with you di fase terberat (duka) maupun di puncak kebahagiaan (suka).

5. Mendoakan Teman Secara Diam-Diam

Jujur, sahabat, pernah nggak kamu lagi sholat atau lagi bengong, tiba-tiba inget temenmu terus doain dia (entah biar skripsinya lancar, atau masalahnya kelar) tanpa dia tahu? Congrats, itu amalan super power dalam Islam.

Rasulullah SAW bersabda:

“Doa seorang Muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan akan dikabulkan.” (HR. Muslim)

Doa silent mode ini adalah bukti cinta paling tulus. Ini salah satu adab berteman dalam Islam yang underrated banget, padahal dampaknya luar biasa.

6. Menjenguk Saat Sakit (Bukan Cuma Stiker ‘GWS’)

Pas sahabatmu lagi drop (sakit), jangan cuma modal sticker ‘GWS’ di WhatsApp ya, sahabat. Kalau situasinya memungkinkan, cuss dateng jenguk. Rasulullah SAW ngasih reminder keren banget soal ini. Beliau bersabda:

“Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia terus berada dalam khurfah surga.” Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, apa itu khurfah surga?” Beliau menjawab, “Kebun yang penuh buah-buahan.” (HR. Muslim)

Kehadiran fisik kita itu bisa jadi booster semangat dan kekuatan yang nggak bisa digantiin sama video call sekalipun.

7. Tidak Dengki (Ikut Senang, Gak Insecure)

Ciri friendship yang sehat (nggak toxic) itu adalah kita genuine ikut seneng pas sahabat kita dapet pencapaian atau kabar baik (nikmat). Jangan malah insecure atau iri. Nabi SAW bersabda:

“Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ingat, sahabat, iri hati (dengki) itu racun slow motion yang bisa ngerusak vibes positif pertemanan. Dalam adab berteman dalam Islam, mending energi irinya diubah jadi rasa syukur dan doa tulus: ‘Ya Allah, berkahi dia, dan semoga aku juga bisa nyusul’.

8. Menolong Saat Teman Struggling

Ujian sesungguhnya sebuah friendship itu pas lagi susah. Kalau kamu lihat sahabatmu lagi struggling (butuh bantuan), jangan nunggu dia chat ‘P’ atau ‘Boleh minta tolong?’. Peka dikit, tawarin bantuan duluan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Ngebantu temen itu bukan cuma soal reward pahala, tapi itu literally ngencengin baut persaudaraan yang diridhai Allah.

9. Menghormati dan Tidak Merendahkan

Di Islam, respect itu non-negotiable. Setiap orang punya harga diri. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Wahai manusia! … Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Jadi, please, jangan pernah ngerendahin temen cuma gara-gara status sosialnya beda, kampusnya nggak terkenal, atau penampilannya. Kita berteman karena ketakwaannya, bukan karena privilege-nya.

Baca Juga: Pentingnya Teman Saleh, Lingkunganmu Cerminan Imanmu

10. Tetap Setia dalam Doa, Walau Berpisah

Persahabatan sejati nggak berhenti meski jarak memisahkan. Sahabat sejati tetap mendoakan kebaikan satu sama lain bahkan ketika tidak lagi berinteraksi. Itulah bentuk cinta karena Allah, yang kelak akan dipersatukan kembali di surga.

Itulah the real cinta karena Allah, yang InsyaAllah bakal reuni lagi di surga-Nya kelak.

Kesimpulan

Sahabat, hidup ini memang singkat banget. Karena itu, sayang banget kalau diisi sama toxic friendship atau pertemanan yang fake. Nah, supaya hidup kita lebih bermakna, yuk, kita sama-sama belajar ngamalin adab berteman dalam Islam kayak yang dicontohin Rasulullah SAW, penuh support, tulus, dan saling ngajak level up di jalan kebaikan.

kalau kamu punya temen yang suka nge-WA, “Jangan lupa sholat, ya!” atau yang selalu jadi support system pas kamu lagi down, pegang dia erat-erat. Jaga dia baik-baik. Bisa jadi, dia adalah malaikat yang Allah kirim buat gandeng tanganmu sampai ke surga.

Sahabat Sejati, Peduli Sampai Hati

Ngomongin soal saling menolong (Adab ke-8), sahabat, kepedulian sejati itu nggak berhenti di circle kita aja. Banyak sahabat kita di luar sana yang juga butuh uluran tangan kita.

Sama seperti kita pengen support temen kita biar bisa tersenyum lagi, Yayasan Senyum Mandiri juga berkomitmen jadi sahabat bagi mereka yang membutuhkan, menebar senyuman dan harapan.

Yuk, perluas lingkaran kebaikan kita! Jika adab berteman adalah tentang menolong saudaramu, maka mari kita bantu saudara-saudara kita yang lain bersama Senyum Mandiri.

Klik link di bawah ini untuk membantu sahabat kita yang membutuhkan!

Donasi Yayasan Senyum Mandiri

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar