Sahabat, di keseharian kita, pakai parfum itu udah kayak ritual wajib buat banyak orang. Selain bikin badan wangi dan nambah Pede, aroma yang fresh juga bikin orang di sekitar kita nyaman. Tapi, sering banget nih muncul pertanyaan yang bikin galau: gimana sih hukum memakai parfum beralkohol dalam Islam? Boleh nggak sih, atau auto haram karena ada alkoholnya?
Pertanyaan ini krusial banget, sahabat. Wajar kalau kita, sebagai muslim, pengin memastikan semua yang nempel di badan dan baju kita itu suci, apalagi pas mau menghadap Allah (shalat). Yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng biar sahabat dapat pencerahan yang tenang dan utuh.
Kenapa Sih Parfum Pakai Alkohol?

Sebelum kita bahas hukumnya, kita kepoin dulu kenapa sih alkohol sering nongol di komposisi parfum. Alkohol (biasanya jenis etanol) di sini fungsinya sebagai pelarut. Dia jadi carrier yang membantu aroma (minyak esensial) parfum lebih gampang menyebar dan awet nempel di kulit. Tanpa alkohol, wangi parfum mungkin bakal cepet banget kabur.
Nah, yang sering bikin bingung umat Islam adalah status si alkohol ini. Apakah dia otomatis dianggap benda najis dan “temenan” sama khamr (minuman keras), atau dia cuma senyawa kimia biasa yang dipakai buat kebutuhan industri?
Ternyata, Para Ulama Punya Pandangan Berbeda
Soal hukum memakai parfum beralkohol ini, para ulama fiqih memang punya pandangan yang beragam. Perbedaan ini wajar muncul, sahabat, karena variasi jenis alkohol yang dipakai di industri modern itu beda-beda, dan nggak semuanya sama persis kayak alkohol yang ada di minuman keras.
1. Tim yang Mengharamkan (atau Sangat Hati-hati)
Sebagian ulama berpendapat kalau alkohol itu esensinya najis dan termasuk bagian dari khamr. Logikanya, karena khamr itu memabukkan dan najis, maka turunan atau zat yang identik dengannya juga ikut najis.
Kalau pandangannya begini, maka parfum yang mengandung alkohol jadi nggak boleh dipakai, terutama pas mau shalat. Alasannya jelas: benda najis (secara zatnya) nggak boleh sengaja nempel di tubuh atau pakaian kita pas lagi ibadah.
2. Tim yang Membolehkan (dengan Catatan)
Di sisi lain, mayoritas ulama zaman now (kontemporer) dan lembaga fatwa modern, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), punya pandangan berbeda. Mereka menyatakan: nggak semua alkohol itu khamr dan nggak semua alkohol itu najis.
Alkohol yang dipakai di parfum umumnya bukan hasil fermentasi bahan makanan untuk jadi minuman keras (seperti anggur atau gandum). Alkohol ini adalah alkohol teknis (industrial), yang seringnya hasil sintesis kimia.
Menurut Fatwa MUI (misalnya Fatwa No. 11 Tahun 2009 tentang Alkohol), alkohol/etanol hasil industri kimia (sintetis) yang bukan dari industri khamr, hukumnya tidak najis. Selama alkohol itu nggak diminum dan nggak dipakai buat hal haram, statusnya boleh digunakan sebagai pelarut di produk kayak parfum, kosmetik, atau obat-obatan.
Baca Juga: Mengungkap! Hukum Parfum Bagi Wanita Menurut Islam
Apa Kata Al-Qur’an dan Hadis?
Biar makin mantap, kita lihat dasarnya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 90:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.”
Ayat ini jelas banget, sahabat. Yang dilarang dan disebut rijs (keji/najis secara maknawi) adalah khamr sebagai minuman yang memabukkan. Ulama besar kayak Syaikh Yusuf Al-Qaradawi dan lembaga fatwa (seperti di Mesir) juga berpendapat, alkohol yang nggak dibuat untuk diminum (alkohol teknis) dan nggak memabukkan (secara fungsinya di parfum) nggak bisa disamakan statusnya dengan khamr.
Malah, soal wangi-wangian, Rasulullah SAW itu suka banget. Beliau bersabda:
“Dijadikan aku cinta dari dunia kalian: wanita dan wangi-wangian, dan dijadikan penyejuk mataku di dalam shalat.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad).
Lewat hadis ini, Nabi ngajarin kita bahwa tampil wangi itu sunnah dan termasuk hal yang Beliau sukai selama caranya benar.
Jadi, di Keseharian Gimana Dong?
Kalau sahabat masih galau atau pengin ambil jalur wara’ (super hati-hati), gampang. Sahabat bisa pilih parfum yang berlabel non-alcohol atau halal certified yang sekarang udah gampang banget ditemuin di pasaran.
Tapi, kalau yang sahabat punya cuma parfum yang (sedikit) mengandung alkohol sintetis, selama sahabat yakin niatnya baik (buat jaga kebersihan, kenyamanan, atau menyenangkan pasangan) dan bukan buat pamer atau maksiat, InsyaAllah nggak masalah. Wangi-wangian itu justru dianjurkan, apalagi pas mau ke masjid atau ketemu orang banyak.
Kesimpulan
Oke, sahabat. After kita bedah bareng-bareng, bisa kita simpulkan kalau hukum memakai parfum beralkohol dalam Islam itu condong ke mubah (boleh), dengan beberapa catatan penting:
- Alkohol yang dipakai dipastikan bukan berasal dari industri khamr (minuman keras).
- Penggunaannya wajar, nggak berlebihan, dan tujuannya baik (bukan untuk hal yang bertentangan dengan syariat).
- Kita yakin alkohol itu adalah alkohol teknis (sintetis) yang menurut fatwa MUI tidak najis.
Kalau sahabat pengin lebih tenang dan fix ibadahnya nggak keganggu rasa was-was, memilih parfum non-alkohol jelas pilihan paling aman.
Jadi, nggak perlu terlalu overthinking ya, sahabat. Islam itu agama yang bikin tenang dan memudahkan, bukan bikin pusing. Selama niat kita lurus dan penggunaannya wajar, memakai parfum (sekalipun ada alkohol teknisnya) nggak akan mengurangi kesucian dan pahala ibadahmu.
Wangi di Luar, Wangi di Dalam: Tebar Senyum Kebaikan!
Sahabat, menjaga penampilan luar dengan parfum biar wangi itu sunnah dan bikin kita nyaman beribadah. Tapi, jangan lupa, ada yang lebih penting: memwangi hati dan jiwa kita.
Salah satu cara terbaik bikin jiwa kita wangi adalah dengan berbagi kebahagiaan dan meringankan beban orang lain.
Sama kayak kita yang pengin merasa nyaman dan percaya diri, banyak saudara kita di luar sana yang juga butuh alasan sederhana untuk tersenyum. Yuk, salurkan energi positif dan sedikit rezeki sahabat untuk bikin mereka tersenyum! Sahabat bisa ikut berkontribusi dan menebar kebaikan melalui Yayasan Senyum Mandiri.
Sedikit bantuan kita bisa jadi parfum kebaikan yang wanginya jauh lebih tahan lama dan bikin hidup orang lain lebih ringan. Klik link di bawah ini dan jadilah bagian dari senyuman mereka hari ini!
Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah

“Menebar Sejuta Kebaikan”