Ancaman Tidak Mau Bayar Utang – Bayangin deh sahabat. Ada seseorang yang hidupnya kita kenal saleh banget, salatnya rajin, sedekahnya kenceng, dan hobby-nya ngebantu orang. Tapi, pas meninggal, ternyata ruhnya nyangkut, belum bisa tenang. Kenapa tuh? Gara-gara masih ada utang receh yang belum dia bayar.
Kejadian kayak gini bukan sekadar cerita horor fiktif buat nakut-nakutin. Rasulullah SAW sendiri udah ngasih warning keras kalau urusan utang piutang ini bisa jadi penghalang seseorang buat masuk surga, meskipun amal ibadahnya bejibun.
Jadi, sebelum kita santai bilang, “Ah, cuma utang cepek,” mending kita pahami dulu seberapa ngerinya ancaman tidak mau bayar utang di mata Islam.
Ruh Nyangkut Gara-Gara Utang, Peringatan Serius dari Rasulullah SAW
Nabi kita, Rasulullah SAW, pernah ngasih peringatan keras soal ini sahabat. Dalam sebuah hadis sahih, Beliau bersabda:
“Ruh seorang mukmin akan tertahan (tergantung) karena utangnya sampai utangnya dilunasi.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi – Hadis Sahih)
Artinya apa, sahabat? Walaupun seseorang meninggal dalam keadaan beriman, ruhnya belum bakal dapat ketenangan penuh sebelum semua tanggungan utangnya kelar. Ini bukan sekadar simbolik, tapi bener-bener nunjukin betapa seriusnya ancaman tidak mau bayar utang dalam kehidupan seorang Muslim.
Bahkan, dalam hadis lain (HR. Muslim), disebutin kalau seorang syahid, yang dosanya otomatis diampuni semua karena mati di jalan Allah, tetep nggak bakal lepas dari tanggungan utang. That means, amal sekeren apa pun nggak bisa nge-cover keteledoran kita soal urusan yang satu ini.
Utang Receh Pun Tetap Tercatat di Akhirat

Kadang, kita emang suka nyepelein hal kecil. Misalnya, lupa bayar utang Rp10.000 ke temen pas di kantin, atau belum balikin pinjeman uang buat makan siang. Tapi sahabat, di mata Islam, nggak ada istilah utang “cuma segitu”. Semua bakal dihitung di hari pembalasan nanti.
Rasulullah SAW bahkan pernah enggan menyalatkan jenazah seseorang yang ketahuan masih punya utang dan belum ada jaminan pelunasan. Bayangin, betapa seriusnya posisi utang ini. Inilah bentuk nyata dari ancaman tidak mau bayar utang, bukan cuma di dunia, tapi juga di alam kubur dan akhirat kelak.
Baca Juga: Kenali Adab Utang Piutang Agar Terhindar dari Perselisihan
Kenapa Sih Banyak Orang Nyepelein Urusan Utang?
Realitanya, banyak banget orang sekarang yang gas pas berutang, tapi males banget pas giliran melunasi. Ada yang nunda-nunda dengan alasan klasik “belum gajian,” ada yang sengaja ghosting alias menghindar, bahkan ada yang santai pura-pura lupa.
Padahal, nunda-nunda bayar padahal mampu itu, kata Nabi, adalah sebuah kezaliman, sahabat! Rasulullah SAW bersabda:
“Menunda-nunda (pembayaran) utang oleh orang yang mampu adalah suatu kezaliman.” (HR. Bukhari & Muslim)
Ini nunjukin kalau kelalaian kayak gini bisa jadi dosa besar kalau disengaja. Apalagi kalau niat awalnya udah nggak bener. Rasulullah SAW juga bersabda:
“Siapa yang berutang dengan niat ingin melunasinya, maka Allah akan menolongnya untuk melunasi. Tapi siapa yang berutang dengan niat tidak ingin melunasi, maka Allah akan menghancurkannya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini ngejelasin banget, niat yang salah aja udah berat banget timbangannya di sisi Allah. Apalagi kalau ditambah attitude sombong atau cuek bebek sama kewajiban. So, jangan sampai kita termasuk golongan yang kena ancaman tidak mau bayar utang.
Tips Biar Nggak Terjerat Dosa Utang
Biar hidup kita lebih tenang, berkah, dan nggak kepikiran, sahabat bisa terapin langkah-langkah simpel ini:
- Catat Setiap Transaksi Utang. Serius, ini penting. Nabi kita ngajarin pentingnya nyatet utang biar nggak lupa. Ini juga di-backup penuh sama Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 282). Jadi, jangan andelin ingatan doang, ya!
- Gercep Bayar Kalau Udah Mampu. Jangan nunggu ditagih, sahabat. Gerak cepat (gercep) bayar utang begitu ada rezeki adalah ciri orang yang jujur, amanah, dan beriman.
- Jujur Aja Kalau Belum Mampu. Kalau emang kondisi lagi nggak memungkinkan, datengin orangnya. Sampaikan dengan jujur dan baik-baik, terus minta waktu tambahan. Kejujuran bisa ngilangin prasangka buruk dan ngejaga silaturahmi tetep adem.
- Stop Utang Konsumtif. Plis, jangan berutang cuma buat gaya hidup atau nge-flexing pakai duit pinjeman. Kebiasaan ini bisa ngejebak kita ke lingkaran ancaman tidak mau bayar utang yang lebih runyam di masa depan.
Kesimpulan
Jadi gini, sahabat. Setiap rupiah yang masih nyangkut di kita itu bukan cuma tanggungan duniawi, tapi juga jadi beban spiritual. Utang bisa nahan ruh kita, nunda pahala, bahkan ngalangin jalan kita ke surga.
So yuk, mulai dari sekarang, kalau kita masih punya utang, niatkan sungguh-sungguh buat melunasinya. Jangan nunggu diingetin atau ditegur sama keadaan. Karena sekecil apa pun nilainya, akibatnya bisa fatal kalau kita cuek sama ancaman tidak mau bayar utang.
Berbagi Nggak Bikin Kurang, Justru Bikin Hidup Lapang
Sahabat, selain kita beresin urusan utang kita ke sesama manusia, jangan lupa juga kewajiban kita kepada mereka yang membutuhkan. Membersihkan harta itu nggak kalah pentingnya dari melunasi utang lho. Dua-duanya bikin hidup lebih lapang dan berkah.
Kalau sahabat mau start sharing kebaikan tapi bingung mau lewat mana, Yayasan Senyum Mandiri siap banget jadi jembatan kebaikan sahabat. Mereka punya banyak program keren untuk ngebantu sesama dan ngasih senyuman buat mereka, seperti santunan anak yatim, wakaf al-qur’an dan lain-lain.
Yuk, kita selesaikan semua kewajiban kita, baik utang ke manusia maupun utang kepedulian kita ke sesama. Kepoin dan salurkan senyum terbaikmu lewat Yayasan Senyum Mandiri
Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut.
Dan ingat, keberkahan hidup justru datang saat kita jujur, amanah, dan sat-set menunaikan kewajiban tepat waktu. InsyaAllah, dengan itu pintu surga bakal terbuka lebar buat kita.

“Menebar Sejuta Kebaikan”