Bukan Cuma Bikin Pusing, Ini Bahaya Kebanyakan Tidur Menurut Islam

Halo sahabat, siapa sih yang nggak love-hate relationship sama kasur? Apalagi kalau weekend atau habis deadline kerjaan numpuk, rasanya tidur itu reward terbaik. Tapi, tunggu sahabat. Ternyata, kalau berlebihan, kenikmatan ini justru bisa jadi bumerang. Bahaya kebanyakan tidur itu nyata, lho.

Bukan cuma bikin kepala pening pas bangun, tapi juga ngaruh ke kesehatan fisik, produktivitas, sampai ke level spiritual kita. Dalam Islam pun, kita diingatkan buat nggak kebablasan, karena bahaya kebanyakan tidur bisa memupuk rasa malas dan bikin kita skip momen-momen ibadah yang berharga.

Tidur dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, tidur itu bukan hal tabu, sahabat. Tidur itu adalah rahmat dari Allah SWT buat nge-charge badan kita. Ini disebutin jelas banget dalam Al-Qur’an:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari…” (Q.S. Ar-Rum: 23)

Artinya, tidur itu fitrah. Tapi, Islam adalah agama keseimbangan (balance). Nggak ada yang boleh over. Rasulullah SAW sendiri kasih contoh perfect. Beliau istirahat secukupnya, bangun di sepertiga malam terakhir buat Tahajud, lalu tidur lagi sejenak sebelum Subuh. Pola ini nunjukkin: tidur itu perlu, tapi jangan sampai bahaya kebanyakan tidur bikin kita lupa sama Sang Pencipta.

Imam Al-Ghazali juga pernah ngingetin kalau tidur itu ‘saudaranya kematian’. Maksudnya, kalau kebanyakan, kita jadi ‘mati’ sementara, kehilangan banyak waktu produktif. Belum lagi hadis yang straight to the point:

“Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang (berpengetahuan) alim (tentang urusan) dunia, namun bodoh (tidak tahu menahu) tentang (urusan) akhirat, (dan) orang yang banyak tidur dan malas.” (HR. Ahmad)

Hadis ini jleb banget, ya. Bahaya kebanyakan tidur itu bukan cuma soal medis, tapi soal moral dan spiritualitas kita sebagai Muslim.

Baca Juga: 3 Waktu Tidur yang Dilarang Dalam Islam dan Alasannya

Bahaya Kebanyakan Tidur bagi Tubuh

Secara medis, oversleeping ini beneran ada harganya. Ini bukan asumsi, tapi sudah banyak penelitian yang ngebahas.

Misalnya, Sleep Foundation dan berbagai studi epidemiologi nunjukkin kalau orang yang rutin tidur lebih dari 9 jam semalam punya korelasi dengan risiko lebih tinggi terhadap diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung.

Kenapa bisa gitu? Kebanyakan tidur bikin jam biologis (sirkadian) kita kacau, metabolisme jadi lambat. Anehnya, bukannya bangun segar, kita malah sering kena sleep inertia, itu lho, rasa pening, lemas, dan nggak nyawa pas bangun. Bahaya kebanyakan tidur ini bikin kita jadi mager (malas gerak), kehilangan semangat buat ngapa-ngapain di hari itu.

Efek Spiritual, Hati jadi keras dan Ibadah Terabaikan

Nggak cuma badan yang kena impact, sahabat. Hati kita juga. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah pernah bilang kalau kebanyakan tidur itu bisa bikin hati jadi keras dan lalai dari zikrullah (mengingat Allah).

Hati yang keras itu, ibarat smartphone yang ‘nge-lag’, susah banget nerima sinyal hidayah atau nasihat.

Coba kita flashback sahabat. Pas alarm Subuh bunyi, tapi selimut rasanya memanggil lebih kuat. Sekali dua kali mungkin khilaf. Tapi kalau jadi kebiasaan? Kita secara nggak sadar menyepelekan kewajiban. Itulah bahaya kebanyakan tidur yang paling silent killer buat iman kita. Kita jadi terbiasa menunda-nunda ibadah, dan akhirnya rasa tanggung jawab spiritual kita terkikis.

Tips Anti Kebablasan Tidur ala Rasulullah

Oke, jadi gimana biar tidur kita tetap berkualitas tapi nggak kebablasan? Kuncinya adalah balance dan ngikutin lifestyle-nya Rasulullah SAW. Beliau menganjurkan qailulah (tidur siang singkat) biar malamnya kuat beribadah.

Ini beberapa life hacks simpel yang bisa sahabat coba:

  • Tidur setelah shalat Isya dan hindari begadang tanpa tujuan.
  • Bangun lebih awal untuk shalat tahajud atau membaca Al-Qur’an.
  • Batasi durasi tidur siang, cukup 20–30 menit agar tidak mengganggu malam.
  • Perbanyak aktivitas fisik dan ibadah, supaya tubuh tidak manja terhadap waktu tidur.

Penutup

Tidur itu nikmat sahabat. Tapi, jangan sampai kenikmatan sesaat ini bikin kita rugi bandar di akhirat. Waktu kita di dunia ini adalah amanah. Setiap detik yang kita habiskan buat scrolling nggak jelas, apalagi buat tidur yang melalaikan, pasti akan ditanya pertanggungjawabannya.

Yuk, kita mulai manage waktu istirahat kita. Biar nggak terjebak dalam bahaya kebanyakan tidur. Jadikan tidur kita sebagai ibadah, tidur buat recharge energi agar bisa ibadah, kerja, dan menebar manfaat lebih maksimal lagi.

Bangun dari Malas, Tebar Senyuman!

Sahabat, setelah kita bangun dan sadar dari bahaya kebanyakan tidur, saatnya kita gunakan waktu produktif kita buat sesuatu yang lebih bermakna. Kalau kita sudah fresh dan nggak malas lagi, kenapa nggak salurin energi positif itu buat bantu orang lain?

Banyak saudara kita di luar sana yang mungkin tidurnya nggak nyenyak karena mikirin biaya hidup atau pendidikan. Yuk, jangan cuma bangun sendirian. Kita bisa bantu mereka bangun dari kesulitan bareng Yayasan Senyum Mandiri.

Sedikit dari waktu produktif dan rezeki kita bisa jadi senyuman besar buat mereka. Langsung aja check program-program kebaikan mereka dan jadikan setiap detik kita bernilai ibadah!

Yuk, mulai berbagi melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar