Do’a dan Adab Melayat Orang Meninggal dalam Ajaran Islam

Adab Melayat Orang Meninggal – Melayat orang meninggal merupakan salah satu bentuk ibadah dan penghormatan terakhir yang diajarkan dalam Islam. Selain memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan, melayat juga merupakan kesempatan untuk merenungi kehidupan dan kematian.

Dalam Islam, ada adab dan do’a khusus yang dianjurkan ketika melayat orang meninggal. Artikel ini akan membahas adab melayat orang meninggal dan do’a yang dianjurkan, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

Melayat atau takziyah adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui melayat, seorang Muslim dapat memberikan dukungan dan penghiburan kepada keluarga yang sedang berduka. Takziyah juga menjadi pengingat bagi kita semua akan kematian yang pasti akan datang. Islam mengajarkan adab yang harus diperhatikan saat melayat, serta do’a-do’a yang dianjurkan untuk dibaca.

Adab Melayat Orang Meninggal

1. Mengucapkan Belasungkawa

Saat melayat, penting untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Ucapan belasungkawa ini sebaiknya berupa kalimat yang menenangkan dan menghibur, seperti:

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.”

2. Menjaga Sikap dan Perilaku

Adab melayat orang meninggal juga mencakup menjaga sikap dan perilaku. Hindari tertawa, bercanda, atau melakukan hal-hal yang tidak pantas. Melayat adalah momen yang penuh dengan kesedihan, sehingga penting untuk bersikap sopan dan menghormati perasaan keluarga yang berduka.

3. Memberikan Dukungan Moril

Selain ucapan belasungkawa, memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan juga sangat penting. Hal ini bisa berupa kehadiran fisik, membantu dalam pengurusan jenazah, atau memberikan bantuan lain yang dibutuhkan oleh keluarga.

Baca Juga: Harus Tahu! Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam

4. Membaca Do’a dan Dzikir

Membaca do’a dan dzikir ketika melayat adalah bagian penting dari adab melayat orang meninggal. Do’a dan dzikir ini bisa membantu menenangkan hati keluarga yang berduka dan menjadi bentuk ibadah yang mendatangkan pahala.

5. Menghindari Pembicaraan yang Tidak Perlu

Saat melayat, sebaiknya hindari pembicaraan yang tidak perlu atau tidak relevan dengan situasi. Fokuskan perhatian pada keluarga yang berduka dan memberikan mereka dukungan yang dibutuhkan.

Do’a Melayat Orang Meninggal

Do’a untuk Jenazah

Rasulullah SAW mengajarkan beberapa do’a yang bisa dibaca ketika melayat orang meninggal. Salah satunya adalah:

“Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ mudkhalahu waghsilhu bil-mai wath-thalji wal-barad wa naqqihi minal khataya kama naqqayta ath-thawba al-abyadha minad-danas wa abdilhu daran khayran min darihi wa ahlan khayran min ahlihi wa zawjan khayran min zawjihi wa adkhilhu al-jannah wa a’ith-hu min ‘adhabin-qabr wa min ‘adhabin-nar.”

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dia, maafkanlah dia, muliakan tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkan dia dari dosa sebagaimana Engkau membersihkan kain putih dari kotoran. Berikanlah dia tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya, masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka.”

Do’a untuk Keluarga yang Ditinggalkan

Selain do’a untuk jenazah, do’a untuk keluarga yang ditinggalkan juga sangat dianjurkan:

“Allahumma ajirhum fi musibatihim wakhluf lahum khayran minha.”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah pahala kepada mereka atas musibah yang mereka alami dan gantikanlah dengan sesuatu yang lebih baik.”

Keutamaan Melayat dalam Islam

Melayat orang meninggal memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Selain mendapatkan pahala, melayat juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan memberikan dukungan emosional kepada keluarga yang berduka. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang melayat jenazah seorang Muslim dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka dia akan mendapatkan pahala sebesar satu qirath. Dan jika dia mengikuti prosesi pemakaman sampai selesai, maka dia akan mendapatkan pahala sebesar dua qirath, yang mana satu qirathnya sebesar Gunung Uhud.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Adab melayat orang meninggal dalam ajaran Islam sangat penting untuk dipahami dan diamalkan. Melalui melayat, kita bisa menunjukkan rasa empati dan kasih sayang kepada keluarga yang ditinggalkan. Adab melayat ini mencakup mulai dari ucapan belasungkawa, menjaga sikap, memberikan dukungan moril, membaca do’a, dan menghindari pembicaraan yang tidak perlu.

Selain itu, do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW bisa membantu menenangkan hati keluarga yang berduka dan menjadi bentuk ibadah yang mendatangkan pahala.

Dengan memahami dan mengamalkan adab melayat orang meninggal serta do’a-do’a yang dianjurkan, kita bisa memberikan dukungan yang lebih bermakna bagi keluarga yang ditinggalkan, sekaligus mendapatkan pahala dari Allah SWT. Melayat bukan hanya tentang menghadiri pemakaman, tetapi juga tentang menunjukkan kasih sayang, empati, dan kepedulian kita sebagai sesama Muslim.

Tinggalkan komentar