Hukum Memanjangkan Kuku Dalam Islam, Ini Penjelasannya!

Buat part cewek-cewek (atau cowok juga, sih!), kuku panjang tuh kayaknya estetik atau jadi statement gaya hidup. Relate nggak? Tapi, wait. Kalau dalam pandangan Islam, ternyata ada aturannya, lho. Ngomongin hukum memanjangkan kuku tuh bukan cuma soal hygiene biasa, sahabat. Ini nyambungnya ke fitrah (settingan awal) kita sebagai manusia dan seberapa patuh kita sama ajaran Rasulullah SAW.

Gimana Sih Sebenarnya Hukum Memanjangkan Kuku?

Pada dasarnya, memanjangkan kuku itu nggak dianjurkan, sahabat. Para ulama udah sepakat kalau memelihara kuku sampai panjang itu vibes-nya berlawanan sama sunnah fitrah. Rasulullah SAW ngasih list-nya nih:

“Lima perkara termasuk fitrah: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR. Muslim no. 257)

Hadis ini clear banget nunjukkin kalau potong kuku itu satu paket sama lima sunnah fitrah yang ngejaga kebersihan dan kesucian diri. Jadi, status hukum memanjangkan kuku bisa jadi makruh (sesuatu yang nggak disukai), bahkan bisa nyerempet haram kalau sampai jadi sarang najis atau ngehalangin sahnya ibadah kita, kayak wudhu dan shalat.

Kenapa Islam Menganjurkan Kuku Pendek?

Gini, sahabat. Islam itu concern banget sama yang namanya kebersihan, luar-dalam. Kebersihan itu sebagian dari iman kan? Allah SWT bahkan bilang di Al-Qur’an:

“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Kuku yang panjang itu ibarat apartemen mewah buat kotoran, bakteri, dan kuman. Problem-nya, pas kita wudhu, kotoran di bawah kuku itu bisa nge-blok air buat nyentuh kulit di baliknya. Kalau airnya nggak kena, wudhunya nggak sempurna dong? Kalau wudhu nggak sempurna, shalatnya gimana? Nah, jadi panjang kan urusannya.

Selain urusan ibadah, hukum memanjangkan kuku juga dilihat dari sisi adab dan etika. Nggak kebayang kan, pas kita lagi makan pakai tangan (apalagi ngeliwet bareng), tapi kuku kita panjang dan item-item? Duh, itu bukan cuma nggak enak diliat, tapi juga jorok dan nggak sehat. Belum lagi risiko nyakar atau ngelukain orang lain (atau diri sendiri!) secara nggak sengaja.

Islam hadir buat ngejaga kehormatan dan kebersihan kita di semua lini kehidupan, even sedetail urusan kuku.

Baca Juga: Pandangan Islam Tentang Potong Kuku di Malam Hari, Boleh Tidak?

Ada Deadline Potong Kuku Lho!

Sahabat, ternyata ada deadline-nya! Dalam riwayat lain (dari Sahabat Anas bin Malik), Rasulullah SAW ngasih kita batas waktu. Kuku itu nggak boleh dibiarin panjang lebih dari 40 hari. Jadi, jangan sampe kebablasan ya.

Idealnya sih, kita rutin potong kuku seminggu sekali. Best time-nya kapan? Banyak ulama menyarankan sebelum hari Jumat, biar pas shalat Jumat kita dalam kondisi paling bersih dan fresh.

Para ulama juga ngajarin adabnya, kayak mulai dari jari telunjuk tangan kanan, terus berurutan sampai kelingking, lanjut jempol kanan. Baru pindah ke tangan kiri. Setelah itu kaki kanan, lanjut kaki kiri. Detail banget, kan? Ini nunjukkin betapa Islam ngatur kebersihan dengan cara yang super rapi dan keren.

Hikmah di Balik Ini Semua

Di balik larangan ini, terdapat hikmah yang dalem sahabat. Dengan menjaga kuku tetap pendek dan bersih, kita lagi:

  • Meneladani sunnah Rasulullah SAW (ini poin utamanya!).
  • Invest buat kesehatan diri sendiri.
  • Menjaga kesucian buat ibadah (biar wudhu sempurna).

Dari sisi spiritual, orang yang aware sama kebersihan dirinya (lahir), itu artinya dia juga lagi effort buat ngejaga kesucian hati (batin) buat fokus ibadah sama Allah.

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya, hukum memanjangkan kuku dalam Islam jelas nggak dianjurkan ya. Kenapa? karena bertentangan dengan sunnah fitrah dan dapat menimbulkan kemudaratan. Rasulullah SAW mengajarkan agar umatnya menjaga kebersihan, termasuk dalam hal sekecil kuku.

Jadi, sahabat, kalau selama ini kita seneng melihara kuku panjang cuma buat style atau estetik doang, mungkin ini saatnya re-think. Motong kuku itu bukan cuma soal look atau biar nggak diceramahin guru/orang tua, tapi ini bentuk ketaatan dan effort kita buat jadi pribadi bersih, sesuatu yang Allah cintai banget.

Bersih Diri, Bersih Hati, Bersih Harta!

Sahabat, ngejaga kuku itu bagian dari nyempurnain fitrah kebersihan kita. Tapi, kebersihan itu nggak cuma soal fisik yang kelihatan. Ada juga kebersihan hati dan kebersihan harta kita.

Sama kayak kita nggak nyaman lihat kotoran di kuku, kita juga seharusnya nggak nyaman kalau ada hak orang lain yang nyangkut di rezeki kita.

Yuk, sempurnakan fitrah kebersihan kita! Bersihkan diri dengan sunnah, bersihkan harta dengan sedekah. Mari bantu sahabat-sahabat kita yang lain untuk tersenyum lewat Yayasan Senyum Mandiri.

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar