Sahabat, coba deh tebak, apa sih kunci Nabi Muhammad SAW bisa punya vibes tenang banget dan tubuhnya selalu fit? Salah satu secret recipe-nya ternyata ada di pola tidur Rasulullah!
Beliau itu bukan cuma teladan ibadah dan akhlak, tapi juga master dalam menjaga ritme hidup yang balance antara kerja keras dan istirahat. Buat Nabi, tidur itu bukan cuma soal rutinitas biologis biasa, tapi juga ibadah yang punya makna spiritual mendalam.
Yang bikin mind-blown, kebiasaan tidur beliau ini totally nyambung sama temuan sains modern tentang pentingnya tidur buat kesehatan fisik dan mental kita. Jadi, siap bongkar gimana pola tidur Nabi bisa jadi life hack buat kita, Gen Z/Milenial, biar hidup lebih tenang dan produktif?
1. Tidur Awal Malam, Istirahat Setelah Isya dan Jauhi Begadang

Rasulullah SAW itu anti banget sama yang namanya begadang gak jelas. Dalam riwayat shahih, beliau selalu usahain tidur setelah menunaikan salat Isya. Intinya, kalau gak ada urusan penting banget, mending healing di kasur.
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim bilang, Nabi suggest kita tidur lebih awal karena begadang itu auto motong jatah istirahat dan bikin kita susah bangun buat ibadah malam (Tahajud).
Secara akademik, pola tidur Rasulullah yang satu ini valid banget! Penelitian modern bilang, tidur lebih awal itu bantu banget stabilin hormon Melatonin, si boss yang ngatur ritme sirkadian (jam biologis) kita. Tidur cukup di awal malam fix bikin mood kita naik, daya ingat makin tajam, dan sistem imun makin strong.
Gini deh sahabat, bayangin kalau tiap malam kita apply sunnah ini, besok pagi bukan cuma badan yang fresh, tapi hati juga adem karena ngikutin sunnah Nabi.
2. Bangun di Sepertiga Malam, Rahasia Spiritual dan Ketenangan Jiwa

Ini dia core dari pola tidur Rasulullah: setelah tidur, beliau pasti bangun lagi di sepertiga malam terakhir buat Tahajud. Waktu krusial ini, sekitar jam 2 sampai 4 pagi, sering disebut sebagai prime time alias waktu paling mustajab buat doa. Allah SWT aja sampai menyebutkan momen ini dalam Surah As-Sajdah ayat 16:
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap…” (QS. As-Sajdah: 16)
Nggak cuma itu, ada janji keberkahan buat yang bangun pagi. Rasulullah SAW bahkan mendoakan kita:
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dari sisi kesehatan, bangun di sepertiga malam terakhir juga terbukti membantu meningkatkan keseimbangan emosional dan fokus. Secara spiritual, ini waktu terbaik buat soul refreshing, momen hening di mana kita bisa curhat langsung ke Allah. Nabi menjadikan Tahajud sebagai session merenung, bersyukur, dan charging energi buat daily life. Ini bukti nyata kalau sleep quality dan inner peace itu punya koneksi yang super istimewa!
Baca Juga: Mitos Tidur Setelah Ashar, Benarkah Bisa Bikin Gila? Cek Faktanya di Sini!
3. Tidur Siang (Qailulah): Istirahat Singkat

Pola tidur Rasulullah nggak cuma fokus di malam hari, tapi juga ada jatah tidur siang singkat yang namanya Qailulah. Biasanya, ini dilakukan sebelum masuk waktu Zuhur, durasinya cuma sekitar 15–30 menit. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidurlah di tengah hari (qailulah), karena setan tidak tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam kitab Ath-Thibb dan Akhbar Ashbahan,)
Qailulah ini bukan buat males-malesan sahabat, tapi buat nge-restore energi. Science modern menyebutnya “power nap” yang terbukti efektif banget buat boost produktivitas dan bikin konsentrasi kita naik lagi. So, coba deh sisipin break singkat ini di sela padatnya jadwal. Tidur sebentar di siang hari dijamin bikin tubuh kita fresh dan pikiran jernih, tanpa merusak jam tidur malam.
Manfaat Pola Tidur Rasulullah bagi Kesehatan dan Jiwa
Para pakar kesehatan dan psikologi sepakat kalau tidur berkualitas adalah fondasi kesehatan mental. Pola tidur Rasulullah secara de facto sudah memenuhi semua checklist “sleep hygiene” terbaik: jadwal yang konsisten (on time), kualitas tidur yang baik, dan rutinitas yang bikin hati adem.
Check deh, ini manfaat keren yang bisa kamu rasain, sahabat, kalau ngikutin pola tidur Nabi:
- Badan lebih fresh dan fit karena ritme sirkadian (jam biologis) lo terjaga alami.
- Kesehatan mental auto naik, stres dan anxiety bisa diminimalisir.
- Focus buat ibadah dan produktivitas makin jago, karena bangun pagi dengan energi super positif.
- Hati makin damai, karena tidur bukan cuma urusan fisik, tapi juga ibadah yang berbuah pahala.
Kesimpulan
Jadi, sahabat, intinya gini: dari pola tidur Rasulullah, kita sadar kalau tidur itu bukan cuma istirahat fisik, tapi juga perjalanan spiritual menuju ketenangan jiwa.
Dengan coba apply tidur setelah Isya, set alarm buat Tahajud di sepertiga malam, dan nyelipin Qailulah singkat, kita lagi ngebangun lifestyle yang sehat, teratur, dan full berkah. C’mon, mulai malam ini, yuk kita challenge diri buat tiru Nabi, tidur lebih awal, bangun lebih berkualitas, dan closing hari dengan doa. Hasilnya? Badan enteng, hati tentrem karena kita ngikutin role model terbaik sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW.
Bukan Cuma Diri Sendiri: Sebarkan Ketenangan Ini ke Sesama!
Sahabat, ketenangan jiwa yang kita dapat dari meneladani pola tidur Rasulullah itu precious banget. Gimana kalau vibes positif dan keberkahan ini kita bagi ke saudara-saudara kita yang membutuhkan?
Yayasan Senyum Mandiri berkomitmen untuk membantu mereka yang kurang beruntung agar bisa memiliki kehidupan yang lebih damai dan layak, layaknya recharge energi buat jiwa.
Yuk, jadi bagian dari movement kebaikan ini. Nggak perlu nunggu kaya raya, dengan donasi sekecil apa pun, lo bantu mereka mendapatkan ketenangan versi mereka, baik lewat pangan, pendidikan, maupun tempat tinggal yang layak.
Tunggu apa lagi? Yuk mulai berdonasi sekarang juga di Yayasan Senyum Mandiri.
Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode d bawah.

“Menebar Sejuta Kebaikan”