Mitos Tidur Setelah Ashar, Benarkah Bisa Bikin Gila? Cek Faktanya di Sini!

Sahabat pasti sering banget denger larangan tidur sore, apalagi setelah Ashar. Katanya sih, bisa bikin pikun, linglung, atau bahkan (yang paling serem) jadi gila. Yap, mitos tidur setelah Ashar ini udah melegenda banget di masyarakat kita, dan seringkali dikait-kaitkan sama ajaran agama.

Tapi, tunggu dulu. Apakah beneran Islam melarang kita tidur sore? Yuk, kita bongkar bareng-bareng faktanya, biar kita bisa bedain mana yang nasihat budaya dan mana yang beneran ajaran dari Rasulullah SAW.

Asal-Usul Mitos Tidur Setelah Ashar

Cerita soal mitos tidur setelah Ashar ini kayaknya muncul dari kepercayaan lama yang bilang kalau tidur di waktu sore itu bawa dampak buruk buat pikiran. Di banyak budaya, termasuk di kita, orang tua zaman dulu sering banget ngelarang anaknya tidur sore. Alasannya? Biar nggak malas, nggak linglung pas bangun, sampai yang ekstrem, takut jadi gila.

Nah, ketika ditelusuri, anggapan ini ternyata nggak punya dasar dalil yang kuat dalam Islam sahabat.

Beberapa orang mungkin mengaitkannya dengan sebuah riwayat yang bunyinya, “Barang siapa tidur setelah Ashar lalu hilang akalnya, maka jangan salahkan siapa pun kecuali dirinya sendiri.” Eits, jangan panik dulu! Para pakar hadits, seperti Imam As-Suyuthi dan Al-Hafizh Al-Iraqi, udah ngejelasin kalau hadits ini sanadnya nggak sahih, alias tergolong dhaif (lemah) atau bahkan maudhu’ (palsu). Jadi, nggak bisa dijadiin pegangan, ya.

Kata Ulama Gimana Soal Tidur Ashar?

Para ulama sebenernya sepakat, nggak ada larangan yang tegas dan spesifik soal tidur di waktu-waktu tertentu, termasuk sore hari. Islam itu agama yang balance, sahabat. Selama aktivitas tidur itu nggak bikin kita jadi lalai ibadah wajib atau ninggalin kewajiban lain, tidur ya sah-sah aja sebagai bentuk istirahat.

Beberapa ulama paling banter ngasih nasihat supaya nggak berlebihan tidur di waktu Ashar. Kenapa? Lebih karena efek fisik. Kalau kelamaan tidur sore, pas bangun badan rasanya bisa jadi berat, kepala pusing, dan malah jadi nge-lag. Jadi, yang perlu diwaspadai itu bukan mitosnya, tapi lebih ke efek fisiologis yang mungkin kita rasain.

Fakta Medis di Balik Tidur Sore

Kalau kita lihat dari kacamata kesehatan, mitos tidur setelah Ashar yang bikin linglung itu sebenernya ada penjelasan ilmiahnya lho.

Menurut para pakar kesehatan, tubuh kita punya yang namanya “jam biologis” atau ritme sirkadian. Ini adalah sistem internal tubuh yang ngatur kapan kita melek dan kapan kita ngantuk. Nah, tidur sore yang terlalu lama atau terlalu deket sama jam tidur malam bisa mengacaukan ritme sirkadian ini.

Efeknya apa? Saat bangun, kita bisa mengalami yang namanya sleep inertia atau “mabuk tidur”. Ini kondisi di mana kita merasa pusing, linglung, atau bingung sesaat setelah bangun tidur. Selain itu, tidur sore juga bisa bikin kita jadi susah tidur di malam harinya.

Baca Juga: 3 Waktu Tidur yang Dilarang Dalam Islam dan Alasannya

Jadi, Kapan Boleh Tidur Sore?

Islam itu agama yang balance dan nggak bikin ribet. Kalau sahabat emang capek banget, entah karena habis kerja shift malam atau badan lagi drop, ya tidur setelah Ashar fine-fine aja, asal nggak kebablasan.

Nabi SAW sendiri ngasih contoh tidur siang bentar, yang kita kenal sebagai qailulah, biasanya sebelum waktu Dzuhur. Tujuannya biar malamnya lebih fresh buat ibadah.

Tapi intinya, Islam sangat menghargai istirahat. Allah SWT berfirman:

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (Q.S. An-Naba’: 9)

Jika kebutuhan istirahat (tidur) kita terpaksa geser ke sore karena kondisi badan atau tuntutan kerjaan, itu nggak dosa sama sekali.

Sahabat juga perlu ingat, yang penting tuh jaga kualitas tidur malam biar badan fit buat ibadah dan aktivitas esok hari, bukan malah ributin waktu tidur yang dasarnya nggak ada larangan kuatnya.

Kesimpulan

Jadi, kita bisa simpulkan ya sahabat. Mitos tidur setelah Ashar yang katanya bisa bikin gila itu nggak punya dasar yang kuat, baik dari sisi hadits (karena haditsnya lemah/palsu) maupun dari sisi medis (karena “gila” itu berlebihan, paling banter cuma sleep inertia).

Yang terpenting adalah gimana kita me-manage waktu kita. Allah bahkan bersumpah demi waktu Ashar di dalam Al-Qur’an:

“Demi masa (Ashar). Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)

Daripada pusing mikirin mitos, lebih baik kita fokus jadi bagian orang yang nggak merugi, yaitu dengan mengisi waktu kita, termasuk waktu Ashar, dengan hal yang produktif dan positif.

Mending Bangun dan Bergerak, Bikin Waktu Ashar-mu Bermakna!

Sahabat, daripada kita debat kusir soal mitos tidur setelah Ashar, mending kita pakai waktu sore kita buat aksi yang jelas-jelas bermanfaat. Tidur sore mungkin nggak bikin gila, tapi bangun dari zona nyaman untuk peduli sama sesama, itu baru keren!

Nah, buat sahabat yang mau mengubah waktu luangnya (termasuk waktu setelah Ashar) jadi sesuatu yang impactful dan penuh senyuman, Yayasan Senyum Mandiri punya banyak program kebaikan. Mereka adalah jembatan buat sahabat yang mau bangun dan bergerak membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Yuk, ubah waktu sore yang katanya rawan mitos ini jadi waktu panen pahala.

Cek program kebaikan mereka dan ikut jadi bagian dari senyuman di Yayasan Senyum Mandiri!

Klik link di bawah ini untuk menebar kebaikan!

Donasi Yayasan Senyum Mandiri

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar