Adab Ketika Mendengar Adzan – Sahabat, pernah nggak sih lagi meeting penting, deadline mepet, atau lagi seru scroll media sosial, terus denger adzan? Seringnya, suara itu cuma numpang lewat aja, kan?
Padahal, adzan itu bukan sekadar alarm shalat. Ini panggilan cinta dari Allah yang ngajak kita re-connect.
Nah, ngertiin soal Adab ketika Mendengar Adzan itu surprisingly penting. Ini bukan cuma soal sopan santun, tapi cara kita respect syariat dan literally nabung pahala dengan cara yang effortless. Percaya deh, pas sahabat mulai memuliakan momen ini, vibes-nya ke hati bakal beda, adem gitu.
1. Pause Dulu Aktivitasnya
Adab ketika Mendengar Adzan yang basic tapi krusial: pause dulu, sahabat.
Lagi ngobrol seru? Stop bentar. Lagi ngetik kerjaan? Jeda dulu. Bahkan legit para ulama bilang, disunnahkan menghentikan bacaan Al-Qur’an sejenak (kecuali dalam kondisi darurat, ya).
Secara spiritual, ini kayak latihan kecil buat hati kita biar nggak ‘sibuk sendiri’ sama dunia pas Allah manggil. Manfaat sosialnya? Suasana jadi lebih hening, respectful. Ini bukan main-main, sahabat. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila adzan dikumandangkan, setan lari sambil terkentut-kentut hingga tidak mendengar suara adzan…” (HR. Bukhari & Muslim). Kalau setan aja ‘kabur’, masa kita yang beriman malah cuek?
2. Menjawab Lafadz Adzan
Ini part yang paling interaktif dari Adab ketika Mendengar Adzan: ikutin apa yang diucapin muadzin. Gampangnya, kita ‘menyahut’.
Ini diajarin langsung sama Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, beliau bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan…” (HR. Muslim).
Saat muadzin mengucapkan:
- Allahu akbar, Allahu akbar → kita jawab: Allahu akbar, Allahu akbar
- Asyhadu alla ilaha illallah → kita jawab: Asyhadu alla ilaha illallah
- Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah → kita jawab: Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah
Nah, ada yang beda nih. Khusus pas muadzin bilang:
- Hayya ‘alash-shalaah dan Hayya ‘alal-falaah
- Jawaban kita bukan ngulangin, tapi: Laa haula wa laa quwwata illaa billaah (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Khusus buat adzan Subuh, pas muadzin bilang Ash-shalaatu khairum minan-naum (Shalat lebih baik dari tidur), jawaban yang dianjurin para ulama adalah: Shadaqta wa bararta (Engkau benar dan engkau berbuat baik).
3. Kirim Shalawat Buat Nabi
Case closed adzannya? Eits, tunggu dulu. Adab ketika Mendengar Adzan next level-nya adalah ngirim shalawat buat Nabi Muhammad SAW.
Masih dari hadis riwayat Muslim yang tadi, Rasulullah ngelanjutin: “…kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan bershalawat (memberi rahmat) untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
Bayangin, sekali shalawat dibalas sepuluh kali lipat rahmat. Worth it banget, kan? Ini juga momen perfect buat recharge rasa cinta kita ke Nabi.
Baca Juga: Rahasia! Keutamaan Adzan dan Muadzin
4. Baca Doa Setelah Adzan
Setelah shalawat, kita tutup dengan doa powerful ini. Sahabat pasti familiar, ini doa wajib hafal.
Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa’adtahu innaka la tukhliful mi’ad.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan.”
Kenapa doa ini penting banget? Benefit-nya nggak main-main, sahabat. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ketika mendengar adzan mengucapkan (doa ini)… maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
Yes, syafaat! Cuma modal beberapa detik doa untuk sebuah ‘tiket emas’ di hari akhir.
5. Gercep Langsung Shalat, Jangan Ditunda!
Dan puncaknya Adab ketika Mendengar Adzan nggak lain dan nggak bukan adalah: Gercep! Segera ready buat shalat.
Kita tahu, kadang mager (males gerak) atau kerjaan lagi nanggung banget. Tapi justru di situlah fight-nya. Nyegegerain shalat itu bukan cuma checklist kewajiban, tapi bukti real kalau kita dengerin dan hormatin panggilan Allah.
Ini sejalan banget sama hadis ketika Nabi ditanya amalan apa yang paling dicintai Allah, beliau jawab: “Shalat pada waktunya.” (HR. Bukhari). On time, sahabat. Bukan ‘nanti-nanti’.
Kesimpulan
Jadi, clear ya, sahabat. Adzan itu bukan noise di tengah hari, tapi panggilan cinta dari Allah buat kita.
Dengan ngamalin Adab ketika Mendengar Adzan, kita literally lagi upgrade diri. Melatih hati biar lebih sensitif sama ‘frekuensi’ ibadah. Mulai dari pause aktivitas, nyautin muadzin, shalawat, gas doa, sampe gercep shalat. Step-by-step ini kelihatannya simple, tapi impact-nya luar biasa buat ngebangun connection kita sama Allah.
Yuk, jadiin ini kebiasaan. Nggak cuma bikin ibadah kita lebih ‘hidup’, tapi jiwa juga auto-adem.
Sudah Jawab Panggilan Allah? Saatnya Jawab Panggilan Kebaikan!
Sahabat, kita tadi udah bahas pentingnya gercep menjawab panggilan Allah (adzan). Ternyata, ada panggilan lain yang nggak kalah urgent: panggilan kebaikan untuk sesama.
Saat kita diberi kemudahan untuk pause kerjaan demi shalat, di luar sana banyak saudara kita yang berjuang cuma buat bisa makan atau sekolah.
Yayasan Senyum Mandiri ngajak sahabat buat ikut ‘menjawab’ panggilan kebaikan ini. Nggak perlu nunggu kaya, nggak perlu nunggu mapan. Kebaikanmu hari ini, sekecil apapun, bisa jadi jawaban atas doa mereka.
Sama kayak Laa haula wa laa quwwata illaa billaah… kita sadar kita nggak punya daya apa-apa, tapi dengan izin Allah, kita bisa jadi perpanjangan tangan-Nya untuk meringankan beban mereka.
Yuk, sempurnain ibadah kita dengan peduli sesama. Klik link di bawah ini dan bikin hari ini lebih berarti!
Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

“Menebar Sejuta Kebaikan”