Sahabat, pernah nggak sih lagi asyik scroll medsos, nugas, atau kerja, lalu tiba-tiba terdengar suara adzan berkumandang tapi kita auto diam aja? Padahal, ada value besar di balik cara menjawab adzan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Menjawab adzan itu bukan sekadar sunnah biasa, tapi ini adalah bentuk respect dan acknowledgement kita terhadap panggilan Allah SWT untuk shalat. Yuk, kita bedah bareng gimana cara menjawab setiap kalimat adzan dengan benar dan penuh makna!
Makna di Balik Seruan Adzan
Sebelum kita masuk ke how-to-nya, penting banget buat kita pahami big picture-nya, sahabat. Adzan adalah panggilan suci untuk “segera kembali” mengingat Allah dan menunaikan kewajiban shalat.
Ini bukan sekadar alarm pengingat waktu shalat, tapi juga ajakan fundamental untuk kembali fokus ke purpose of life kita: beribadah kepada Allah SWT.
Bahkan, Allah SWT sendiri berfirman dalam Al-Qur’an tentang seruan ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)
Ayat ini, meskipun spesifik tentang Jum’at, menunjukkan betapa pentingnya kita segera merespons panggilan shalat.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Apabila kamu mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini jadi landasan utama kita. Artinya, setiap kali kita mendengar muadzin, kita disunnahkan untuk menirukan lafaznya, kecuali pada bagian tertentu yang akan kita bahas di bawah.
Panduan Lengkap Cara Menjawab Adzan per Kalimat
Nah, ini dia step-by-step cara menjawab adzan sesuai sunnah Rasulullah SAW. Setiap kalimat punya makna dan balasan tersendiri.
1. Muadzin: “Allahu Akbar, Allahu Akbar” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
Jawaban Kita: “Allahu Akbar, Allahu Akbar”
Kita menirukan kalimat ini sebagai bentuk pengakuan bahwa tiada yang lebih besar dari Allah SWT, bahkan dari urusan dunia kita saat itu.
2. Muadzin: “Asyhadu an laa ilaaha illallah” (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah)
Jawaban Kita: “Asyhadu an laa ilaaha illallah”
Sahabat, ini adalah kalimat tauhid yang me-recharge keimanan kita. Ucapkan dengan hati yang khusyuk.
3. Muadzin: “Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah” (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)
Jawaban Kita: “Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah”
Di bagian ini, kita menirukan muadzin. Dalam beberapa riwayat, dianjurkan juga untuk menambahkan: “Wa ana asyhadu anna Muhammadar Rasulullah” (“Dan aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”) Tujuannya agar kesaksian kita semakin mantap dan disertai perenungan.
4. Muadzin: “Hayya ‘ala shalaah” (Marilah kita shalat)
Jawaban Kita: “Laa haula wa laa quwwata illa billah”
Ini bagian krusial, sahabat. Kita tidak menirukan muadzin, melainkan menjawab dengan “kalimat taslim (berserah diri)” yang bermakna: “Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” Secara akademik, ini adalah pengakuan bahwa kita nggak akan bisa bergerak untuk shalat (atau ibadah apapun) tanpa digerakkan oleh Allah.
5. Muadzin: “Hayya ‘alal falaah” (Marilah menuju kemenangan)
Jawaban Kita: “Laa haula wa laa quwwata illa billah”
Sama seperti sebelumnya. Kenapa? Karena kemenangan sejati (falaah) di dunia dan akhirat hanya bisa diraih dengan izin dan kekuatan dari Allah SWT.
Baca Juga: Rahasia! Keutamaan Adzan dan Muadzin
6. Muadzin: “Allahu Akbar, Allahu Akbar” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
Jawaban Kita: “Allahu Akbar, Allahu Akbar”
Ulangi dengan penuh kesadaran bahwa hidup ini sepenuhnya milik Allah.
7. Muadzin: “Laa ilaaha illallah” (Tiada tuhan selain Allah)
Jawaban Kita: “Laa ilaaha illallah”
Kalimat penutup adzan ini menegaskan kembali inti dari keimanan kita. Ucapkan dengan penuh ketundukan dan keyakinan.
Khusus untuk Adzan Subuh
Nah, sahabat, adzan Subuh punya satu add-on kalimat yang super spesial:
Muadzin: “Ash-shalaatu khairum minan naum” (Shalat lebih baik daripada tidur)
Jawaban Kita: “Shadaqta wabararta”
Artinya: “Engkau benar (Shadaqta) dan engkau telah berbuat baik (wa bararta).” Ini adalah afirmasi kita bahwa memang benar, menyambut panggilan Allah jauh lebih mulia dan lebih baik daripada melanjutkan kenyamanan tidur.
Jangan Lupa Doa Setelah Adzan
Setelah adzan selesai, sunnah-nya kita nggak langsung bubar, tapi membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Allāhumma rabba hāzihid-da‘watit-tāmmati, waṣ-ṣalātil-qā’imati, āti Muḥammadanil-wasīlata wal-faḍīlah, wab‘ath-hu maqāman maḥmūdan allażī wa‘adtah.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang akan ditegakkan, berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkan beliau pada kedudukan terpuji (maqam mahmud) sebagaimana yang telah Engkau janjikan.”
Benefit-nya apa? Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa mendengar adzan lalu membaca doa ini, niscaya akan mendapatkan syafaatku di hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Masya Allah, reward-nya besar banget, sahabat!
Kesimpulan
Mulai sekarang, yuk kita biasakan diri untuk tidak hanya diam saat adzan berkumandang. Karena di balik setiap jawaban yang kita ucapkan, ada pahala besar dan pengingat agar hati tetap terikat pada Allah.
Dengan mengamalkan cara menjawab adzan sesuai sunnah, semoga kita termasuk hamba yang selalu siap menyambut panggilan Ilahi dengan penuh cinta dan kesadaran.
Panggilan Kebaikan: Saatnya Menjawab Seruan Berbagi!
Sahabat, kita baru aja belajar betapa pentingnya merespons panggilan Allah (adzan) dengan segera dan penuh kesadaran. Ternyata, di sekitar kita, ada “panggilan” lain yang juga butuh jawaban cepat dari kita: panggilan dari saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Sama seperti “Hayya ‘alal falaah” (marilah menuju kemenangan), membantu sesama adalah salah satu jalan kita meraih falaah dan kemenangan sejati di akhirat.
Yayasan Senyum Mandiri mengajak sahabat untuk ikut “menjawab” seruan kebaikan ini. Jangan biarkan panggilan mereka tak terjawab. Yuk, salurkan jawaban terbaik sahabat untuk mereka yang sedang berjuang.
Klik link di bawah ini untuk Menjawab Panggilan Kebaikan bersama Yayasan Senyum Mandiri!
Untuk Info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

“Menebar Sejuta Kebaikan”