7 Bahaya Penyakit Hasad yang Harus Diwaspadai

Bahaya Penyakit Hasad – Sahabat, jujur deh, pernah nggak sih kamu ngerasa hati tuh kayak panas dingin pas lihat postingan teman yang lagi liburan ke luar negeri, dapat promosi jabatan, atau baru aja nikah sama pasangannya yang good looking? Kalau iya, tenang, kamu nggak sendirian. Tapi, kita perlu waspada, nih. Perasaan “kok dia sih yang dapat, bukan aku?” itu kalau dibiarin bisa jadi racun.

Dalam Islam, kondisi ini punya nama: hasad. Gampangnya, hasad itu perasaan nggak suka lihat orang lain dapat nikmat dari Allah, plus ada harapan di dalam hati supaya nikmat itu hilang dari dia. Kelihatannya sepele ya? Cuma perasaan doang. Eits, jangan salah! Bahaya penyakit hasad ini kayak rayap, diam-diam menggerogoti ketenangan jiwa, merusak pertemanan, bahkan bisa bikin pahala kita ludes lho.

Para ulama bilang, hasad ini penyakit hati yang lebih ngeri dari racun ular. Kenapa? Karena dampaknya nggak cuma di dunia, tapi sampai ke akhirat. Saking seriusnya masalah ini, Allah SWT sampai ngajarin kita buat berlindung dari kejahatan orang yang dengki lewat firman-Nya:

“…dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)

Bahkan, Rasulullah SAW pernah ngasih warning keras kalau iman dan hasad itu nggak akan pernah bisa akur dalam satu hati. Kata beliau, “Tidak akan berkumpul di dalam hati seorang hamba, iman dan hasad (dengki).” (HR. Ibnu Hibban).

Nah, biar kita makin sadar dan bisa pasang benteng pertahanan, yuk kita bedah bareng-bareng 7 bahaya penyakit hasad yang bisa jadi silent killer buat mental dan spiritual kita.

1. Bikin Stres dan Gampang Kena Gangguan Mental

Sahabat, ternyata hasad itu nggak cuma bikin hati nggak enak, tapi juga terbukti secara ilmiah bisa merusak mental kita. Riset-riset psikologi modern, kayak yang dilakuin sama Xiang (2020) dan Mujcic (2018), nunjukkin korelasi kuat antara rasa iri kronis dengan gangguan kecemasan dan depresi.

Logikanya simpel kok. Saat kita sibuk nge-scroll media sosial dan terus-terusan membandingkan hidup kita sama ‘panggung’ orang lain, otak kita merilis hormon stres (kortisol) secara berlebihan. Akibatnya? Tidur jadi nggak nyenyak, fokus ambyar, badan gampang capek, dan bawaannya pengen marah-marah terus. Inilah bukti nyata pertama bahaya penyakit hasad: ia menyeret kita ke dalam lingkaran setan stres yang bikin jiwa lemah.

2. Merusak Kesehatan Fisik (Beneran!)

Stres yang tadi kita bahas itu nggak cuma nyerang mental, tapi juga ngehajar fisik. Para ahli di Harvard Health (2022) ngingetin kita kalau stres emosional yang numpuk dan nggak dikelola dengan baik bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, bahkan sampai stroke.

Bayangin aja, Sahabat. Hasad yang dipelihara itu ibarat kita nelen bara api kecil setiap hari. Awalnya mungkin nggak kerasa, tapi lama-lama organ dalam kita terpanggang. Orang yang hatinya dipenuhi iri dengki itu nggak pernah merasa damai dan cukup. Tubuhnya selalu dalam mode siaga, tegang terus-terusan. Jadi jelas, ya, bahaya penyakit hasad ini bukan cuma soal hati, tapi juga soal nyawa.

3. Pahala Kebaikan Auto Hangus, Kayak Kayu Dibakar Api

Nah, ini nih bagian yang paling bikin nyesek Sahabat. Kita udah capek-capek ngumpulin pahala dari shalat, sedekah, puasa, eh, bisa ludes gitu aja cuma gara-gara hati kita nggak terima lihat tetangga beli mobil baru. Serem kan?

Ini bukan karangan, tapi peringatan langsung dari lisan Rasulullah SAW:

“Hati-hatilah kalian dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan (menghapus) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)

Betapa ruginya kita. Amal yang kita bangun susah payah bisa hangus dalam sekejap karena penyakit hati ini. Inilah bahaya penyakit hasad yang paling fatal buat ‘investasi’ akhirat kita. Jangan sampai kita jadi orang yang bangkrut di hari kiamat nanti.

4. Merusak Pertemanan dan Lingkaran Sosial

Hasad itu kayak racun dalam pertemanan. Ia melahirkan rasa benci, yang kemudian diekspresikan lewat nyinyiran di belakang, gosip nggak bener, sampai fitnah keji. Orang yang hasad bakal sulit banget buat tulus muji prestasi temannya. Yang ada di pikirannya cuma, “Gimana caranya dia jatuh?”

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering lihat. Circle pertemanan yang tadinya solid bisa pecah cuma karena satu orang nggak bisa lihat temennya lebih sukses. Dari ‘bestie’ jadi ‘musuh bebuyutan’. Bahaya penyakit hasad dalam hubungan sosial ini benar-benar nyata, memutuskan tali silaturahmi yang seharusnya kita jaga.

5. Mencuri Kebahagiaan dan Rasa Syukur

Sahabat, coba renungkan. Orang yang hasad itu lupa caranya bahagia dan bersyukur. Pikirannya selalu fokus pada apa yang tidak ia miliki, bukan pada apa yang sudah ia miliki. Punya motor, ngiri lihat yang punya mobil. Punya mobil, ngiri lihat yang punya jet pribadi. Nggak akan ada habisnya!

Padahal, kunci kebahagiaan sejati itu bukan punya segalanya, tapi mensyukuri apa yang ada. Istilah kerennya dalam Islam itu qana’ah (merasa cukup). Hidup yang seharusnya bisa dinikmati dengan penuh syukur malah jadi sempit dan penuh keluh kesah. Inilah bahaya penyakit hasad yang bikin manusia nggak pernah merasa damai, meski nikmat di sekelilingnya melimpah ruah.

Baca Juga: Stop Bandingin Diri! Kenapa Iri Dengki Cuma Bikin Hidupmu Makin Suram

6. Membuka Pintu Dendam dan Kejahatan Besar

Kalau udah akut, bahaya penyakit hasad ini bisa naik level jadi dendam dan kebencian buta. Seseorang bisa gelap mata dan melakukan apa saja untuk menjatuhkan orang yang ia dengki, termasuk cara-cara yang zalim dan haram.

Ini bukan cerita dongeng, lho. Kisah pembunuhan pertama di muka bumi, antara Qabil dan Habil (disebutkan dalam QS. Al-Maidah: 27-31), pemicu utamanya ya hasad. Qabil nggak terima kurban saudaranya yang diterima Allah, lalu rasa dengki itu mendorongnya untuk melakukan dosa terbesar, ia membunuh saudaranya sendiri. Ini pelajaran abadi bahwa hasad bisa menyeret manusia ke jurang kejahatan yang paling dalam.

7. Menjadi Tembok Penghalang Hidayah

Ini mungkin bahaya penyakit hasad yang paling mengerikan, yaitu bikin hati kita jadi gelap dan susah nerima kebenaran. Hati yang dipenuhi kedengkian itu ibarat kaca yang kotor banget Sahabat. Mau dikasih cahaya secerah apa pun, nggak akan tembus.

Al-Qur’an ngasih kita contoh nyata, yaitu kaum Yahudi di zaman Nabi yang menolak kerasulan Nabi Muhammad SAW. Kenapa? Bukan karena mereka nggak tahu beliau benar, tapi murni karena dengki. Mereka nggak terima kenapa nabi terakhir datang dari kalangan Arab, bukan dari golongan mereka (seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 109). Hasad membuat hati mereka terkunci dari hidayah Allah.

Kesimpulan

Jadi gitu, Sahabat. Bahaya penyakit hasad itu nyata dan bukan main-main. Ia adalah racun komplit yang merusak mental, fisik, sosial, dan bahkan bisa menghancurkan pahala amal kita. Dari stres, penyakit fisik, hingga terputusnya silaturahmi, semua adalah konsekuensi nyata dari sifat dengki.

Mari kita lawan bahaya penyakit hasad dengan memperbanyak syukur, doa, dan empati. Dengan hati yang bersih, hidup akan jauh lebih tenang, penuh keberkahan, dan diridhai Allah SWT.

Ubah Iri Jadi Inspirasi Berbagi, Yuk!

Nah, setelah tahu semua bahayanya, pasti muncul pertanyaan: “Terus, gimana dong cara ngelawannya?” Salah satu cara paling ampuh adalah dengan membalik logikanya. Daripada sibuk ngiri sama nikmat orang lain, kenapa nggak kita yang jadi sumber nikmat buat orang lain?

Saat hati mulai terasa panas karena dengki, coba alihkan energi itu menjadi aksi positif. Di Yayasan Senyum Mandiri, kami percaya setiap senyuman yang kita ciptakan untuk orang lain adalah obat mujarab bagi hati kita. Saat kita membantu seorang anak yatim bisa sekolah lagi, atau memberi makan keluarga yang kesulitan, kita nggak cuma mengubah hidup mereka, tapi juga ‘membersihkan’ jiwa kita dari karat-karat hasad.

Yuk, ubah rasa irimu jadi inspirasi untuk berbagi. Kepoin program-program kebaikan kami dan jadilah bagian dari gerakan penyebar senyuman. Satu kebaikanmu bisa jadi benteng terkuat melawan penyakit hati. Karena kebahagiaan sejati bukan datang dari memiliki lebih banyak, tapi dari memberi lebih banyak.

Klik disini atau scan QR barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar