Sahabat, ngaku deh, siapa di sini yang hobinya begadang? Entah itu karena deadline kerjaan yang nggak ada habisnya, keasyikan scrolling TikTok sampai lupa waktu, atau maraton drakor yang episodenya nagih banget. Tanpa kalian sadari, aktivitas malam inilah yang sering jadi jawaban dari keluhan kenapa begadang bikin gemuk.
Tapi, pernah kepikiran nggak, kalau kebiasaan ini diam-diam jadi biang kerok kenapa celana jeans favoritmu makin sempit? Yup, begadang bikin gemuk itu bukan sekadar mitos atau omongan orang tua, lho. Ada sains di baliknya!
Yuk, kita bongkar tuntas kenapa begadang bisa merusak program dietmu dan bagaimana Islam memandang pentingnya istirahat.
Saat Tubuh Berkata “Aku Lelah,” tapi Pikiran Bilang “Lanjut!”
Pada dasarnya, tidur itu bukan pilihan, tapi kebutuhan vital. Tubuh kita punya sistem canggih yang butuh di-recharge. Mengorbankan tidur demi “produktif” atau sekadar me time sebenarnya sama saja seperti memaksa mesin bekerja tanpa henti. Cepat atau lambat, pasti ada yang rusak.
Dalam Islam, tidur bahkan disebut sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Istirahat di malam hari adalah anugerah agar kita bisa kembali beraktivitas dengan segar di esok hari.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Artinya: “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba’: 9)
Saat kita mengabaikan “pabrik” istirahat ini, sistem metabolisme tubuh jadi kacau balau. Dari sinilah semua masalah dimulai. Jadi, akar masalah kenapa begadang bikin gemuk adalah karena sistem tubuh kita error akibat kurang istirahat.
Ghrelin & Leptin adalah Duo Hormon Biang Kerok Rasa Lapar Tengah Malam
Sahabat mungkin asing dengan nama Ghrelin dan Leptin, tapi keduanya adalah dalang utama di balik nafsu makan kita.
- Ghrelin Si “hormon lapar”. Tugasnya memberi sinyal ke otak kalau perutmu kosong.
- Leptin Si “hormon kenyang”. Tugasnya bilang ke otak, “Oke, sudah cukup makannya!”
Nah, saat kita begadang, keseimbangan duo hormon ini langsung berantakan:
- Hormon Ghrelin meroket. Akibatnya, kita jadi merasa lapar terus-menerus, padahal mungkin baru saja makan malam.
- Hormon Leptin anjlok. Sinyal kenyang jadi lemah, bikin kita punya tendensi untuk makan lagi dan lagi.
Hasilnya? Kalori yang masuk jauh lebih banyak dari yang dibakar. Inilah alasan saintifik paling kuat mengapa begadang bikin gemuk. Tubuh yang lelah secara otomatis mencari kompensasi lewat makanan.
Godaan Mi Instan dan Camilan Manis di Jam 2 Pagi
Coba ingat-ingat, saat begadang, apa yang paling sering ingin kamu makan? Pasti bukan salad buah, kan? Kemungkinan besar jawabannya adalah mi instan, keripik kentang, cokelat, atau minuman manis.
Ini bukan kebetulan, Sahabat. Otak yang lelah cenderung mencari sumber energi instan, dan makanan tinggi gula, lemak, dan karbohidrat adalah juaranya. Sebuah studi dari University of California bahkan menunjukkan bahwa bagian otak yang berfungsi untuk membuat keputusan sehat jadi “kurang aktif” saat kita kurang tidur. Akibatnya, pertahanan diri kita melawan godaan junk food jadi lemah.
Metabolisme Melambat, Lemak Jadi Betah Numpuk
Tubuh kita punya jam biologis internal yang disebut ritme sirkadian. Ritme inilah yang mengatur siklus tidur, bangun, dan bahkan metabolisme. Saat kita begadang, jam biologis ini jadi kacau.
Akibatnya:
- Pembakaran kalori jadi lemot. Tubuh yang harusnya istirahat malah dipaksa kerja, jadi prosesnya tidak efisien.
- Lemak lebih gampang menumpuk. Karena pembakaran melambat, kalori berlebih langsung disimpan sebagai cadangan lemak, terutama di area perut.
Sebuah penelitian di Annals of Internal Medicine menemukan fakta mengejutkan yaitu kemampuan tubuh membakar lemak turun hingga 55% pada orang yang tidurnya kurang dari 5 jam! Ini bukti nyata kalau begadang bikin gemuk bukan cuma karena porsi makan bertambah, tapi juga karena mesin pembakar lemak kita jadi “mogok”.
Stres, Emotional Eating, dan Lingkaran Setan Begadang
Kurang tidur nggak cuma menyerang fisik, tapi juga mental. Pernah merasa lebih sensitif, gampang marah, atau cemas setelah semalaman nggak tidur nyenyak? Itu efek langsung dari kelelahan mental.
Dalam kondisi stres ini, banyak dari kita yang lari ke makanan sebagai pelampiasan. Fenomena ini disebut emotional eating, makan bukan karena lapar, tapi untuk menenangkan emosi. Makanan manis dan gurih memang terasa nikmat sesaat, tapi efek jangka panjangnya adalah penambahan berat badan.
Maka lengkaplah sudah penderitaan ini hormon kacau, metabolisme lambat, dan emosi yang mendorong kita untuk makan lebih banyak.
Baca Juga: Sering Merasa Keteteran? Ini 5 Kunci Manajemen Waktu dalam Islam
Yuk, Mulai Investasi pada Tidurmu!
Sahabat, Rasulullah SAW sendiri tidak menyukai aktivitas yang tidak perlu setelah waktu Isya. Beliau mencontohkan pentingnya istirahat di malam hari.
Diriwayatkan dari Abu Barzah, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan mengobrol (yang tidak bermanfaat) sesudahnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
Memperbaiki pola tidur adalah investasi kesehatan terbaik. Mulailah dengan langkah sederhana:
- Buat jadwal tidur dan bangun yang konsisten.
- Hindari main HP atau nonton TV minimal 1 jam sebelum tidur.
- Jadikan kamarmu sebagai “surga” istirahat gelap, sejuk, dan tenang.
- Kurangi kopi atau teh di sore dan malam hari.
Ubah Begadangmu Menjadi Kebaikan Bersama Senyum Mandiri
Sahabat, merawat tubuh dengan tidur cukup adalah bentuk syukur atas nikmat sehat yang Allah berikan. Saat tubuh kita fit, kita jadi lebih produktif, lebih berenergi untuk beribadah, dan pastinya lebih bersemangat untuk menebar kebaikan.
Mungkin selama ini, energi yang kita habiskan untuk begadang bisa dialihkan untuk sesuatu yang lebih bermakna. Jika Sahabat ingin menyalurkan energi positif dan sebagian rezeki untuk membantu mereka yang membutuhkan, Yayasan Senyum Mandiri adalah tempat yang tepat.
Dengan membantu sesama, kita tidak hanya memperbaiki hubungan dengan Allah (habluminallah), tapi juga dengan sesama manusia (habluminannas). Mari ubah kebiasaan kurang bermanfaat menjadi ladang pahala. Sedikit dari rezekimu bisa menjadi senyum besar bagi mereka.
Yuk, salurkan kebaikanmu melalui Yayasan Senyum Mandiri dan jadikan setiap harimu lebih berarti!
Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Jadi, jelas ya, Sahabat. Argumen bahwa begadang bikin gemuk bukanlah isapan jempol. Dari hormon yang berantakan, metabolisme yang melambat, hingga pilihan makanan yang buruk, semuanya adalah bukti ilmiah yang kuat.
Yuk, mulai malam ini, cintai tubuhmu dengan memberinya hak untuk beristirahat. Karena solusi untuk tubuh yang sehat dan berat badan ideal seringkali bukan dimulai dari gym, tapi dari kasur yang nyaman dan tidur malam yang nyenyak.

“Menebar Sejuta Kebaikan”