Sahabat, pernah nggak sih ngerasa hidup itu kayak lagi diputar di kaset yang sama? Bangun pagi, kena macet, kerjaan numpuk, pulang malam, tidur, eh besoknya ngulang lagi. Rasanya flat, nggak ada percikan kebahagiaan, dan kadang bikin kita mikir, “Hidup gue gini-gini amat, ya?” Eits, tenang dulu, perasaan kayak gini tuh super wajar, kok. Untungnya, ada cara mudah bersyukur yang bisa kita terapkan untuk menemukan kembali kebahagiaan.
Justru di tengah rutinitas yang monoton, ada satu superpower yang sering kita lupakan: cara mudah bersyukur. Itu bisa jadi kunci untuk melihat hidup dari sudut pandang yang berbeda.
Mungkin sahabat mikir, “Gimana mau bersyukur, kan nggak ada hal besar yang terjadi?” Nah, di sinilah kita sering salah kaprah. Bersyukur itu bukan cuma soal dapat promosi jabatan, beli gadget baru, atau liburan ke tempat hits. Cara mudah bersyukur justru dimulai dari serpihan-serpihan kebaikan kecil yang seringkali kita anggap sepele.
Yuk, kita bedah bareng kenapa rasa syukur itu game-changer dan gimana cara melatihnya biar hidup nggak lagi terasa hampa.
Kenapa Sih Kita Wajib Banget Punya Rasa Syukur?
Sahabat, rasa syukur itu bukan sekadar ucapan “Alhamdulillah” tanpa makna. Ia adalah sebuah mindset yang punya kekuatan dahsyat buat mengubah cara kita memandang dunia. Sebuah riset dari Harvard Medical School bahkan membuktikan kalau orang yang rutin bersyukur itu cenderung lebih bahagia, punya hubungan sosial yang lebih solid, dan mentalnya lebih tahan banting pas dihadapkan sama stres. Keren, kan?
Dari sudut pandang spiritual, syukur adalah inti dari ibadah kita. Allah SWT sendiri sudah menjanjikan hal yang luar biasa bagi hamba-Nya yang pandai bersyukur. Coba deh kita renungkan firman-Nya:
لَىِٕنْشَكَرْتُمْلَاَزِيْدَنَّكُمْوَلَىِٕنْكَفَرْتُمْاِنَّعَذَابِيْلَشَدِيْدٌ
Artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)
Ayat ini adalah janji pasti dari Allah. Semakin kita bersyukur, semakin ditambah nikmatnya. Bukan cuma soal materi, tapi juga ketenangan hati, kesehatan, dan kemudahan dalam segala urusan. Sayangnya, kita seringkali fokus pada apa yang belum kita punya, sampai lupa menghargai apa yang sudah ada di genggaman.
Nah, biar nggak kelamaan galau, ini dia beberapa cara mudah bersyukur yang bisa langsung sahabat praktikkan.
1. Bikin Gratitude Journal, Cuma 3 Poin Tiap Malam, Efeknya Nggak Main-Main
Ini cara paling simpel tapi dampaknya luar biasa. Sebelum tidur, coba deh luangkan waktu lima menit buat nulis tiga hal yang sahabat syukuri hari itu di buku catatan atau di notes HP. Nggak perlu yang heboh-heboh, cukup yang sederhana saja.
Contohnya:
- “Alhamdulillah, tadi di jalan pulang hujannya reda pas banget baru sampai rumah.”
- “Seneng banget hari ini bisa makan siang enak sambil ngobrol sama temen kantor.”
- “Bersyukur banget badan masih sehat, jadi bisa kelarin semua kerjaan tanpa drama.”
Kebiasaan kecil ini melatih kepekaan kita untuk “melihat” anugerah tersembunyi. Dalam seminggu, sahabat sudah punya 21 daftar kebaikan. Bayangin betapa positifnya energi yang terkumpul dari situ! Seperti sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad).
2. Teknik “Memindai Sekitar”, Syukuri 5 Benda di Dekatmu
Lagi suntuk di kantor atau bengong di kamar? Coba deh teknik “memindai sekitar”. Caranya super gampang: berhenti sejenak dari aktivitasmu, lihat lima benda di sekitarmu, dan ucapkan dalam hati rasa syukur atas keberadaan benda-benda itu.
Misalnya:
- Syukur ada kursi empuk yang bikin punggung aman pas kerja berjam-jam.
- Alhamdulillah ada kipas angin yang setia ngademin ruangan di tengah cuaca panas.
- Terima kasih ya Allah buat koneksi internet yang lancar, bisa buat kerja dan hiburan.
- Ada segelas air putih di meja, nikmat sederhana yang sering terlupakan.
- Bahkan pulpen yang tintanya masih lancar ini pun sebuah nikmat.
Cara mudah bersyukur ini bisa jadi pertolongan pertama saat hati terasa berat. Ini membantu mengalihkan fokus kita dari “apa yang kurang” menjadi “apa yang cukup.”
3. Re-frame Keluhan Jadi Ucapan Syukur
Sahabat, ngeluh itu manusiawi. Tapi kalau keseringan, energi kita bisa habis terkuras buat hal-hal negatif. Yuk, coba kita re-frame atau ubah sudut pandang setiap kali mau mengeluh.
- Dari: “Duh, capek banget kerjaan numpuk!”
Jadi: “Alhamdulillah, masih punya pekerjaan yang bisa menghasilkan rezeki halal.” - Dari: “Macet parah, bikin emosi!”
Jadi: “Alhamdulillah, masih diberi keselamatan di perjalanan, bisa sabar sedikit lagi.” - Dari: “Bosen banget di rumah terus.”
Jadi: “Alhamdulillah, punya tempat yang aman dan nyaman untuk pulang dan beristirahat.”
Ini bukan tentang toxic positivity, tapi tentang melatih hati untuk menemukan secercah cahaya di setiap situasi.
4. Hargai Prosesnya, Bukan Cuma Hasil Akhirnya
Kita seringkali menunda rasa syukur sampai sebuah target besar tercapai. Lulus kuliah baru bersyukur, dapat kerjaan impian baru bersyukur. Padahal, setiap langkah dalam proses itu adalah anugerah yang patut dirayakan.
- Kalau sahabat sedang berjuang meraih sesuatu, coba syukuri hal-hal ini:
- Progres kecil yang kamu buat hari ini.
- Kesempatan untuk belajar dari kesalahan.
- Kesehatan dan waktu yang kamu punya untuk terus berusaha.
Ingat sahabat, hidup ini bukan lari sprint, tapi maraton. Nikmati setiap langkahnya, karena di situlah letak keindahan perjalanan hidup.
5. Berbagi, Cara Paling Nyata untuk Merasa Cukup
Salah satu cara paling ampuh untuk menumbuhkan rasa syukur adalah dengan berbagi. Ketika kita memberi sebagian dari apa yang kita miliki baik itu waktu, tenaga, atau harta kita secara otomatis akan menyadari betapa banyaknya nikmat yang sudah kita terima.
Dengan berbagi, kita tidak hanya meringankan beban orang lain, tapi juga “mengkalibrasi” hati kita sendiri untuk selalu merasa cukup dan berterima kasih.
6. Stop Main Social Media Comparison Game
Di era media sosial, sangat mudah untuk jatuh ke dalam lubang perbandingan. Lihat teman posting liburan, kita merasa hidup kita membosankan. Lihat orang lain pamer pencapaian, kita merasa jadi seorang pecundang.
Sahabat, stop! Setiap orang punya garis waktu dan medan perangnya masing-masing. Rasulullah SAW memberikan kita resep jitu untuk masalah ini:
“Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian. Yang demikian itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (HR. Muslim)
Nasihat ini sangat relevan. Daripada sibuk scrolling dan membandingkan, lebih baik fokus pada perjalanan kita sendiri dan syukuri apa yang ada di piring kita.
Baca Juga: Mulai Ajarkan Anak Bersyukur agar Tumbuh Jadi Pribadi Positif
Kesimpulan
Sahabat, bersyukur itu bukan bakat bawaan lahir, melainkan sebuah skill yang bisa dan harus dilatih setiap hari. Kebahagiaan sejati tidak menunggu hidup kita sempurna. Justru, dengan bersyukur di tengah hidup yang terasa “gitu-gitu aja”, kita membuka pintu bagi keajaiban dan ketenangan yang lebih besar.
Mulai dari gratitude journal, menghargai hal-hal kecil, hingga berbagi dengan sesama, semua adalah cara mudah bersyukur yang bisa kita mulai dari sekarang. Kuncinya cuma dua yaitu konsisten dan ikhlas.
Karena pada akhirnya, seperti yang Allah janjikan dalam Surah Ad-Dhuha ayat 11: Wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ – “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”
Yuk, mulai hari ini, kita latih hati kita agar lebih peka dan pandai bersyukur!
Wujudkan Rasa Syukurmu Jadi Aksi Nyata Bersama Yayasan Senyum Mandiri!
Sahabat, rasa syukur yang kita rasakan akan semakin sempurna jika bisa membawa senyuman untuk orang lain. Terkadang, hal yang kita anggap biasa seperti makanan hangat atau pakaian layak adalah sebuah kemewahan bagi sebagian saudara kita.
Yuk, ubah rasa syukurmu dari sekadar ucapan menjadi sebuah kebaikan yang nyata! Bersama Yayasan Senyum Mandiri, setiap donasi dari sahabat akan disalurkan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Mari buktikan bahwa syukur kita tidak berhenti di lisan, tapi mengalir menjadi aksi yang membawa perubahan. Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk mulai berbagi senyuman!

“Menebar Sejuta Kebaikan”