Hukum Menyapu di Malam Hari – Sahabat, kamu pernah nggak sih, pas lagi nyapu rumah di malam hari terus ada yang bilang “Jangan nyapu malem-malem pamali nanti rezekinya seret!”? Larangan seperti ini udah nggak asing lagi di telinga kita.
Banyak yang percaya kalau menyapu pas hari udah gelap itu sama aja dengan menyapu keberkahan keluar dari rumah. Tapi, coba kita pikirin, emang larangan ini benar-benar punya dasar dalam ajaran agama kita, atau cuma mitos dari zaman kakek nenek kita yang punya alasan logis dizamannya.
Asal-Usul Mitos Menyapu di Malam Hari
Sahabat, tradisi melarang menyapu di malam hari ini usianya udah tua banget. Karna dizaman dulu itu listrik belum jadi primadona dan penerangan di rumah masih remang-remang, mungkin cuma pakai lilin atau lampu minyak.
Coba deh bayangin, di tengah kondisi yang minim cahaya itu, kalau kita menyapu pada malam hari punya resiko yang nyata. Bisa saja benda kecil yang berharaga bisa tersapu, seperti perhiasan, koin atau jarum. Karena kejadian seperti ini sering terulang, para orang tua zaman dulu pun membuat aturan praktis: “Sudah, menyapunya besok pagi saja biar terang dan aman.”
Nah, seiring berjalannya waktu, larangan yang tadinya bersifat logis ini mulai dibumbui dengan bumbu-bumbu mistis. Nasihat praktis itu berevolusi jadi kepercayaan spiritual, menyapu malam-malam dianggap bisa mengusir dewi rezeki, membawa sial, atau bikin seret pemasukan. Padahal, kalau kita telusuri lebih dalam dari kacamata agama, ceritanya beda banget, lho.

Gimana Menuru Islam? Ini Dia Pandangan Agama
Nah, sahabat perlu tahu nih, di dalam ajaran islam, tidak ada satupun dalil yang secara spesifik dan tegas melarang kita untuk menyapu pada malam hari. Nggak ada ayat Al-Qur’an ataupun hadis sahih yang bilang kalau menyapu setelah Magrib itu haram atau bahkan makruh. Ini artinya, hukum menyapu di malam hari pada dasarnya adalah mubah, alias boleh-boleh saja, sama seperti membersihkan rumah di waktu-waktu lainnya.
Justru sebaliknya, Islam itu agama yang cinta banget sama kebersihan. Kebersihan dianggap sebagai cerminan dari iman seseorang. Ingat kan hadis populer yang sering kita dengar?
النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Tirmidzi)
Bahkan, Allah SWT secara langsung memuji hamba-Nya yang senantiasa menjaga kesucian diri. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
“Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Jadi, Allah sangat menganjurkan kita untuk membersihkan rumah, entah itu pagi, siang, atau malam, karena amalan ini bisa bernilai pahala, apalagi kalau kita niatkan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan keluarga.
Baca Juga: Pandangan Islam Tentang Potong Kuku di Malam Hari, Boleh Tidak?
Apa Kata Para Ulama?
Kalau kita kepoin kitab-kitab fikih klasik maupun fatwa dari ulama-ulama kontemporer, kita nggak akan menemukan bab khusus yang membahas larangan menyapu di malam hari. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun tidak pernah mengeluarkan fatwa terkait hal ini.
Sebaliknya, para ulama justru menekankan pentingnya menjaga kebersihan rumah sebagai salah satu cara mengundang rahmat Allah. Para ulama mengatakan bahwa malaikat enggan memasuki rumah yang kotor dan berantakan. Jadi, daripada kita khawatir rezeki hilang karena ayunan sapu, seharusnya kita lebih khawatir kalau rumah yang kotor malah menjauhkan kita dari berkah dan mengundang penyakit.
Kesimpulan
Sahabat sekarang sudah tahu kan, kalau larangan menyapu di malam hari itu hanyalah mitos yang tidak punya landasan syariat. Islam sebagai agama yang sempurna justru sangat mendukung kebersihan kapan pun waktunya.
Jangan sampai rasa takut kita pada mitos lebih besar daripada semangat kita untuk menjalankan ajaran agama yang jelas-jelas menganjurkan kebersihan.
Semoga artikel ini bisa mencerahkan dan membuat kita semua lebih bijak, ya. Mulai sekarang, mari ciptakan rumah yang bersih dan nyaman tanpa terbelenggu mitos. Karena rumah yang bersih adalah awal dari hati yang tenang, dan insya Allah, pintu rezeki pun akan senantiasa terbuka lebar.
Dari Rumah Bersih, Lahir Hati yang Bersih, Yuk, Salurkan Berkahmu!
Sahabat, membersihkan rumah dari debu dan kotoran adalah cara kita mendatangkan kenyamanan dan menjaga kesehatan. Ini adalah bentuk syukur dan kebaikan yang kita mulai dari lingkungan terdekat. Tapi, kebaikan sejati nggak seharusnya berhenti di depan pintu rumah kita, kan?
Sama seperti kita membersihkan rumah kita, kita juga bisa ikut membersihkan kesulitan dan mencerahkan hari saudara-saudara kita di luar sana yang mungkin sedang berjuang. Energi positif dari rumah yang bersih bisa kita salurkan menjadi aksi kebaikan yang lebih luas.
Jika sahabat ingin menyalurkan energi kebaikan ini, Yayasan Senyum Mandiri siap menjadi jembatan bagi niat tulus sahabat. Melalui program-program pemberdayaan dan bantuan untuk dhuafa serta anak yatim, setiap donasi dari sahabat akan berubah menjadi senyuman, harapan, dan lingkungan hidup yang lebih baik bagi mereka.
Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”