Sunnah di Kamar Mandi – Sahabat, sadar nggak sih kalau salah satu spot di rumah kita yang paling sering dikunjungi, yes, kamar mandi. Kamar mandi itu bisa jadi sumber pahala yang ngalir terus? Keren banget kan? Seringnya, kita masuk kamar mandi ya cuma buat numpang lewat, numpang buang hajat, atau bersih-bersih, terus keluar lagi.
Padahal, Rasulullah SAW, panutan kita, udah ngajarin adab dan Sunnah di Kamar Mandi yang super detail. Ini bukan sekadar aturan biar bersih doang lho. Lebih dari itu, ini adalah cara Islam mengajarkan kita buat tetap mindful dan terkoneksi sama Allah bahkan di tempat yang paling privat sekalipun. Ingat kan hadis yang bilang, “Bersuci itu adalah sebagian dari iman”? Nah, ini dia salah satu pembuktiannya.
Sayangnya, banyak dari kita yang ke-skip atau bahkan belum tahu soal sunnah-sunnah ini. Yuk, kita kupas tuntas satu per satu biar setiap detik kita di kamar mandi jadi lebih bermakna dan tentunya, jadi tabungan amal. Let’s go!
1. Baca doa Sebelum Masuk, Doa Perlindungan
Sebelum kaki kita melangkah masuk, ada baiknya kita jeda sejenak buat baca doa perlindungan. Kenapa? Karena kamar mandi itu tempat yang kotor dan jadi “tempat nongkrong” favoritnya para setan. Biar kita aman dari gangguan mereka, Rasulullah SAW ngajarin kita buat baca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Allahumma inni a‘ūdzu bika minal-khubthi wal-khabā’its.
(Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan.”)
Hadis ini shahih, diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim. Anggap aja doa ini kayak kita lagi aktifin shield atau perisai gaib. Simpel, nggak sampai 5 detik, tapi proteksinya langsung dari Allah.
2. Dahulukan Kaki Kiri. Kode Etik Simpel Penuh Makna
Udah baca doa? Lanjut dengan melangkahkan kaki kiri dulu pas masuk. Ini semacam kode etik simpel dalam Islam, Sahabat. Para ulama ngejelasin, untuk tempat-tempat yang baik dan mulia kayak masjid, kita dahulukan kaki kanan. Sebaliknya, buat tempat-tempat yang kotor atau kurang baik, kita dahulukan kaki kiri.
Ini bukan sekadar formalitas, tapi juga cara keren buat melatih disiplin dan kesadaran dalam setiap langkah yang kita ambil.

3. Jangan Bawa Benda dengan Nama Allah
Ada riwayat yang menyebutkan kalau Nabi Muhammad ﷺ selalu melepas cincinnya yang bertuliskan “Muhammad Rasulullah” sebelum masuk ke kamar mandi. Ini adalah bentuk penghormatan tertinggi (respect) kita kepada Asma Allah.
Di zaman sekarang, ini bisa kita terapkan pada kalung, gelang, atau bahkan wallpaper handphone kita yang ada lafaz Allah-nya. Sebisa mungkin, tinggalin dulu di luar. Ini ngajarin kita buat super hati-hati dalam menjaga kemuliaan nama-Nya.
4. Jangan Menghadap atau Membelakangi Kiblat
Nah, ini nih Sunnah di Kamar Mandi yang sering banget ke-skip, apalagi kalau desain toiletnya udah dari sananya. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan jangan membelakanginya. Akan tetapi, menghadaplah ke arah timur atau barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini nunjukkin betapa spesialnya arah kiblat, pusat spiritual kita. Jadi, saat buang hajat pun, kita diajarkan untuk tetap menghormatinya. Buat yang lagi bangun rumah atau renovasi, poin ini penting banget buat dicatat, ya!
5. Jaga Privasi, Tutup Aurat Walau Sendirian
Sahabat, kamar mandi itu kan ruang privat kita. Tapi, Rasulullah ﷺ mengajarkan level privasi yang lebih tinggi: tetap menutup aurat dengan sempurna, meskipun kita lagi sendirian. Ini bukan cuma soal adab, tapi juga bagian dari haya’ atau rasa malu, yang kata Nabi adalah cabang dari keimanan. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Malu di sini bukan berarti minder, ya, tapi malu untuk melakukan hal yang nggak pantas, bahkan saat nggak ada siapa pun yang lihat kecuali Allah.
6. Gunakan Tangan Kiri untuk Bersuci
Ada pembagian tugas yang jelas antara tangan kanan dan kiri kita. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian minum maka janganlah ia bernafas di dalam bejana. Dan jika ia masuk WC maka janganlah ia memegang kemaluannya dengan tangan kanannya dan janganlah ia beristinja’ (cebok) dengan tangan kanannya.” (HR. Bukhari)
Tangan kanan buat hal-hal baik: makan, minum, bersalaman. Tangan kiri buat membersihkan yang kotor. Ini bukan cuma adab, tapi juga soal kebersihan dan kesehatan yang logis banget.
7. Pakai Air Untuk Bersuci (Istinja)
Membersihkan diri setelah buang hajat (istinja) paling afdal itu pakai air. Bahkan, Allah SWT memuji penduduk Quba karena kebiasaan mereka yang sangat teliti dalam bersuci, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“…Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. At-Taubah: 108)
Dengan air, kebersihan jadi maksimal, kita terhindar dari najis yang tersisa, dan pastinya lebih sehat.
8. Posisi Duduk atau Jongkok Lebih Aman & Sehat
Nabi SAW lebih sering buang air dalam posisi duduk atau jongkok. Kenapa? Pertama, posisi ini meminimalisir percikan najis mengenai tubuh atau pakaian kita. Kedua, dari sisi medis modern pun, buang air sambil jongkok diakui lebih sehat karena bisa melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko wasir. Keren, kan? Sunnah sejak 1400 tahun lalu ternyata sejalan sama ilmu kesehatan zaman now.
9. Jangan Dijadiin Tempat Meditasi atau Scroll TikTok
Kamar mandi bukan tempat buat berlama-lama, Sahabat. Selain karena ini tempat yang kotor, berlama-lama di dalamnya juga bisa membuka pintu bagi bisikan dan godaan setan. Jadi, selesaikan urusan, lalu segera keluar. Jangan jadiin kamar mandi tempat bengong, apalagi maraton scroll media sosial. Ini juga melatih kita buat lebih disiplin dan efisien soal waktu.
10. Membaca Doa Singkat Setelah Keluar
Setelah keluar dengan kaki kanan, jangan langsung ngeloyor pergi. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita buat baca doa yang super singkat, padat, tapi maknanya dalem banget:
غُفْرَانَكَ
Ghufrānaka.
(Artinya: “Aku memohon ampunan-Mu.”)
Kenapa minta ampun? Para ulama menjelaskan, ini adalah bentuk syukur kita karena telah diberi kelancaran dalam membuang kotoran (nikmat yang luar biasa!), sekaligus permohonan maaf karena selama di dalam tadi kita lalai dari berzikir kepada Allah.
Baca Juga: Larangan Saat Buang Hajat, Hindari 6 Kebiasaan Ini di Toilet
Kesimpulan
Gimana Sahabat? Dari 10 Sunnah di Kamar Mandi di atas, kita jadi sadar kalau Islam itu agama yang detail dan sempurna banget. Hal yang kita anggap sepele ternyata punya nilai ibadah yang besar kalau kita niatkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
Mulai sekarang, yuk kita coba praktikkan satu per satu. Mungkin awalnya lupa-lupa, tapi kalau dibiasakan, ini akan jadi kebiasaan otomatis yang bikin pahala kita terus ter-update setiap hari. Jangan lagi cuma “numpang lewat”, tapi jadikan setiap kunjungan ke kamar mandi sebagai momen untuk meraih ridha dan pahala dari Allah.
Yuk, Lanjutkan Bersih-bersih ke Level Berikutnya!
Sahabat, setelah kita belajar cara menyucikan diri secara fisik sesuai sunnah, ada satu lagi cara bersih-bersih yang nggak kalah pentingnya: membersihkan harta kita lewat sedekah. Sama seperti air yang membersihkan kotoran, sedekah membersihkan harta kita dari hal-hal yang tidak berkah dan melipatgandakan kebaikannya.
Aktivitas di kamar mandi adalah urusan personal kita dengan Allah, sama seperti sedekah yang paling baik adalah yang dirahasiakan. Jika sahabat ingin menyalurkan niat baik untuk “bersih-bersih” harta, Yayasan Senyum Mandiri siap membantu menyalurkannya kepada mereka yang membutuhkan. Setiap donasi dari sahabat akan menjadi senyuman bagi anak-anak yatim dan dhuafa.
Yuk, sempurnakan kebersihan diri dan harta kita. Klik disini atau scan QR barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”