Yuk, Kenali 3 Jenis-Jenis Najis dan Cara Membersihkannya!

Jenis-Jenis Najis – Sahabat, pernah nggak sih lagi asyik-asyik beraktivitas, eh, tiba-tiba kepikiran, “Duh, baju gue kena apaan nih? Masih suci nggak ya buat shalat?” Nah, kegalauan semacam ini wajar banget, kok. Dalam hidup kita sehari-hari, kita pasti bakal sering banget bersinggungan sama hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi ternyata punya dampak gede buat ibadah kita. Salah satunya, ya soal najis ini.

Islam itu keren banget lho, karena sangat menekankan kebersihan. Sampai-sampai ada hadis populer yang sering kita dengar:

“الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ”
Artinya: “Kesucian (thaharah) itu adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)

Jadi, ngobrolin soal jenis-jenis najis itu bukan cuma urusan fikih yang bikin kening berkerut, tapi ini adalah bagian dari cara kita menjaga kualitas hidup dan ibadah. Coba deh bayangin, gimana ibadah shalat kita mau diterima dengan sempurna kalau badan, pakaian, atau tempat sujud kita masih ada najisnya? Inilah kenapa penting banget buat kita semua, apalagi yang baru mulai mendalami agama, buat kenal lebih dekat sama apa itu najis dan gimana cara menaklukkannya.

Jadi, Najis Itu Sebenarnya Apa Sih?

Gini deh, gampangnya, najis itu adalah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh syariat Islam. Kalau benda najis ini nempel di badan, baju, atau tempat ibadah kita, wajib hukumnya dibersihin dulu sebelum kita menghadap Allah.

Penting buat dicatat, najis itu beda sama kotor biasa ya. Misalnya, debu atau tanah yang nempel di sepatu kita pas lagi jalan, itu cuma kotor, bukan najis. Tapi, kalau yang keinjek itu kotoran kucing, nah, itu baru namanya najis. Paham bedanya, kan?

Dengan ngerti jenis-jenis najis, kita jadi bisa lebih waspada tapi tetap santai. Nggak gampang waswas berlebihan, tapi juga nggak menyepelekan.

Pentingnya Menyucikan Diri dari Najis

Sahabat, menyucikan diri dari najis itu bukan sekadar ritual, tapi ini adalah perintah langsung dari Allah SWT. Coba deh kita renungkan firman-Nya di dalam Al-Qur’an:

“وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ”
Artinya: “Dan pakaianmu, bersihkanlah.” (QS. Al-Muddatsir: 4)

Ayat singkat ini nunjukkin betapa kebersihan itu jadi syarat utama dalam beribadah. Nabi kita, Rasulullah SAW, juga sangat memperhatikan kebersihan. Beliau nggak segan menegur para sahabat yang kurang memperhatikan kesucian pakaian atau alas kakinya.

Selain soal ketaatan, membersihkan najis itu juga soal menjaga kesehatan. Banyak penyakit bersumber dari kuman dan kotoran. Jadi, saat kita membersihkan diri dari najis, kita sebenarnya lagi melindungi diri kita sendiri, baik secara lahiriah maupun batiniah.

Yuk, Kenalan Sama Tiga Jenis-Jenis Najis Ini!

Para ulama fikih udah ngebantu kita dengan membagi najis ke dalam tiga kategori biar gampang dipelajari. Ada najis mukhaffafah (ringan), najis mutawassitah (sedang), dan najis mughallazah (berat). Biar nggak bingung, kita bahas satu per satu pakai contoh yang sering kita temui, yuk!

1. Najis Mukhaffafah (Najia Ringan)

Ini adalah kategori najis paling ringan, sahabat. Cara membersihkannya pun paling simpel.

  • Contohnya apa?
    Air kencing bayi laki-laki yang umurnya belum genap dua tahun dan sumber nutrisinya masih 100% dari Air Susu Ibu (ASI).
  • Cara membersihkannya:
    Gampang banget! Cukup percikkan air bersih ke area yang kena najis sampai merata. Nggak perlu digosok-gosok atau disiram air seember, kok.
  • Contoh kasus:
    Bayangin aja, sahabat lagi gemes-gemesnya gendong ponakan cowok yang masih bayi, eh, tiba-tiba bajunya basah kena air kencingnya. Tenang, nggak perlu panik. Cukup ambil air, percikkan ke bagian yang basah tadi, dan baju sahabat udah suci lagi buat dipakai shalat. Simpel, kan?

2. Najis Mutawassitah (Najis Sedang)

Nah, kalau yang ini adalah jenis najis yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

  • Contohnya apa?
    Air kencing dan tinja (manusia atau hewan).
    Darah (misalnya darah haid atau darah dari luka).
    Nanah.
    Bangkai hewan (kecuali ikan dan belalang).
  • Cara membersihkannya:
    Untuk najis level sedang ini, kita harus membersihkannya pakai air mengalir sampai warna, bau, dan rasanya hilang. Selama salah satu dari tiga sifat ini masih ada, berarti area tersebut belum dianggap suci.
  • Contoh kasus:
    Misalnya, pas lagi jalan, sandal kita nggak sengaja nginjek kotoran kucing. Cara membersihkannya adalah dengan mencuci sandal itu di bawah air keran. Sikat dan gosok kalau perlu, sampai nggak ada lagi warnanya, nggak ada baunya, dan pastinya nggak ada rasanya. Kalau semua sifat itu sudah hilang, sandal kita suci kembali.

3. Najis Mughallazah (Najis Berat)

Inilah kategori najis yang tingkatannya paling berat dan butuh penanganan spesial.

  • Contohnya apa?
    Semua yang berasal dari anjing dan babi, termasuk air liur, kotoran, atau bagian tubuh lainnya.
  • Cara membersihkannya:
    Bagian yang terkena najis ini wajib dibasuh sebanyak tujuh kali dengan air bersih. Nah, salah satu dari tujuh basuhan itu harus dicampur dengan tanah atau debu yang suci.
  • Contoh kasus:
    Misalnya, saat kita jogging di taman, seekor anjing menjilat tangan kita tanpa sengaja. Langkah pertama, jangan panik. Cari air dan tanah. Basuh tangan kita sebanyak tujuh kali. Pada basuhan pertama (atau basuhan lain di antara tujuh itu), campurkan air dengan tanah, lalu usapkan ke area yang terkena liur anjing, kemudian lanjutkan basuhan dengan air bersih sampai total tujuh kali.

Fun fact: Kenapa harus pakai tanah? Ternyata, syariat Islam ini sejalan dengan ilmu pengetahuan modern lho. Partikel tanah terbukti memiliki kemampuan untuk menyerap dan membunuh bakteri spesifik yang sering ditemukan dalam air liur anjing. Keren kan?

Baca Juga: Mau Pelihara Anjing? Pahami Dulu Hukum Memelihara Anjing Dalam Islam

Kesimpulan

Sahabat, memahami jenis-jenis najis adalah langkah awal yang fundamental banget dalam perjalanan spiritual kita. Dengan tahu bedanya najis mukhaffafah, mutawassitah, dan mughallazah, kita jadi lebih percaya diri dalam menjaga kesucian diri untuk beribadah.

Ingat, Islam nggak cuma ngajarin kita ritual, tapi juga membentuk karakter kita untuk jadi pribadi yang bersih, sehat, dan disiplin. Jadi, yuk kita mulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Karena kebersihan bukan cuma bikin ibadah kita sah, tapi juga bikin hidup kita jadi jauh lebih nyaman dan sehat.

Sempurnakan Ibadahmu, Sucikan Hartamu!

Sahabat, membersihkan najis itu adalah cara kita menyucikan diri secara fisik (thaharah dzahir) agar ibadah kita diterima Allah. Keren banget, kan, betapa Islam sangat memperhatikan detail kesucian kita?

Tapi, sahabat, ada satu lagi lho cara menyucikan diri yang nggak kalah penting, yaitu menyucikan harta kita (thaharah batin) dengan berbagi kepada sesama. Sama seperti najis yang bisa menghalangi sahnya shalat, harta yang tidak disucikan bisa jadi penghalang keberkahan hidup kita.

Di Yayasan Senyum Mandiri, banyak sekali anak-anak yatim dan dhuafa yang senyumnya menanti uluran tangan kita. Dengan menyisihkan sebagian rezeki kita untuk mereka, kita tidak hanya membersihkan harta, tapi juga menebar kebahagiaan yang pahalanya tak terputus.

Yuk, sempurnakan kesucian diri kita! Setelah menjaga kebersihan fisik, saatnya kita membersihkan harta kita untuk meraih ridha-Nya.

Langsung aja kepoin dan salurkan kebaikanmu melalui Yayasan Senyum Mandiri. Satu senyuman dari mereka bisa jadi saksi kebaikanmu di akhirat kelak!

Klik disini atau scan QR barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar