Stop Iri Dengki! Ini 8 Cara Menghilangkan Sifat Hasad Biar Hati Lebih Plong

Cara Menghilangkan Sifat Hasad Dalam Islam, hasad ini termasuk penyakit hati (qolbu) yang levelnya bahaya banget sahabat. Kenapa? Soalnya bisa bikin batin nggak tenang, hubungan sama temen jadi renggang, bahkan bisa ngikis pahala kebaikan kita. Serem, ya? Nabi Muhammad SAW sendiri udah ngingetin kita dalam sebuah hadis:

“Jauhilah oleh kalian sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)

Tapi tenang, good news-nya, hasad ini bukan ‘penyakit permanen’. Dengan niat yang kuat, latihan, dan deketin diri sama Yang di Atas, sifat ini bisa banget dikikis dari hati. Yuk, kita kupas tuntas delapan cara menghilangkan sifat hasad biar hidup kita lebih damai, penuh syukur, dan tentunya makin berkah.

1. Latih Otot Syukur Setiap Hari

Kalau otot badan butuh olahraga, otot hati juga butuh dilatih, salah satunya dengan bersyukur. Menurut riset di bidang psikologi positif, rutin bersyukur itu terbukti bisa nurunin rasa iri dan bikin kita lebih hepi (PMC, 2018).

Coba deh, tiap malem sebelum tidur, ambil waktu sebentar buat nulis tiga hal kecil aja yang bisa disyukuri hari itu. Misalnya, “Alhamdulillah, hari ini masih bisa makan enak,” atau “Seneng banget tadi bisa ngobrol sama ibu.” Kelihatannya sepele, tapi ini bakal ngubah fokus kita dari apa yang ‘nggak kita punya’ jadi apa yang ‘udah kita punya’.

Ingat janji Allah SWT di Al-Qur’an:

لَىِٕنْشَكَرْتُمْلَاَزِيْدَنَّكُمْ
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)

Janji Allah itu pasti, sahabat. Makin kita bersyukur, makin ditambah nikmatnya. Jadi, cara menghilangkan sifat hasad yang pertama adalah dengan menjadikan syukur sebagai daily routine.

2. Fokus sama Lintasan Lari Sendiri

Tiap orang punya timeline dan medan perjuangannya masing-masing, sahabat. Ngebandingin babak pertama hidup kita sama babak kesepuluh hidup orang lain itu nggak adil dan cuma bikin capek hati. Riset dari Journal of Personality and Social Psychology juga nunjukkin kalau kebanyakan membandingkan diri (social comparison) adalah pemicu utama rasa cemas dan nggak puas.

Daripada sibuk ngintip rumput tetangga, mending kita fokus merawat rumput di halaman sendiri. Coba deh bikin life map versi kamu: tulis tujuan jangka pendek dan panjangmu, lalu nikmati setiap proses jatuh-bangunnya. Ingat firman Allah:

وَاَنْلَّيْسَلِلْاِنْسَانِاِلَّامَاسَعٰىۙ
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39)

Fokus sama usaha kita sendiri adalah cara menghilangkan sifat hasad dengan mengalihkan energi buat jadi versi terbaik dari diri kita, bukan jadi bayang-bayang orang lain.

3. Sulap Rasa Iri Jadi Bensin Motivasi

Kata para psikolog, iri itu ada dua macam: malicious envy (iri yang merusak) dan benign envy (iri yang membangun). Iri yang merusak bikin kita pengen lihat orang lain jatuh, sementara iri yang membangun justru bikin kita terpacu, “Wah, dia bisa, aku juga harus bisa!” (Van de Ven, 2011).

Misalnya, lihat teman sukses buka bisnis. Daripada ngejulid dalam hati, coba ubah mindset-nya: “Keren banget dia, apa ya yang bisa aku pelajari dari semangatnya?” Jadikan keberhasilan dia ‘bensin’ buat kamu belajar skill baru atau mulai merintis usaha kecil-kecilan. Ini adalah cara menghilangkan sifat hasad yang cerdas, yaitu dengan mengubah energi negatif jadi bahan bakar positif.

4. Doakan Kebaikan untuk Orang yang Kamu Iriin

Ini mungkin terdengar berat di awal, tapi percayalah, ini obat yang super ampuh. Saat rasa hasad muncul ke seseorang, coba paksa diri buat mendoakan kebaikan untuknya. Serius, ini manjur banget buat melembutkan hati. Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar, menekankan bahwa dengan mendoakan orang lain, kita sedang melatih jiwa kita untuk ikhlas.

Contohnya, ada teman yang baru dapet promosi. Dalam hati, bisikkan doa: “Ya Allah, berkahilah pekerjaannya, mudahkanlah urusannya, dan jadikan jabatannya manfaat bagi banyak orang.” Semakin sering kita lakukan, semakin kuat ‘imun’ hati kita terhadap hasad. Jadi, cara menghilangkan sifat hasad itu bukan cuma nahan iri, tapi aktif melawannya dengan doa.

5. Sadari Sepenuh Hati: Rezeki Nggak Akan Tertukar

Ini mindset yang wajib banget ditanam di kepala, sahabat. Setiap makhluk di muka bumi ini sudah punya porsi rezekinya masing-masing, yang sudah diatur sama Allah SWT. Nggak kurang, nggak lebih, dan nggak akan pernah tertukar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya ruh kudus (Jibril) membisikkan ke dalam jiwaku bahwa seorang jiwa tidak akan mati sampai ia menyempurnakan rezekinya.” (HR. Abu Ya’la, Shahih)

Ketika kesadaran ini meresap, hati jadi lebih tenang. Nggak ada gunanya iri sama rezeki orang, karena secuil pun nggak bakal ngurangin jatah kita, dan jatah kita pun nggak akan nyasar ke orang lain. Meyakini takdir Allah ini adalah cara menghilangkan sifat hasad yang paling mendasar.

6. Basahi Lidah dengan Zikir dan Istighfar

Hasad itu kan ‘virus’ di hati, dan ‘antivirus’-nya ya cuma dengan mengingat Allah. Saat bisikan iri mulai datang, langsung lawan dengan zikir seperti La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) atau perbanyak Astaghfirullah (Aku mohon ampun kepada Allah).

Psikologi modern juga mengakui bahwa praktik seperti meditasi dan mindfulness bisa menurunkan emosi negatif. Nah, dalam Islam, zikir adalah bentuk mindfulness tertinggi karena kita menghubungkan kesadaran kita langsung kepada Sang Pencipta. Jadi, selain jadi cara menghilangkan sifat hasad, zikir juga jadi ladang pahala yang bikin hati adem.

7. Kurangi Asupan dari Lingkungan yang Toksik

Lingkungan itu ngaruh banget ke kondisi hati kita, lho. Media sosial, misalnya, ini sering jadi ‘biang keladi’ pemicu iri. Kenapa? Karena di sana kita cuma lihat ‘panggung’ orang lain, tapi nggak pernah tahu ‘belakang panggung’-nya yang mungkin berantakan. Sebuah studi di jurnal Computers in Human Behavior (2016) bahkan menemukan korelasi kuat antara penggunaan media sosial yang berlebihan dengan meningkatnya perasaan iri dan depresi.

Yuk, mulai selektif. Lakukan digital detox sesekali, unfollow akun-akun yang bikin kamu insecure, dan perbanyak mengikuti konten yang memberi inspirasi dan menyejukkan hati. Memilih lingkungan yang sehat adalah cara menghilangkan sifat hasad dari faktor eksternal.

Baca Juga: 7 Bahaya Penyakit Hasad yang Harus Diwaspadai

8. Sibukkan Diri Menebar Kebaikan

Daripada waktu dan energi habis buat mikirin pencapaian orang lain, kenapa nggak kita pakai buat sesuatu yang lebih produktif dan berpahala? Sibukkan diri dengan berbuat baik.

Rasulullah SAW bersabda:

خَيْرُالنَّاسِأَنْفَعُهُمْلِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad)

Saat hati kita sibuk mikirin gimana caranya bantu anak yatim, berbagi makanan untuk dhuafa, atau ikut jadi relawan, percayalah, nggak bakal ada lagi ‘slot’ kosong buat rasa iri. Hati yang terbiasa memberi akan terlatih untuk merasa cukup dan ikhlas. Ini adalah cara menghilangkan sifat hasad yang paling paripurna.

Kesimpulan

Sahabat, hasad itu manusiawi, wajar kalau sesekali muncul. Tapi, membiarkannya tumbuh subur di hati itu pilihan yang salah karena cuma akan merusak diri kita sendiri.

Dengan delapan langkah tadi, mulai dari melatih syukur, fokus pada diri sendiri, mengubah iri jadi motivasi, mendoakan kebaikan, yakin pada takdir rezeki, memperbanyak zikir, menjaga lingkungan, hingga menyibukkan diri dengan amal, insya Allah hati kita bisa jadi lebih bersih, tenang, dan lapang.

Ingat, setiap usaha kecil untuk memperbaiki hati adalah lompatan besar menuju kedamaian sejati. Yuk, sama-sama praktikkan cara menghilangkan sifat hasad ini dari sekarang, agar hidup kita makin damai, penuh berkah, dan jadi manfaat buat sesama. Semangat!

Salurkan Energimu Untuk Kebaikan di sini!

Ngomong-ngomong soal menebar kebaikan, sahabat bisa lho menyalurkan energi positif itu untuk hal yang nyata. Salah satu cara menghilangkan sifat hasad adalah dengan melihat bahwa di luar sana, banyak yang lebih butuh uluran tangan kita.

Yuk, ubah rasa gelisahmu jadi senyuman untuk mereka! Bersama Yayasan Senyum Mandiri, kamu bisa ikut serta dalam program-program pemberdayaan yatim dan dhuafa. Energi yang tadinya dipakai buat iri, sekarang bisa kamu alihkan untuk memberi mereka harapan dan pendidikan. Dengan berbagi, hati jadi lebih lapang dan hidup terasa lebih berarti.

Klik disini atau scan Qr barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut,

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar