Cara Menumbuhkan Sifat Qanaah – Sahabat, hidup di zaman sekarang tuh kayak lari maraton tanpa garis finis, ya nggak sih? Dikit-dikit lihat update-an teman di medsos, langsung kepikiran, “Kok hidup dia asyik banget ya?” Ada dorongan buat pengen terus-terusan “lebih”, lebih kaya, lebih hits, lebih diakui. Padahal sahabat, ada life hack spiritual yang diajarkan Islam buat mengatasi kegelisahan ini, namanya qanaah.
Qanaah itu bukan berarti pasrah terus nggak mau usaha ya. Menurut para ulama, qanaah itu seni berdamai dengan diri sendiri, yaitu hati yang legowo dan adem ayem menerima apa pun yang Allah kasih, sambil tetap bersyukur dan nggak diperbudak sama nafsu. Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'” (QS. Ibrahim: 7)
Nah, gimana sih caranya biar hati kita bisa punya skill qanaah ini? Yuk, kita bedah bareng 7 kebiasaan simpel sebagai cara menumbuhkan sifat qanaah biar hati makin lapang dan hidup makin bahagia.
1. Membiasakan Doa dan Zikir Pagi-Petang

Hati kita ini, sahabat, gampang banget galau dan gelisah. Nah, zikir dan doa itu ibarat power bank atau “vitamin hati” yang bisa nge-charge ketenangan kita. Rasulullah SAW sudah kasih contoh banyak banget doa pagi-petang yang isinya bukan cuma minta dunia, tapi juga permohonan perlindungan dan ungkapan syukur.
Dengan rutin berzikir, hati kita dilatih buat fokus ke Allah, Sang Maha Pemberi Rezeki, bukan ke pencapaian orang lain. Ini adalah cara menumbuhkan sifat qanaah yang paling fundamental. Saat hati terkoneksi sama “pusatnya”, kita jadi nggak gampang iri atau cemas soal dunia.
2. Bikin Jurnal Syukur Setiap Hari
Percaya nggak, riset psikologi modern (Emmons & McCullough, 2003) membuktikan kalau rutin nulis tiga hal yang kita syukuri setiap hari bisa naikin level kebahagiaan sampai 25%! Kerennya, Islam sudah mengajarkan konsep ini dari ribuan tahun lalu.
Yuk sahabat, mulai dari hal-hal yang sering kita anggap sepele: ucapin “Alhamdulillah” pas bisa makan enak, senyum karena pagi ini masih bisa bernapas lega, atau catat di notes HP hal-hal baik yang terjadi hari ini. Ini langkah praktis sebagai cara menumbuhkan sifat qanaah yang efeknya luar biasa.
3. Sering Melihat Kondisi Orang yang di Bawah Kita
Di era media sosial yang isinya highlight reel kehidupan orang, kita gampang banget membandingkan “rumput” kita dengan “rumput tetangga” yang kelihatan lebih hijau. Padahal, Rasulullah SAW pernah kasih tips jitu:
“Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah melihat kepada orang yang berada di di atas kalian, karena hal itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR. Muslim)
Nasihat ini relevan banget sahabat. Coba deh sesekali tengok sekitar kita. Mungkin ada tetangga yang lagi berjuang buat makan besok, atau teman yang lagi diuji dengan sakit. Dengan begitu, kita jadi sadar betapa banyaknya nikmat yang kita punya. Inilah inti cara menumbuhkan sifat qanaah: melihat pakai kacamata syukur, bukan kacamata iri.
4. Kurangi Asupan Medsos yang Bikin Insecure
Algoritma media sosial itu emang jago banget bikin kita merasa kurang. Penelitian terbaru (Meier, 2022; Carraturo, 2023) juga mengonfirmasi kalau kebiasaan membandingkan diri di medsos itu resep jitu menuju rasa iri dan depresi.
Sahabat bisa mulai dengan digital detoks mini. Atur waktu main medsos, unfollow akun-akun yang isinya cuma pamer kemewahan dan bikin hati nggak tenang, lalu ganti dengan konten yang lebih positif dan inspiratif. Mengendalikan apa yang kita lihat adalah salah satu cara menumbuhkan sifat qanaah yang paling krusial di zaman digital ini.
5. Membiasakan Hidup Sederhana
Hidup sederhana itu bukan berarti miskin atau kekurangan, ya. Justru ini soal punya kendali diri dari godaan berlebihan. Rasulullah SAW, panutan kita, memilih hidup yang sangat sederhana padahal beliau bisa saja hidup mewah. Beliau bersabda:
“Kekayaan itu bukanlah dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati (rasa cukup).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Yuk, mulai dari hal kecil: pikir dua kali sebelum check-out keranjang belanja online, tahan diri dari tren flexing yang nggak ada habisnya, dan prioritaskan fungsi di atas gengsi. Hidup yang simpel bikin hati lebih adem, sekaligus jadi latihan nyata cara menumbuhkan sifat qanaah setiap hari.
6. Pilih Circle Pertemanan yang Positif
Lingkungan itu nularin vibe sahabat. Kalau kita nongkrongnya sama orang yang hobinya ngomongin materi dan pamer, cepat atau lambat kita bakal ketularan. Sebaliknya, kalau circle kita adalah orang-orang saleh yang rendah hati dan bersyukur, kita pun akan ikut terbawa kebiasaan baik mereka. Rasulullah SAW menggambarkannya dengan sangat indah:
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berteman dengan penjual minyak wangi, kita bakal ikut wangi. Nah, sahabat yang saleh itu ibarat rem otomatis saat hati kita mulai serakah. Makanya, memilih teman yang baik adalah cara menumbuhkan sifat qanaah yang nggak bisa dianggap remeh.
Baca Juga: Waspadai, 5 Bahaya Sifat Tamak yang Menggerogoti Jiwa dan Rezeki
7. Latih Hati dengan Rajin Berbagi (Sedekah)

Sedekah itu bukan soal seberapa besar nominalnya, tapi soal membersihkan hati kita dari penyakit cinta dunia. Orang yang terbiasa memberi, walau cuma sedikit, akan merasakan sebuah keajaiban: hatinya jadi lebih lapang dan damai. Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda:
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki… (QS. Al-Baqarah: 261)
Dengan memberi, kita mengingat bahwa rezeki ini hanyalah titipan.Ini memperkuat rasa cukup dan menjadi salah satu cara menumbuhkan sifat qanaah yang paling ampuh untuk memadamkan api ketamakan.
Kesimpulan
Sahabat, hidup yang isinya cuma ngejar “lebih” dan “lebih” lagi itu capek banget. Sebaliknya, qanaah ngajarin kita buat jadi pribadi yang tenang, jago bersyukur, dan bahagia dengan versi terbaik hidup kita saat ini.
Tujuh kebiasaan tadi, zikir pagi-petang, rutin bersyukur, melihat orang yang di bawah, mengurangi media sosial, hidup sederhana, berteman dengan orang saleh, serta rajin sedekah, adalah langkah praktis sebagai cara menumbuhkan sifat qanaah dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan terus melatih hati, insyaAllah kita bisa jadi pribadi yang lebih damai, anti-insecure, dan siap menghadapi segala lika-liku hidup dengan senyuman.
Panggilan Kebaikan dari Hati yang Bersyukur
Merasa terpanggil untuk melatih rasa cukup dengan cara berbagi, sahabat?
Salah satu cara terbaik untuk mempraktikkan rasa syukur adalah dengan membahagiakan orang lain. Kebiasaan berbagi, sekecil apa pun, adalah langkah nyata untuk melapangkan hati dan menumbuhkan sifat qanaah.
Yuk, ubah rasa syukurmu menjadi senyuman untuk adik-adik yatim dan kaum dhuafa yang membutuhkan. Jadikan kelebihan rezekimu sebagai jembatan kebahagiaan bagi mereka bersama Yayasan Senyum Mandiri.
Yuk mulai berbagi dan rasakan sendiri keajaiban hati yang selalu merasa cukup!
Klik disini atau scan QR barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”