Anti Drama! 5 Cara Asyik Mengajarkan Anak Sholat Sejak Dini

Banyak orang tua yang ingin anaknya tumbuh jadi pribadi taat, tapi sering kali menghadapi drama saat waktu sholat tiba. Ada yang pura-pura tidur, ada yang sibuk main, bahkan ada yang ngambek. Padahal, mengajarkan anak sholat sejak dini bukan hanya soal disiplin ibadah, tapi juga soal menanamkan cinta pada Sang Pencipta di hati mereka.

Ingat lho, ada tuntunan indah dari Rasulullah SAW:

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka berumur 7 tahun. Dan pukullah mereka bila pada usia 10 tahun tidak mau mengerjakannya, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud)

Eits, tapi “pukullah” di sini bukan berarti dengan kekerasan ya, melainkan pukulan yang mendidik dan tidak menyakitkan. Intinya adalah ketegasan yang dibalut kasih sayang. Nah, biar prosesnya jadi bonding time yang berkualitas dan bebas drama, yuk kita bedah 5 cara asyik di bawah ini!

1. Jadikan Shalat Sebagai Aktivitas Seru Bersama

Anak-anak itu peniru ulung, sahabat. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat, bukan cuma dari apa yang mereka dengar. Jadi, langkah pertama dan paling fundamental dalam mengajarkan anak sholat adalah dengan menjadi contoh nyata. Daripada cuma teriak, “Adek, ayo sholat!”, mending kita sendiri yang gelar sajadah duluan dengan wajah ceria.

Ajak mereka dengan kalimat yang seru, misalnya, “Yuk, kita ketemu sama Allah bareng-bareng!” atau “Papa jadi imam, kamu jadi makmumnya ya, jagoan!”

Ketika anak melihat orang tuanya sholat dengan tenang dan bahagia, energi positif itu akan menular. Mereka akan ikut sholat karena terinspirasi, bukan karena merasa terintimidasi.

2. Kasih Peralatan Ibadah yang Bikin Semangat

Salah satu trik psikologis yang efektif dalam mengajarkan anak sholat adalah dengan memberikan mereka kepemilikan. Libatkan mereka dalam persiapan ibadah. Coba deh, ajak si kecil ke toko dan biarkan mereka memilih sendiri sajadah, mukena, atau sarung dengan warna dan motif favoritnya.

Ketika mereka punya pakaian ibadah yang “gue banget”, semangatnya pasti beda. Benda sederhana seperti sajadah bergambar karakter islami atau mukena dengan warna pastel kesukaannya bisa mengubah persepsi sholat dari kewajiban berat menjadi “aktivitas spesial yang aku tunggu-tunggu”.

3. Ngedongeng Soal Keajaiban Sholat

Anak-anak hidup di dunia imajinasi dan cerita. Manfaatkan ini, sahabat! Selipkan kisah-kisah inspiratif tentang sholat sebelum mereka tidur. Nggak perlu yang berat-berat, cukup cerita ringan tentang bagaimana sholat itu bisa bikin hati tenang, atau kisah para Nabi yang selalu menjadikan sholat sebagai sumber kekuatan mereka.

Sahabat bisa juga menjelaskan manfaat sholat dengan bahasa sederhana, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

… اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ…

“… Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar…” (QS. Al-Ankabut: 45)

Sampaikan ke mereka, “Sayang, sholat itu seperti punya tameng super lho. Kalau kita rajin sholat, Allah bakal jagain kita biar nggak jadi anak yang suka berbuat jelek.” Dengan begitu, anak nggak cuma paham gerakannya, tapi juga meresapi maknanya.

4. Jangan Memarahi Saat Anak Salah Gerakan

Akan ada masanya bacaan si kecil blepotan atau gerakannya belum sempurna. It’s totally okay! Saat mengajarkan anak sholat, hindari banget ucapan yang menyudutkan atau raut muka kecewa. Ingat kan, sahabat, kisah Rasulullah SAW yang tetap sabar bahkan ketika cucunya, Hasan dan Husain, menaiki punggung beliau saat sedang sujud? Beliau justru memanjangkan sujudnya agar tidak menyakiti hati sang cucu. MasyaAllah!

Ganti kalimat “Kok salah lagi sih gerakannya?” dengan, “MasyaAllah, rukuknya udah keren! Tinggal sedikit lagi punggungnya dilurusin, pasti lebih sempurna.” Pujian dan koreksi yang lembut akan membangun kepercayaan diri mereka dan membuat mereka nggak takut untuk mencoba lagi.

Baca Juga: Mulai Ajarkan Anak Bersyukur agar Tumbuh Jadi Pribadi Positif

5. Ubah Sholat Jadi Momen Kedekatan Keluarga

Jadikan sholat berjamaah sebagai ritual keluarga yang hangat. Ini adalah cara paling ampuh untuk membuat mengajarkan anak sholat terasa lebih bermakna. Misalnya, tetapkan sholat Maghrib sebagai “waktu wajib kumpul keluarga”. Setelah salam, jangan langsung bubar.

Luangkan waktu 5-10 menit untuk dzikir bareng, berdoa bersama sambil saling mendoakan, lalu ditutup dengan cium tangan. Kebiasaan sederhana ini menciptakan memori emosional yang kuat. Anak akan mengasosiasikan sholat dengan rasa aman, cinta, dan kebersamaan keluarga.

Bonus: Kasih Reward Simpel, Bukan Sogokan

Sahabat boleh banget memberikan penghargaan kecil saat mereka menunjukkan kemajuan, misalnya konsisten sholat 5 waktu selama seminggu. Tapi ingat, reward-nya jangan yang materialistis terus-menerus. Pujian tulus, pelukan hangat, stiker bintang yang ditempel di “tabel sholat”, atau traktiran es krim di akhir pekan jauh lebih mendidik. Prinsipnya, kita mau mereka sholat karena cinta, bukan karena iming-iming hadiah.

Kesimpulan

Sahabat, setiap anak itu unik dengan ritme belajarnya masing-masing. Nggak perlu membandingkan anak kita dengan anak lain. Kunci utamanya adalah konsistensi, kesabaran, dan keteladanan dari kita sebagai orang tua.

Ketika kita berhasil menjadikan sholat sebagai prioritas yang menyenangkan, insyaAllah, benih-benih cinta kepada Allah akan tumbuh subur di hati mereka. Jadikan setiap kumandang adzan bukan lagi sebagai pemicu drama, tapi sebagai panggilan cinta untuk berkumpul dan mendekat kepada-Nya.

Sebuah Panggilan Kebaikan dari Hati

Saat kita berusaha keras mengajarkan anak sholat dan membentuk karakter terbaik untuk buah hati kita di rumah, ada banyak anak hebat lainnya di luar sana yang juga merindukan bimbingan dan kesempatan yang sama.

Di Yayasan Senyum Mandiri, kami percaya setiap anak berhak memiliki pondasi spiritual dan pendidikan yang kuat untuk meraih masa depan cerahnya. Mereka adalah calon-calon generasi Rabbani yang juga perlu kita rangkul bersama.

Yuk, sahabat! Sempurnakan ikhtiar kita dalam mendidik generasi penerus dengan berbagi sedikit kebahagiaan. Mari alirkan sebagian rezeki kita untuk membantu mereka yang membutuhkan, agar mereka juga bisa merasakan manisnya iman dan ilmu.

Kebaikan yang kita ajarkan pada anak kita akan lebih sempurna saat kita juga peduli pada anak-anak lainnya.

Klik link di bawah untuk menjadi bagian dari senyuman mereka bersama Yayasan Senyum Mandiri!

DONASI YAYASAN SENYUM MANDIRI

Sedikit dari kita, adalah harapan besar untuk masa depan mereka.

Untuk informasi lainnya bisa klik disini atau scan QR barcode dibawah ini.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar