Sahabat, jujur deh, apa yang pertama kali kamu cek pas bangun tidur? Pasti HP, kan? Scrolling TikTok, lihat story IG, atau baca berita di X (dulu Twitter). Media sosial udah kayak ‘udara’ yang kita hirup tiap hari. Tapi, di balik keseruannya, medsos juga jadi ‘sarang’ hoax, ghibah, dan ujaran kebencian. Nah, sebagai muslim yang keren, gimana sih caranya biar jari kita nggak jadi ‘agen’ penyebar dosa? Yuk, kita bahas tuntas adab bermedia sosial biar timeline kita isinya berkah, bukan masalah.
Dunia Maya, Dosanya Real!
Penting buat diingat, sahabat. Dunia maya itu bukan ruang hampa dosa. Apa yang kita ketik, kita share, bahkan kita like, semuanya dicatat oleh malaikat. Rasulullah ﷺ pernah ngasih panduan simpel tapi deep:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini relate banget sama zaman now. ‘Berkata baik’ itu termasuk ngetik komen yang sopan, dan ‘diam’ itu termasuk menahan diri buat nggak share berita nggak jelas.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Dia Dosa Berkata Kasar
Tabayyun Dulu, Baru Share!
Ini adalah prinsip utama dalam adab bermedia sosial. Tabayyun artinya klarifikasi, cek dan ricek. Jangan jadi generasi copy-paste tanpa verifikasi. Allah SWT sudah mengingatkan kita di Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya…” (QS. Al-Hujurat: 6)
Tabayyun itu ibarat jadi detektif digital. Sebelum klik tombol ‘share’ di grup WA atau bikin thread, cek dulu sumbernya. Beneran dari media kredibel atau cuma dari ‘katanya’? Kalau ragu, lebih baik tahan. Diam itu emas, daripada ikut nyebar fitnah.
Niat Dakwah atau Cuma Bikin Gaduh?
Seringkali kita ngerasa ‘terpanggil’ buat meluruskan sesuatu di kolom komentar. Niatnya bagus, tapi caranya seringkali malah bikin panas. Ingat, dakwah itu ngajak, bukan ngejek; merangkul, bukan memukul. Allah mengajarkan kita untuk berdakwah bil hikmah, dengan cara yang bijak (QS. An-Nahl: 125). Jadi, kritik boleh, tapi sampaikan dengan bahasa yang santun dan adem.
Awas Dosa Jariyah.Ghibah & Fitnah di Era Digital
Dua dosa besar ini sekarang gampang banget dilakuin lewat jari:
- Ghibah Digital. Nyinyirin postingan orang di second account, ngomentarin fisik orang, nyebar screenshot chat pribadi, atau ikutan ‘ngerujak’ artis yang lagi kena masalah. Ingat, ghibah itu diibaratkan seperti makan bangkai saudara sendiri (QS. Al-Hujurat: 12). Ngeri, kan?
- Fitnah Digital. Nyebar rumor atau potongan video tanpa konteks yang bisa menghancurkan reputasi seseorang. Dosanya lebih besar dari pembunuhan, lho.

Waktumu Berharga, Jangan Habis Buat Doomscrolling
Adab bermedia sosial juga soal manajemen waktu. Rasulullah ﷺ mengingatkan kita untuk memanfaatkan waktu luang sebelum datang waktu sempit. Kalau kita habiskan berjam-jam cuma buat scrolling konten unfaedah (doomscrolling), kapan waktu buat ibadah, belajar, dan bareng keluarga?
Coba deh, evaluasi screen time-mu. Apakah medsos sudah membuatmu lebih baik, atau justru menyita hidupmu?
Bangun ‘Timeline’ yang Sehat dan Berkah
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Prinsip ini berlaku juga di dunia maya. Siapa yang kita follow, itulah yang akan membentuk cara pikir kita.
- Unfollow Akun Toksik. Akun yang isinya cuma drama, kebencian, atau pamer kemewahan yang bikin insecure, mending unfollow aja.
- Perbanyak Follow Akun Positif. Ikuti akun-akun ulama, lembaga sosial, atau kreator yang menyebarkan ilmu dan inspirasi. Bikin timeline-mu jadi ‘taman ilmu’ yang menyejukkan.
Penutup
Sahabat, setiap like, komen, dan share kita itu abadi. Itu adalah ‘warisan’ digital kita. Mau dikenang sebagai penyebar kebaikan atau penyebar kebencian? Pilihan ada di ujung jari kita.
Adab bermedia sosial adalah cerminan dari iman kita. Mari kita buktikan bahwa seorang muslim bisa menjadi agen kedamaian dan kebaikan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Ubah Scrolling-mu Jadi Aliran Pahala!
Salah satu adab bermedia sosial terbaik adalah menggunakan platform kita untuk menyebarkan manfaat dan kebaikan yang nyata. Daripada cuma jadi konsumen konten, kenapa nggak jadi ‘produsen’ kebaikan?
Di Yayasan Senyum Mandiri, kami selalu berbagi kisah-kisah inspiratif, program-program kebaikan, dan ajakan untuk membantu sesama di akun media sosial kami. Kamu bisa jadi bagian dari gerakan ini dengan cara yang super simpel!
- Satu klik ‘Share’ pada postingan galang dana kami, bisa membantu menyebarkan informasi kepada ratusan temanmu.
- Satu ‘Like’ atau komentar positifmu bisa meningkatkan jangkauan postingan kami agar dilihat lebih banyak orang baik.
Jari-jemarimu bisa menjadi jembatan kebaikan yang menghubungkan para dermawan dengan anak yatim dan dhuafa.
Yuk, ubah scrolling-mu jadi pahala! Follow akun media sosial Yayasan Senyum Mandiri, dan jadilah ‘agen’ kebaikan kami di dunia maya. Mari kita penuhi timeline dengan konten yang menyejukkan hati dan menggerakkan kebaikan!
Klik Disini atau scan QR Barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut

“Menebar Sejuta Kebaikan”