Boleh Nggak Sih Berbicara Saat Berwudhu? Ini Penjelasannya!

Berbicara Saat Berwudhu – Pernah nggak, sahabat, lagi khusyuk-khusyuknya ambil wudhu di masjid, eh tiba-tiba temen sebelah nyolek ngajak ngobrolin hasil match bola semalem? Atau pas di kantor, lagi wudhu buat shalat Dzuhur, tiba-tiba dia nanya soal kerjaan Sontak kita jadi bingung, “Duh, jawab nggak ya? Nanti wudhu gue batal lagi.”

Pertanyaan sepele tapi penting ini sering banget muncul. Banyak yang khawatir kalau berbicara saat berwudhu bisa langsung membatalkan kesucian kita. Biar nggak galau lagi, yuk kita kupas tuntas hukumnya bareng-bareng!

Gimana Pandangan Ulama Soal Berbicara Saat Berwudhu?

Oke, kita langsung ke intinya aja ya, sahabat. Menurut para ahli fikih, ngobrol pas lagi wudhu itu TIDAK membatalkan wudhu kamu. Jadi, wudhunya tetap sah dan bisa dipakai buat shalat.

Eits, tapi ada tapinya…

Hukumnya itu makruh. Simpelnya, Allah nggak suka hal-hal yang makruh, jadi sebaiknya kita hindari, meskipun hal itu nggak sampai bikin dosa.. Wudhu kamu sah, tapi pahala kesempurnaannya bisa jadi berkurang.

Imam Nawawi, salah satu ulama besar, menjelaskan dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab bahwa sebaiknya kita meninggalkan kebiasaan ngobrol saat wudhu. Tujuannya apa? Supaya kita bisa lebih fokus, lebih khusyuk, dan menjaga adab saat sedang bersuci menghadap Allah. Jadi, ini bukan soal sah atau batal, tapi lebih ke soal kualitas ibadah kita, sahabat.

Kenapa Sih Sebaiknya Kita Diem Aja Pas Wudhu?

Sahabat, wudhu itu bukan cuma sekadar ritual cuci muka, tangan, dan kaki. Wudhu itu ibarat kita lagi ‘mode pesawat’ sebelum ketemu sama Allah di shalat. Ini adalah momen spiritual buat membersihkan diri kita dari dosa-dosa kecil.

Saat kita berbicara saat berwudhu, apalagi ngebahas hal-hal duniawi, fokus hati dan pikiran kita jadi pecah. Yang seharusnya diisi dengan dzikir atau merenung, malah jadi kepikiran kerjaan atau obrolan yang nggak penting. Makna wudhu sebagai penyucian jiwa jadi kurang terasa.

Allah SWT sendiri sangat mencintai orang-orang yang menyucikan diri. Sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mencintai proses bersuci (thaharah), termasuk wudhu. Jadi, sayang banget kalau kita malah ganggu momen spesial ini dengan obrolan yang sebenarnya bisa ditunda.

Baca Juga: Apakah Menangis Membatalkan Wudhu? Yuk Cari Tahu!

Hadis Keren Tentang Keutamaan Wudhu yang Sempurna

Biar makin mantap, coba deh kita renungin hadis dari Sahabat ‘Umar bin Khattab RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh,’ melainkan akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR. Muslim)

Bayangin, sahabat. Cuma dengan menyempurnakan wudhu dan ditutup dengan doa syahadat, Allah langsung bukain delapan pintu surga buat kita. Ini nunjukkin kalau setiap detik dari proses wudhu kita itu berharga banget dan sayang untuk disia-siakan dengan obrolan.

Terus, Gimana Kalau Ada yang Ngajak Ngobrol?

Nah, ini situasi yang sering terjadi. Kalau ada yang menyapa atau bertanya sesuatu yang penting dan mendesak saat kita lagi wudhu, gimana dong?

Islam itu agama yang fleksibel, kok. Kalau memang darurat, misalnya ada yang bertanya arah kiblat, ada pengumuman penting, atau kondisi bahaya, maka menjawab seperlunya itu dibolehkan. Jawab aja singkat, padat, dan jelas. Setelah itu, segera lanjutkan kembali wudhu dengan fokus. Sikap ini menunjukkan kita tetap menghormati ibadah, tapi juga peduli dengan sekitar.

Kesimpulan

Jadi, clear ya, sahabat! Berbicara saat berwudhu itu tidak membatalkan wudhu kita, tapi hukumnya makruh alias sebaiknya dihindari.

Yuk, mulai sekarang kita jadikan momen wudhu sebagai waktu sakral kita, ‘me time’ spiritual untuk menyucikan diri lahir dan batin sebelum menghadap Sang Pencipta. Ingat, kesempurnaan ibadah itu bukan cuma dari gerakan yang benar, tapi juga dari hati yang sepenuhnya hadir dan khusyuk.

Sempurnakan Sucimu, Alirkan Senyuman Untuk Mereka

Sahabat, wudhu mengajarkan kita tentang indahnya menyucikan diri secara fisik dari hadas kecil. Tapi, pernahkah kita berpikir bagaimana cara menyucikan rezeki yang kita miliki agar lebih berkah?

Sama seperti air wudhu yang membersihkan, sedekah yang kita keluarkan mampu membersihkan harta kita dan menolong sesama. Setelah menyucikan diri dengan wudhu, yuk sempurnakan kesucian itu dengan berbagi kebahagiaan.

Yayasan Senyum Mandiri mengajak sahabat untuk mengalirkan kebaikan bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang membutuhkan. Setiap rupiah yang sahabat donasikan akan menjadi senyuman dan harapan baru bagi mereka.

Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut.

Jadikan setiap tetes air wudhu yang membersihkanmu, diiringi dengan aliran kebaikan yang membersihkan kesulitan mereka.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar