Disenggol di medsos? Atau di-julid-in langsung sama orang di sekitar? Sahabat, rasanya pasti nyesek banget ya kalau dihina atau diremehin. Bikin mood langsung anjlok dan hati rasanya kayak ditusuk. Tapi, alih-alih kepancing emosi dan balas nyerang, ternyata ada cara hadapi hinaan yang jauh lebih keren dan elegan lho. Cara ini diajarin langsung sama teladan kita, Rasulullah SAW.
Di dunia yang serba terhubung ini, hinaan bisa datang dari mana aja. Mulai dari komentar pedas netizen di TikTok, sindiran teman kerja, sampai omongan orang yang bahkan nggak kita kenal. Nah, di sinilah mental kita diuji: mau ikut-ikutan jadi toxic atau memilih buat meneladani akhlak Nabi yang super adem?
Yuk, kita bedah tiga jurus elegan dari Rasulullah buat menghadapi situasi ini!
1. Sabar, Tahan Emosi, Jangan Membalas dengan Keburukan

Jurus pertama dalam cara hadapi hinaan adalah sabar. Mungkin kedengeran klise, tapi ini adalah power move yang sesungguhnya. Kita semua tahu kisah super inspiratif waktu Rasulullah SAW dakwah di Thaif. Beliau bukan cuma dihina, tapi dilempari batu sampai berdarah-darah. Respon beliau? Bukan sumpah serapah atau status galau, tapi doa yang bikin hati luluh:
“Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”
Bayangin, sahabat. Di tengah rasa sakit fisik dan batin, Rasulullah masih memilih untuk memaafkan. Ini bukan tanda lemah, ini kekuatan level dewa! Dalam Al-Qur’an, Allah SWT sendiri nge-spill rahasianya:
“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada permusuhan denganmu tiba-tiba seakan-akan menjadi teman yang sangat setia.” (QS. Fussilat: 34)
Ayat ini semacam life hack spiritual. Sabar itu bukan berarti kita pasrah diinjak-injak, tapi ini adalah bentuk kontrol diri paling tinggi. Jadi, pas ada netizen julid ninggalin komen pedes di postinganmu, menahan jari buat nggak ngetik balasan sinis itu udah termasuk jihad kecil di era digital.
Baca Juga: 5 Jurus Jitu Cara Menghargai Orang Beda Agama
2. Doain Orang yang Menghina

Sikap kedua yang nggak kalah keren adalah mendoakan orang yang menghina kita. Susah? Banget. Tapi inilah yang membedakan pribadi berkelas dengan yang biasa-biasa aja. Rasulullah SAW nggak pernah sekalipun mendoakan keburukan buat orang yang membenci beliau. Justru, beliau berharap mereka dapat hidayah.
Pasti sahabat pernah dengar kisah legendaris tentang seorang Yahudi yang hobi banget meludahi Rasulullah setiap pagi saat beliau lewat. Suatu hari, orang itu nggak muncul. Bukannya happy karena bebas dari gangguan, Rasulullah malah khawatir, menanyakan kabarnya, dan menjenguknya yang ternyata lagi sakit. Akhirnya? Orang Yahudi itu luluh dan masuk Islam.
Pelajaran pentingnya: kebaikan itu menular dan bisa nge-hack hati yang paling keras sekalipun. Jadi, kalau ada yang menghina sahabat, jangan malah ngedumel atau nyumpahin dalam hati, lebih baik sahabat bisikin doa ini:
“Ya Allah, ampuni dia karena ketidaktahuannya, dan lindungi hatiku dari kesombongan.”
Doa kayak gini nggak cuma bikin hati kita adem, tapi juga menjaga kita biar nggak ikut terjerumus ke dalam lingkaran kebencian. Ingat sabda Rasulullah SAW:
“Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani)
3. Berpaling dengan Elegan
Jurus pamungkasnya? Berpaling dengan elegan. Rasulullah ngajarin kita buat nggak ngeladenin perdebatan kusir yang buang-buang energi. Allah juga ngasih bocoran di Al-Qur’an tentang gimana sih ciri-ciri hamba-Nya yang keren (Ibadurrahman):
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan salam (kata-kata yang baik/selamat).” (QS. Al-Furqan: 63)
Dalam bahasa gaulnya: ‘read, seen, no reply’. Berpaling dari drama itu bukan berarti kita kalah sahabat. Justru itu menunjukkan kedewasaan dan ketenangan spiritual. Di dunia maya, ini bisa berarti menekan tombol ‘hide comment’ atau sekadar scroll lanjut tanpa merasa perlu membuktikan apa-apa.
Orang berilmu memilih diam bukan karena takut, tapi karena mereka tahu energinya terlalu berharga untuk dihabiskan pada hal-hal negatif.
Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Duni Modern
Zaman emang udah beda sahabat. Dulu hinaan mungkin cuma dari mulut ke mulut. Sekarang? Bisa datang dari ujung dunia lewat layar HP. Tapi, prinsip cara hadapi hinaan yang diajarkan Rasulullah tetap relevan 100%.
Daripada sibuk mikirin balasan yang paling menohok, lebih baik energi itu kita pakai buat upgrade diri. Siapa tahu, hinaan itu justru jadi alarm buat kita introspeksi. Lagipula, ingat selalu: harga diri kita nggak ditentukan oleh jumlah likes atau komentar julid dari anonymous account. Harga diri kita diukur dari kualitas hubungan kita sama Sang Pencipta. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah seorang hamba memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Muslim)
Tuh kan, memaafkan itu justru bikin kita makin mulia, bukan sebaliknya!
Kesimpulan
Sahabat, menghadapi hinaan memang nggak pernah gampang. Tapi dengan tiga jurus dari Rasulullah, sabar, mendoakan, dan berpaling dengan elegan, sahabat bisa menjaga kewarasan mental, martabat diri, dan tentunya dapat pahala.
Ingat, cara hadapi hinaan terbaik bukan dengan adu mulut, tapi dengan adu akhlak. Ketika dunia melemparimu dengan batu, balaslah dengan senyuman dan kebaikan. Biarkan akhlakmu yang berbicara, bukan emosimu.
Ubah Hinaan Jadi Kebaikan Bersama Senyum Mandiri!
Merasa omongan negatif orang lain bikin energi terkuras dan hati jadi sempit? Yuk, ubah energi negatif itu jadi kebaikan yang nyata dan melapangkan dada!
Daripada pusing mikirin hinaan, mending kita tebar senyuman. Di Yayasan Senyum Mandiri, setiap kebaikan dari sahabat akan berubah jadi senyum, makanan bergizi, dan pendidikan layak untuk anak-anak yatim serta dhuafa yang membutuhkan.
Ini adalah cara terbaik untuk membuktikan bahwa hinaan tidak akan pernah bisa mengalahkan kekuatan berbagi. Saat orang lain mencoba menjatuhkanmu, tunjukkan bahwa kamu memilih untuk mengangkat orang lain.
Yuk, salurkan kebaikanmu di Donasi Yayasan Senyum Mandiri dan jadilah bukti bahwa hati yang mulia selalu menang!
Untuk informasi lebih lanjut bisa klik disini atau scan QR barcode dibawah ini!

“Menebar Sejuta Kebaikan”