Hadapi Krisis Iklim & Sampah Plastik? Ini Panduan Islam untuk Solusinya

Sahabat, jujur aja deh, Bumi kita lagi nggak baik-baik aja. Kalian pasti ngerasain kan? Panasnya makin nggak nyantai, banjir di mana-mana, kekeringan ekstrem, sampah plastik udah kayak lautan kedua, dan kasihan banget banyak hewan kehilangan rumahnya. Kita nggak bisa lagi cuma scroll berita sambil bilang “wah parah ya”. Ini momennya kita action.

Tapi kerennya, Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin (berkah buat semesta alam) ternyata udah punya guideline super lengkap soal ini dari zaman dulu kala. Lewat apa yang kita sebut Etika Lingkungan Islam, kita sebagai umat diajak buat jadi gardener alias penjaga Bumi yang beneran sayang dan bertanggung jawab. Bukan cuma numpang lewat apalagi ngerusak!

Islam dan Tanggung Jawab Kita sebagai ‘Anak Penjaga’ Bumi (Khalifah)

Sahabat, di Al-Qur’an, Allah itu jelas banget bilang kalau manusia itu khalifah di Bumi (QS. Al-Baqarah: 30). Eits, ini bukan gelar keren-kerenan doang lho. Ini amanah super berat! Kita dipercaya buat ngrawat Bumi, bukan malah bikin dia makin sakit. Etika Lingkungan Islam ini kerennya bikin kita nggak merasa jadi “penguasa” yang bisa semena-mena, tapi jadi “penjaga” yang penuh cinta sama semua ciptaan Allah.

Ini nih poin pentingnya: tanggung jawab kita itu termasuk jaga keseimbangan alam (mīzān), nggak bikin kerusakan (fasād), dan pakai sumber daya alam dengan bijak banget. Kalau kita main embat aja sumber daya Bumi tanpa peduli besok gimana, itu sama aja kita lagi ngekhianatin amanah yang Allah kasih ke kita. Ingat nih firman Allah dalam QS. Ar-Rum ayat 41:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. 1 Ar-Rum: 41)

Ayat ini nyelekit banget kan? Jelas banget kalau kerusakan alam itu ulah tangan kita sendiri.

Krisis Iklim adalah Cermin dari Gaya Hidup Kita yang Kurang Bijak

Kata para ahli di laporan IPCC terbaru (tahun 2023 kemarin), suhu Bumi udah naik lebih dari 1,1°C dibanding zaman dulu banget (sebelum ada pabrik di mana-mana). Makanya jangan heran kalau cuaca makin edan: banjir makin ganas, panas makin terik, kebakaran hutan di mana-mana. Ini bukan cuma musibah “dari langit” doang, Sahabat. Ini refleksi dari cara hidup kita yang kadang kelewat batas dan nggak mikirin dampaknya.

Islam itu paling nggak suka sama yang namanya berlebihan alias boros. Allah udah wanti-wanti di Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 27)

Dalam konteks lingkungan, boros energi (AC 24 jam padahal nggak panas, listrik nyala semua), konsumsi yang nggak ada habisnya (beli ini itu padahal nggak butuh), sampe buang-buang makanan itu termasuk pemborosan lho. Ini jelas banget nabrak Etika Lingkungan Islam.

Sampah Plastik adalah “Musuh Dalam Selimut” yang Merusak Banget

Plastik itu emang bikin hidup kita lebih gampang, setuju deh. Tapi tau nggak sih Sahabat, satu botol plastik doang itu bisa butuh waktu sampe 450 tahun buat hancur total? Bayangin! Dan tiap tahun, ada lebih dari 11 juta ton plastik nyemplung ke laut. Kasihan kan ikan-ikan sama hewan laut lainnya, mereka bisa mati karena sampah kita. Bahkan microplastik udah masuk ke rantai makanan kita juga! Ngeri kan?

Islam ngajarin kita buat nggak nyusahin atau ngebahayain makhluk lain. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” (HR. Ibnu Majah No. 2340, Hasan)

Nah, kalau kita buang sampah sembarangan, apalagi plastik yang bandel banget hancurnya, itu jelas-jelas ngebahayain lingkungan dan makhluk di dalamnya. Ini sih jauh banget dari nilai Etika Lingkungan Islam.

Gaya Hidup Ala Rasulullah yang Ternyata Green Banget!

Sahabat, solusi krisis ini nggak harus nunggu orang lain atau pemerintah. Kita bisa mulai dari diri sendiri, lho! Dan kerennya, gaya hidup Islami itu ternyata udah “dirancang” buat ramah lingkungan dari sananya. Contohnya:

Hidup Simpel dan Hemat: Nabi Muhammad ﷺ itu contoh paling nyata hidup sederhana. Beliau nggak pernah berlebihan soal makan, baju, apalagi pakai sumber daya. Nah, kalau kita terapin sekarang, artinya kita bisa: kurangi belanja yang nggak perlu (bye-bye impulse buying!), pilih produk lokal biar nggak jauh-jauh transportasinya (kurangi jejak karbon), dan hindari gaya hidup hedon yang bikin Bumi makin panas.

Sayang Banget Sama Air: Islam itu perhatian banget sama air. Bahkan pas wudhu, Nabi ﷺ cuma pakai air secukupnya banget, padahal beliau bisa aja ambil air sebanyak-banyaknya. Ini pelajaran penting nih dalam Etika Lingkungan Islam: air itu berkah dari Allah yang harus dijaga baik-baik, bukan dihambur-hamburin kayak nggak ada habisnya. Ingat QS. Al-Anbiya ayat 30:

“…dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Mengapa mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)

Air itu sumber kehidupan, Sahabat. Wajib kita jaga!

Kurangi Plastik Sekali Pakai, Yuk!: Mikir deh, Sahabat. Kantong plastik yang kita pakai cuma 10 menit doang, tapi nyampah di Bumi bisa ratusan tahun. Ganti deh pakai tas belanja kain (yang lucu-lucu juga banyak!), bawa botol minum sendiri (tumbler is lyfe!), dan bilang no ke sedotan plastik kalau nggak perlu. Langkah kecil ini kalau kita semua lakuin, dampaknya gede banget!

Nanam Pohon Itu Ibadah Berpahala: Nanam pohon bukan cuma bikin udara seger dan pemandangan indah, tapi ini juga ibadah lho! Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim menanam pohon lalu ada burung, manusia, atau hewan yang memakan darinya, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari No. 2320 dan Muslim No. 1553)

Lihat kan? Merawat Bumi, nanam pohon, itu sama aja kita lagi nabung pahala. Ini bukti Etika Lingkungan Islam itu bukan cuma soal aturan, tapi juga soal kebaikan yang Allah balas.

Jaga Keanekaragaman Hayati: Sayangi Semua Makhluk Allah!

Kalau ada satu spesies hewan atau tumbuhan punah, itu bukan cuma kerugian buat ekosistem doang, Sahabat. Itu artinya kita gagal jaga amanah kita sebagai penjaga Bumi. Islam itu ngelarang bunuh hewan tanpa alasan yang dibenarkan syariat, dan ngajarin kita buat sayang sama semua makhluk. Banyak banget hadits yang nunjukkin gimana Nabi Muhammad ﷺ itu penyayang banget sama hewan. Kayak hadist tentang seorang laki-laki yang memberi minum anjing kehausan dan Allah jamin masuk surga:

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasa sangat haus. Dia turun ke sebuah sumur dan minum darinya. Ketika dia keluar, dia melihat seekor anjing yang menjulurkan lidahnya karena kehausan. Laki-laki itu berkata, ‘Anjing ini pasti menderita kehausan seperti yang kurasakan.’ Maka dia turun lagi ke sumur, mengisi sepatunya dengan air, dan memegang sepatunya dengan mulutnya lalu naik dan memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih padanya (menerima amalnya) dan mengampuninya.” Para Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita juga akan mendapat pahala karena (kebaikan terhadap) hewan?” Beliau menjawab, “Dalam setiap makhluk hidup ada pahalanya.” (HR. Bukhari No. 2466 dan Muslim No. 2244)

MasyaAllah, kebaikan sekecil memberi minum anjing aja bisa dapat pahala sebesar itu. Ini bukti kalau Etika Lingkungan Islam itu ngajarin kita buat peduli sama semua ciptaan Allah.

Pendidikan dan Kesadaran itu Modal Utama Buat Berubah

Perubahan besar itu pasti dimulai dari kesadaran, kan? Kita butuh lebih banyak obrolan soal lingkungan: di kajian, di kampus, di sekolah, bahkan di sosmed yang tiap hari kita buka. Masjid itu bisa jadi pusat dakwah lingkungan yang super efektif lho! Bayangin deh kalau setiap khutbah Jumat ada pesen-pesen soal pentingnya jaga Bumi, pasti pelan-pelan bisa ngebentuk generasi Muslim yang makin peduli lingkungan.

Bergerak Bareng-bareng karena Kita Semua Agen Perubahan!

Sahabat, Islam nggak cuma nyuruh kita berubah sendirian. Kita juga diajak buat gerak bareng-bareng, bikin komunitas. Komunitas Muslim bisa nih bikin program bersih-bersih lingkungan bareng, bikin bank sampah yang dikelola masjid, atau ngadain diskusi seru soal Etika Lingkungan Islam.

Bahkan lembaga-lembaga Islam yang lebih gede, kayak pesantren atau ormas, bisa jadi role model nih! Mereka bisa pakai energi terbarukan, ngurangin jejak karbon di acara-acara gede, atau kerjasama sama pemerintah buat program pelestarian alam. Bareng-bareng itu pasti lebih kuat!

Baca Juga: Pengertian Global Warming, Penyebab, serta Dampaknya bagi Lingkungan

Kesimpulan

Sahabat, krisis iklim dan sampah plastik itu bukan cuma urusan ilmuwan atau teknisi doang. Ini masalah hati, masalah moral, masalah rohani kita sebagai Muslim. Kita punya modal gede banget nih, yaitu ajaran agama kita sendiri. Etika Lingkungan Islam itu bukan cuma teori di buku doang, tapi solusi nyata yang datang dari Allah dan dicontohin langsung sama Nabi Muhammad ﷺ.

Bumi kita lagi “sakit” nih, lagi minta tolong. Jangan nunggu es di kutub beneran habis atau laut beneran meluap sampe masuk rumah kita. Yuk, mulai dari diri sendiri. Ubah gaya hidup kita sedikit demi sedikit. Jadikan setiap usaha kita buat jaga Bumi itu sebagai bentuk ibadah, bentuk rasa syukur kita sama Allah yang udah kasih kita rumah seindah ini.

Sahabat, Jangan Cuma Baca! Waktunya ACTION Nyata!

Udah baca artikel ini, makin tercerahkan kan? Kalau hati udah klik, jangan berhenti di sini, Sahabat! Kita bisa langsung action buat bikin perubahan.

Yuk, Salurkan Kepedulianmu Lewat Yayasan Senyum Mandiri!

Kenapa Yayasan Senyum Mandiri? Karena krisis lingkungan ini paling keras dampaknya buat saudara-saudara kita yang kurang mampu. Mereka yang kena banjir, kena kekeringan, sulit akses air bersih karena lingkungan rusak. Dengan mendukung program-program Yayasan Senyum Mandiri, kamu nggak cuma bantu sesama, tapi juga ikut berkontribusi jaga lingkungan secara nggak langsung. Misalnya, program air bersih mereka itu wujud nyata dari menjaga sumber daya air sesuai ajaran Islam. Program pemberdayaan masyarakat juga bisa kita arahkan ke kegiatan ramah lingkungan.

Jadi, tunggu apa lagi? Jangan cuma baca atau khawatir. Wujudkan kepedulianmu sesuai ajaran Islam. Klik disini atau scan qr barcode dibawah dan cari tahu gimana kamu bisa ikut berkontribusi. Sedekahmu hari ini bisa jadi penyelamat Bumi dan saudara kita di masa depan. Yuk, jadi bagian dari solusi bareng Yayasan Senyum Mandiri! Setiap langkah kecilmu berarti besar!

CS Senyum Mandiri (1)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar