Inilah 7 Sifat yang Dibenci Allah, Jangan Sampai Ada di Diri Kita!

Sahabat, pernah nggak sih merasa hidup lagi stuck atau rezeki rasanya seret? Bisa jadi, tanpa kita sadari, kita lagi pelihara perilaku yang masuk kategori sifat yang dibenci Allah. Ini bukan main-main lho. Sifat-sifat ini bisa bikin hati jadi gelap, ngejauhin kita dari berkah, dan nutup pintu kebaikan. Biar nggak terlambat, yuk, kita ‘bedah’ bareng tujuh sifat buruk ini biar bisa sama-sama improve.

1. Sombong (Kibr), Merasa Level-nya di Atas Orang Lain

Sifat pertama, dan yang paling red flag di mata Allah, adalah sombong. Ini bukan cuma soal pamer harta, tapi lebih ke attitude hati yang merasa lebih dari orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)

Nah, bahayanya sifat sombong ini bikin kita anti-kritik dan susah nerima kebenaran. Apalagi di zaman sekarang, hal seperti ini sering muncul dalam bentuk flexing berlebihan di medsos, ngeremehin pencapaian orang lain, atau gengsi bilang ‘maaf’. Padahal, kita ini cuma bawa titipan. Jadi, apa yang sebenarnya mau disombongin?

2. Hasad (Iri Hati), Nggak Rela Lihat Tetangga Checkout Barang Baru

Sifat yang dibenci Allah selanjutnya adalah hasad, alias iri hati. Ini penyakit yang bikin kita nggak happy lihat orang lain sukses atau bahagia. Hasad ini ibarat api, sahabat. Rasulullah SAW mengingatkan:

“Jauhilah hasad (iri hati), karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Hati jadi sempit, lupa bersyukur. Cara sembuhnya? Latih qana’ah (merasa cukup dengan takdir) dan level up dengan mendoakan kebaikan buat orang yang kita iriin. Trust me, hati lebih adem dan Allah pasti ganti dengan rezeki di jalur lain.

Baca Juga: Gampang Kok! Ini Cara Hindari Riya dan Tetap Ikhlas

3. Riya’, Beramal Demi Views dan Validasi

Riya’, atau gampangnya: beramal demi content alias pamer. Kita berbuat baik bukan tulus karena Allah, tapi biar dapet likes, pujian, atau validasi manusia. Ini bahaya banget, sahabat. Allah berfirman:

“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, (dan) orang-orang yang berbuat riya’.” (QS. Al-Ma’un: 4-6)

Amal yang ada riya’-nya itu ibarat debu, hangus nggak ada nilainya. Jadi, sebelum posting kebaikan, cek dulu niat di hati: ini buat views (dilihat manusia) atau buat Ridha (dilihat Allah)?

4. Kikir (Bakhil), Takut Miskin Karena Berbagi

Selanjutnya adalah kikir alias pelit. Ini bukan cuma soal duit, tapi juga pelit ilmu, pelit tenaga, atau pelit senyum. Allah SWT nggak like banget sama orang yang kikir, seperti disebut dalam firman-Nya:

“…(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir…” (QS. Al-Hadid: 24).

Orang kikir itu sebenarnya lagi nyimpen masalah buat dirinya sendiri. Mereka lupa kalau sedekah itu ‘investasi’ yang nggak pernah rugi. Malah, Allah janjiin balasan berkali-kali lipat (QS. Al-Baqarah: 261). So, jangan takut miskin karena berbagi!

5. Dusta (Kadzib), Kebiasaan yang Sering Dianggap Sepele

Ini dia nih, sifat yang dibenci Allah yang sering kita anggap cuma bercanda. Dusta alias bohong. Kelihatannya sepele, tapi ini pintu gerbang keburukan lain. Rasulullah SAW udah wanti-wanti:

“Jauhilah dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan (fujur), dan kejahatan itu membawa ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di era digital, ini relevan banget. Update status palsu, nge-share berita hoaks tanpa tabayyun (cek fakta), atau gampang banget bilang OTW padahal masih di kasur, itu semua masuk kategori dusta lho. Yuk, sahabat, kita pegang prinsip ‘katakan yang benar’, walau mungkin berat.

6. Takabur, Menolak Kebenaran (Merasa Paling Benar)

Kalau tadi Sombong (Kibr) itu merasa lebih, sedangkan Takabur ini sepupunya: menolak kebenaran. Karena itu, sifat ini termasuk sifat yang dibenci Allah, sebab membuat kita merasa paling benar dan nggak mau nerima masukan, apalagi dari orang yang dianggap di bawah kita.

Ini adalah sifat bahayanya Iblis, yang menolak perintah Allah karena merasa lebih baik dari Adam (QS. Al-A’raf: 12). Reminder buat kita: kebenaran itu universal, bisa datang dari siapa aja. Menerima kritik dengan lapang dada itu nunjukkin kedewasaan jiwa, bukan kelemahan.

7. Munafik (Nifaq), Si Paling Bermuka Dua

Dan yang terakhir, Munafik (Nifaq). Punya dua muka, di depan manis banget, di belakang, beuh. Ini bukan cuma soal ngomongin orang, tapi soal inkonsistensi antara hati, lisan, dan perbuatan. Saking bahayanya, Allah SWT menempatkan mereka di level neraka paling VIP (paling bawah):

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka…” (QS. An-Nisa: 145)

Sahabat, yuk jadi pribadi yang berintegritas. Apa yang kita ucapkan, itu yang kita lakukan. Dipercaya? Jaga amanahnya. Konsistensi (istiqamah) itu mahal harganya.

Baca Juga: Waspadai, 5 Bahaya Sifat Tamak yang Menggerogoti Jiwa dan Rezeki

Kesimpulan

Jadi, itu dia 7 sifat yang dibenci Allah yang wajib banget kita waspadai, sahabat. Nggak ada manusia yang sempurna, kita semua pasti pernah khilaf. Tapi yang penting, ada kemauan buat sadar dan mau memperbaiki diri. Karena dari situ, Allah lihat kesungguhan kita untuk jadi pribadi yang lebih baik.

Yuk, lembutin hati kita lagi dengan banyakin dzikir, rajin introspeksi (muhasabah), dan nggak bosen berdoa minta dijauhin dari sifat-sifat toksik ini. Karena pada akhirnya, ketenangan dan kebahagiaan sejati itu datangnya dari hati yang bersih; hati yang penuh ikhlas, tulus, dan jauh dari penyakit kayak sombong, iri, atau bohong.

Bersihkan Hati, Upgrade Amalmu Sekarang!

Sahabat, salah satu cara paling ampuh buat membersihkan hati dari penyakit kayak kikir dan sombong adalah dengan ngerasain langsung indahnya berbagi. Kalau kita sibuk mikirin kebahagiaan orang lain, kita nggak akan punya waktu buat iri atau merasa lebih hebat.

Yuk, salurkan energi positifmu jadi aksi nyata! Bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan lewat Yayasan Senyum Mandiri. Setiap rupiah yang kamu berikan bukan cuma ngebantu mereka yang kesulitan, tapi juga ‘nge-detox’ jiwa kita dari sifat-sifat yang dibenci Allah.

Jadikan sedekahmu sebagai benteng dari keburukan dan investasi terbaik untuk ketenangan hatimu. Klik link di bawah ini untuk mulai berbagi senyuman!

Donasi Yayasan Senyum Mandiri.

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar