Jenis Air Dalam Islam – Eh, sahabat, pernah kepikiran nggak sih pas mau wudhu, “Ini airnya sah nggak, ya?” Kita seringkali nganggep semua air itu sama aja, yang penting bening dan nggak bau. Padahal, dalam Islam, ada aturan mainnya, lho.
Memahami jenis air dalam Islam itu krusial banget, karena ini nyambung langsung ke sah atau nggaknya ibadah kita, terutama shalat. Salah pakai air, bisa-bisa wudhu kita nggak sah, dan akibatnya shalat kita juga jadi nggak diterima. Duh, jangan sampai, ya!
Biar ibadah kita makin mantap dan nggak was-was lagi, yuk kita kupas tuntas empat kategori jenis air dalam Islam.
Allah SWT sendiri menekankan betapa pentingnya air dalam kehidupan melalui firman-Nya:
“…وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ…”
Artinya: “…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…” (QS. Al-Anbiya: 30)
Ayat ini nunjukkin kalau air itu sumber kehidupan, dan dalam ibadah, air adalah sumber kesucian.
1. Air Thahur (Suci dan Menyucikan): Si Paling Jagoan!
Ini dia juaranya, sahabat! Air Thahur itu ibarat level tertinggi dalam dunia perairan buat bersuci. Artinya, air ini zatnya suci dan bisa dipakai buat menyucikan benda lain, mulai dari wudhu, mandi wajib, sampai membersihkan najis.
Air ini biasa kita sebut air mutlak, yaitu air yang masih benar-benar murni — belum berubah rasa, warna, atau baunya karena tercampur benda lain.
Contohnya gampang banget ditemui:
- Air hujan
- Air laut
- Air sungai
- Air sumur
- Air mata air
- Air salju atau es yang mencair
Jadi, kalau sahabat wudhu pakai air keran dari sumur atau PAM yang masih jernih, insya Allah ibadahnya sah dan suci.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri, ketika ditanya tentang air dari sumur Budha’ah:
“إِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ”
Artinya: “Sesungguhnya air itu suci dan menyucikan, tidak ada sesuatu pun yang dapat menajiskannya.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan An-Nasa’i)
2. Air Thahir (Suci Tapi Nggak Menyucikan)
Bayangin air ini kayak teman baik yang asyik diajak ngobrol, tapi nggak bisa diajak kerja kelompok buat tugas penting. Dia suci, bersih, halal diminum atau dipakai buat keperluan lain, tapi zonk, nggak bisa dipakai buat wudhu atau mandi wajib.
Kenapa? Karena sifat alaminya udah berubah setelah kecampur benda suci lainnya. Contohnya:
- Air teh atau kopi
- Air yang kecampur sabun atau sampo
- Air kelapa murni
- Jus buah
Satu lagi yang sering bikin kita nggak sadar adalah air musta’mal, yaitu air yang sudah dipakai untuk bersuci (misalnya air bekas wudhu yang menetes atau yang ada di dalam wadah). Walaupun airnya kelihatan bersih, statusnya sudah turun jadi thahir dan nggak bisa dipakai lagi buat menyucikan.
Ini nih pentingnya kita melek soal jenis air dalam Islam, biar nggak salah kaprah!
3. Air Mutanajjis (Bernajis)
Nah, ini kategori yang harus benar-benar dihindari. Air mutanajjis adalah air yang terkena najis, baik sedikit maupun banyak. Misalnya, air yang tercampur kotoran, darah, air liur anjing, atau bangkai hewan.
Kalau najisnya sedikit tapi tidak mengubah warna, rasa, atau bau air, para ulama berbeda pendapat. Namun, kalau najis itu sampai mengubah sifat air, maka kita tidak boleh menggunakan air tersebut untuk bersuci.
Contoh simpelnya, sahabat punya air seember penuh (kira-kira 15 liter). Terus, naudzubillah, ada kotoran cicak jatuh ke dalamnya. Nah, air seperti itu langsung menjadi najis dan tidak boleh kita pakai untuk bersuci. Bahkan, bukan cuma untuk wudhu, sebaiknya kita juga menghindarinya untuk mencuci piring atau pakaian.
4. Air Musyammas (Makruh): Boleh, Tapi Mending Jangan
Nah, yang terakhir ini agak unik sahabat. Airnya sih suci dan menyucikan, tapi status hukumnya makruh. Ibaratnya, “boleh sih, tapi kalau bisa cari yang lain aja, deh.”
Air musyammas adalah air yang dipanaskan langsung di bawah terik matahari dalam wadah yang terbuat dari logam selain emas dan perak (seperti besi, tembaga, atau baja). Ini khususnya berlaku di daerah yang panas banget.
Sebagian ulama menilai, proses ini bisa membuat partikel logam bereaksi dengan air dan berisiko menimbulkan penyakit kulit. Islam sendiri selalu mengajarkan kita untuk bersikap preventif, kan?
Tapi, hukum makruh ini gugur kalau airnya sudah dingin kembali atau kalau dipanaskan di wadah non-logam seperti tanah liat atau plastik.
Baca Juga: Air Mata yang Berkah dan 7 Hikmah Menangis dalam Islam
Kenapa Sih Kita Harus Peduli Soal Jenis Air dalam Islam?
Mungkin ada yang nanya, “Kenapa sih harus seribet ini ngurusin air?”
Simpel, sahabat. Karena bersuci (thaharah) itu gerbang utama ibadah kita. Wudhu adalah kunci shalat. Kalau kuncinya salah, gimana pintunya mau kebuka? Memahami ini bukan soal mempersulit, tapi soal ketelitian dan keseriusan kita dalam menghadap Allah.
Ingat sabda Rasulullah SAW yang super populer ini:
“الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ”
Artinya: “Kesucian adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Dengan menjaga kesucian air yang kita pakai, kita sebenarnya sedang menjaga kualitas iman dan ibadah kita.
Saatnya Mengalirkan Kebaikanmu!
Sahabat, kita mungkin masih dimudahkan buat mikirin mana air yang suci dan menyucikan. Tapi di luar sana, banyak saudara kita yang buat dapat setetes air bersih aja perjuangannya luar biasa.
Ibadah kita disempurnakan dengan air yang suci, dan rezeki kita disempurnakan dengan berbagi. Kebersihan fisik penting, tapi membersihkan harta dengan sedekah juga nggak kalah pentingnya.
Yuk, alirkan kebaikanmu seperti air thahur yang menyucikan! Bantu saudara-saudara kita mendapatkan akses air bersih dan kebutuhan hidup lainnya melalui Yayasan Senyum Mandiri. Setiap donasi yang kamu berikan bisa menjadi sumber kehidupan dan pahala jariyah yang nggak akan pernah putus.
Klik link dibawah ini untuk ikut menebar kebaikan
[Donasi Yayasan Senyum Mandiri]
Untuk informasi lainnya bisa hubungi kami. Dengan klik disini atau scan QR barcode dibawah.
Kesimpulan
Jadi, gimana sahabat? Ternyata, di balik setetes air ada ilmu yang dalam banget, ya. Memahami empat jenis air dalam Islam ini adalah cara kita untuk lebih mindful dalam beribadah.
Mulai sekarang, yuk kita lebih perhatian dengan air yang kita gunakan. Semoga setiap tetes air yang membasahi tubuh kita saat bersuci nggak cuma membersihkan fisik, tapi juga menggugurkan dosa-dosa dan semakin mendekatkan kita kepada-Nya. Aamiin.
Semoga penjelasan tentang jenis air dalam islam ini membantu sahabat memahami pentingnya menjaga kesucian dalam beribadah. Jangan lupa share artikel ini ya, agar ilmu yang baik ini bisa menyebar lebih luas dan jadi amal jariyah untuk kita semua.

“Menebar Sejuta Kebaikan”