Keutamaan Menjaga Lisan – Sahabat, siapa sih yang nggak pengen dapet tiket VVIP langsung ke surga? Ternyata, Rasulullah SAW udah ngasih bocoran kuncinya yang super simpel tapi dalem banget maknanya. Beliau bersabda:
“Barang siapa menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya (lisan) dan dua pahanya (kemaluan), maka aku akan menjamin surga untuknya.” (HR. Bukhari).
Powerful banget, kan? Hadis ini ngajarin kita kalau dua hal yang kelihatannya sepele di tubuh kita, lisan dan kemaluan, justru punya peran krusial buat nentuin masa depan kita di akhirat. Fokus kita kali ini adalah lisan. Yup, kekuatan kata-kata itu nggak main-main sahabat. Bisa jadi jembatan ke surga, atau malah jurang ke neraka. Makanya, paham soal keutamaan menjaga lisan itu wajib banget buat kita semua.
Lisan, Cermin Hati dan Kunci Kebaikan
Sahabat, lisan kita tuh, ibarat etalase hati. Apa yang keluar dari mulut, itu cerminan dari apa yang ada di dalam. Nggak heran kalau Rasulullah SAW pernah bilang:
“Tidak akan lurus iman seseorang sampai lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sampai lurus lisannya.” (HR. Ahmad).
Artinya, kalau omongan kita udah bener dan terjaga, insya Allah akhlak dan iman kita juga bakal ikut lurus. Inilah salah satu keutamaan menjaga lisan yang sering kita lupain, omongan kita itu indikator kebersihan hati dan kualitas iman kita lho.
Coba deh kita lihat di kehidupan sehari-hari. Satu ucapan bisa mengubah segalanya. Kata-kata bisa jadi obat buat hati yang terluka, tapi juga bisa lebih tajam dari pedang. Di media sosial misalnya, satu komentar julid aja bisa bikin perang dunia maya, kan? Padahal, kalau kita bisa lebih bijak dan menahan jari, mungkin drama nggak akan sebesar itu.
Dosa dari Lisan yang Sering Nggak Kita Sadari
Sahabat, hati-hati, dosa besar itu sering banget berawal dari ucapan yang kita anggap remeh. Ghibah (ngomongin orang), fitnah, roasting yang kelewatan, sampai nyinyir, semua itu bisa jadi catatan dosa tanpa kita sadar. Allah SWT bahkan ngasih perumpamaan yang serem banget buat ghibah di Al-Qur’an:
“…Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya…” (QS. Al-Hujurat: 12).
Ngeri banget, kan? Nggak cuma itu, setiap kata yang kita ucapkan itu ternyata nggak pernah luput dari catatan, lho. Allah berfirman:
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 18)
Secara harfiah, setiap kata kita ada catatannya sahabat. Makanya, keutamaan menjaga lisan itu bukan cuma soal nahan diri dari omongan jelek, tapi juga soal aktif milih kata-kata yang bermanfaat. Ingat pesan emas dari Rasulullah SAW:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ucapan baik itu bisa jadi sedekah. Satu kalimat semangat buat teman yang lagi down bisa jadi amal jariyah. Sebaliknya, satu kalimat buruk yang kita lontarkan dan disebar orang lain, dosanya bisa terus ngalir ke kita.
Baca Juga: Memahami Pentingnya Memelihara Lisan serta Panduan Lengkap
Buah Manis dari Menjaga Omongan
Sahabat, orang yang jago jaga lisannya bakal panen banyak banget berkah. Hidup jadi lebih adem, hubungan sama orang lain awet, dan hati kita jadi lebih tenang. Inilah keutamaan menjaga lisan yang mungkin nggak kelihatan, tapi efeknya nyata banget.
Coba deh kita renungin: berapa banyak konflik yang bisa kita hindari kalau semua orang mikir dulu sebelum ngomong? Berapa banyak hati yang nggak jadi sakit kalau kita lebih milih diam daripada bikin suasana makin keruh?
Rasulullah SAW menjanjikan surga bukan tanpa alasan. Lisan yang terjaga itu nunjukkin kalau kita punya kontrol diri yang kuat dan hati yang bersih. Dua kualitas yang super berharga di mata Allah.
Cara Praktis Biar Lidah Nggak Kepleset
Biar kita bisa meraih keutamaan menjaga lisan, yuk, mulai dari langkah-langkah simpel ini, sahabat:
- Jeda Dulu, Mikir Dulu. Sebelum ngomong, tanya ke diri sendiri: “Ini omongan gue ada manfaatnya nggak? Bakal nyakitin orang lain nggak?”
- Nggak Semua Hal Perlu Dikomentarin. Kadang, diam itu adalah jawaban terbaik dan bisa jadi ibadah kalau niatnya buat ngehindarin dosa.
- Jadikan Medsos Ladang Pahala, Bukan Dosa. Pastiin setiap ketikan, komen, atau share kita itu bawa kebaikan, bukan malah nyebar kebencian.
- Basahi Lisan dengan Dzikir. Dengan sering inget Allah, lisan kita bakal otomatis lebih terlatih buat ngucapin hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Kesimpulan
Sahabat, surga itu bukan cuma buat mereka yang ibadahnya non-stop, tapi juga buat mereka yang bisa ngejaga diri dari keburukan, terutama dari lisannya. Yuk, mulai hari ini kita latih lidah kita. Ini bukan soal jadi pendiam, tapi jadi lebih bijak dalam berkata-kata.
Karena siapa pun yang mampu menjaga dua aset berharga yang disebut Rasulullah SAW, lisan dan kemaluan, bakal diganjar tiket VVIP ke surga. Dan itulah level tertinggi dari keutamaan menjaga lisan, sebuah amalan sederhana yang nilainya luar biasa di sisi Allah.
Ubah Kata Jadi Kebaikan Nyata Bersama Senyum Mandiri!
Sahabat, keren banget kan kalau energi kita buat ngomong bisa diubah jadi aksi nyata yang bermanfaat? Daripada lisan kita dipakai buat hal yang sia-sia atau bahkan menyakiti, gimana kalau kita ubah jadi doa dan dukungan buat mereka yang membutuhkan?
Lisan yang baik mendoakan, tangan yang baik memberi. Yuk, sempurnakan keutamaan menjaga lisan kita dengan aksi nyata! Salurkan kebaikanmu lewat -> Yayasan Senyum Mandiri untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa meraih mimpi mereka. Setiap donasi dari sahabat akan menjadi senyuman dan harapan baru bagi mereka.
Klik disini atau scan QR barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”