Mikirin jodoh emang kadang bikin pusing tujuh keliling ya sahabat? Antara ekspektasi, realita, dan komentar tetangga, rasanya rumit banget. Tapi tenang, Islam itu keren banget karena ngasih kita bocoran langsung dari Rasulullah SAW soal kriteria pasangan dalam Islam.
Jadi, ceritanya Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Seorang wanita (dan juga pria) itu biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, pilihlah yang baik agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).
Eh, tapi jangan salah sahabat. Checklist ini bukan cuma buat cowok yang lagi nyari istri lho. Ini juga 100% berlaku buat para cewek yang lagi mencari calon imam idaman. Yuk, kita kupas tuntas satu per satu biar jadi “Checklist Jodoh dari Langit” yang gampang kita praktikkan!
1. Agama, Pondasi Anti Goyah
Di antara semua kriteria pasangan dalam Islam, agama itu ibarat level SSS tier, sahabat. Ini adalah pondasi yang nggak bisa ditawar sama sekali. Kenapa? Karena agama adalah kompas yang bakal nentuin arah perjalanan rumah tangga kalian.
Coba deh bayangin, sahabat menikah sama orang yang ganteng atau cantiknya kebangetan, tapi sholat bolong-bolong dan nggak peduli mana halal mana haram. Awalnya mungkin seru, tapi lama-lama pasti capek hati. Sebaliknya, pasangan yang agamanya kuat bakal jadi rem saat kita mau kebablasan dan jadi motivator buat terus deket sama Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja’ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la’āyātil liqaumiy yatafakkarụn.”
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21).
Rasa tenteram (sakinah) itu sumbernya dari iman yang sama sahabat. Jadi, agama itu ibarat pondasi rumah. Kalau pondasinya kokoh, mau ada badai sekuat apa pun, rumah tangga kalian bakal tetap berdiri tegak.
2. Harta, Bukan Segalanya, tapi Penunjang Ketenangan
Jujur aja sahabat, hidup itu butuh cuan. Realistis kan? Kehidupan rumah tangga perlu biaya untuk makan, tempat tinggal, sampai pendidikan anak nanti. Makanya, harta masuk sebagai poin kedua dalam kriteria pasangan dalam Islam.
Tapi, Rasulullah SAW ngasih disclaimer penting: jangan jadikan harta sebagai tujuan utama. Kenapa? Harta itu sifatnya fana, hari ini punya besok bisa hilang. Kalau pernikahan cuma dilandasi materi, pas lagi krisis ekonomi, bisa-bisa cinta juga ikut krisis.
Yang terpenting adalah semangat tanggung jawabnya. Pasangan yang gigih berusaha mencari rezeki yang halal, meskipun hasilnya nggak selalu melimpah, itu jauh lebih menenangkan. Jadi, anggap harta ini sebagai penunjang, bukan tujuan.
3. Keturunan (Nasab), Background Check yang Perlu Dilirik
Eits, ini bukan soal kasta atau diskriminasi ya! Dalam konteks kriteria pasangan dalam Islam, melihat keturunan atau nasab itu lebih ke pertimbangan sosial dan lingkungan. Istilah kerennya, background check.
Biasanya, seseorang yang lahir dan besar di keluarga yang baik (bibit, bebet, bobotnya jelas) punya kemungkinan besar membawa nilai-nilai dan akhlak yang baik juga. Mereka terbiasa dengan pendidikan moral dan adab yang positif dari lingkungannya.
Tapi ingat, ini bukan jaminan 100%! Nggak sedikit juga orang dari keluarga terpandang tapi akhlaknya kurang. Sebaliknya, banyak orang dari keluarga biasa tapi akhlaknya luar biasa mulia. Jadi, jangan terjebak sama nama besar keluarga. Tetap, filter utamanya adalah agama dan akhlak pribadinya.
4. Rupa (Fisik), Bonus yang Bikin Hati Berbunga-bunga
Siapa sih yang nggak pengin punya pasangan yang good looking? Punya pasangan yang enak dipandang itu anugerah, dan Islam sama sekali nggak melarang hal ini. Bahkan, aspek fisik masuk sebagai salah satu pertimbangan.
Rasulullah SAW bahkan menganjurkan untuk melihat calon pasangan sebelum menikah, agar timbul ketertarikan. Ada sebuah hadis dari Jabir bin ‘Abdillah, dimana beliau sampai sembunyi-sembunyi untuk bisa melihat wanita yang ingin beliau lamar karena hal itu akan mendorong kelanggengan rumah tangga.
Tapi sahabat, kecantikan atau ketampanan itu ibarat hiasan rumah. Indah banget dilihat, tapi bukan itu yang bikin rumahnya kokoh. Kalau cuma modal tampang, rumah tangga bisa goyah pas wajah sudah mulai keriput atau badan tak lagi seideal dulu.
Jadi, silakan cari yang menarik menurut versimu. Tapi pastikan, ketertarikan fisik itu jadi pelengkap bagi agamanya yang kokoh dan akhlaknya yang menawan.
Baca Juga: 8 Persiapan Nikah Untuk Menuju Pernikahan yang Barokah
Kenapa Agama Harus Jadi Filter Utama?
Di akhir hadisnya, Rasulullah SAW ngasih penekanan yang super penting: “Pilihlah karena agamanya, niscaya engkau beruntung.” Ini adalah game changer-nya, sahabat.
Pasangan yang agamanya oke itu bakal:
- Bisa jadi imam yang keren atau makmum yang menenangkan saat ibadah bareng.
- Jadi orang pertama yang ngingetin kamu pas lagi lalai atau futur.
- Saling bantu buat mendidik anak-anak dalam lingkungan Islami yang seru.
- Menghadapi masalah pakai kepala dingin dan sabar, bukan drama tanpa akhir.
Intinya, pasangan yang agamanya bagus itu bukan cuma teman hidup di dunia, tapi juga partner in crime buat ngejar surga bareng-bareng.
Kesimpulan
Memilih pasangan seumur hidup memang keputusan besar. Untungnya, kita punya panduan super lengkap dari Islam. Empat kriteria pasangan dalam Islam, agama, harta, keturunan, dan rupa adalah panduan yang relevan sepanjang zaman.
Jadikan agama sebagai prioritas utama, insyaAllah rumah tangga yang sahabat bangun akan dipenuhi berkah, cinta, dan ketenangan sampai ke Jannah. Selamat berikhtiar, sahabat!
Bangun Keluarga Berkah, Mulai dari Berbagi Kebahagiaan
Sahabat, membangun rumah tangga yang sakinah itu impian kita semua. Dan salah satu kunci keberkahan adalah dengan membuka pintu kebaikan seluas-luasnya, termasuk dengan berbagi kebahagiaan.
Di Yayasan Senyum Mandiri, ada banyak adik-adik yatim dan dhuafa yang juga punya mimpi besar: punya keluarga yang hangat dan bahagia seperti yang kita cita-citakan.
Yuk, jadikan persiapan pernikahan atau rasa syukur atas keluargamu saat ini sebagai momen untuk berbagi! Sedekah terbaikmu bisa menjadi bekal pendidikan dan senyuman untuk mereka. InsyaAllah, setiap kebaikan yang kamu tanam akan kembali menjadi doa dan keberkahan yang tak terhingga untuk rumah tanggamu kelak.
Klik disini atau scan QR barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”