Sahabat, mungkin kita sering banget lihat orang makan minum sambil berdiri. Entah itu pas lagi di kondangan, food court yang penuh, atau pas lagi buru-buru ngejar deadline di kantor. Tapi, pernah kepikiran gak sih, sebenarnya dalam pandangan Islam, kebiasaan itu oke, atau justru dilarang?
Kuy, kita bedah bareng-bareng biar makin paham dan nggak salah kaprah lagi!
Hadis yang Melarang Makan dan Minum Sambil Berdiri
Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW pernah lho menegur sahabat yang minum sambil berdiri. Salah satu yang paling sering dikutip adalah riwayat dari Imam Muslim, dari Anas bin Malik RA, beliau bilang:
“Sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang minum sambil berdiri.” (HR. Muslim)
Hadis ini nunjukkin kalau Rasulullah SAW nggak menganjurkan kita makan atau minum dalam posisi berdiri. Larangan ini bukan tanpa alasan, sahabat. Para ulama ngejelasin kalau posisi berdiri bisa bikin apa yang kita makan atau minum masuk ke tubuh dengan cara yang kurang optimal.
Nah, dari sisi medis pun, posisi berdiri seringkali bikin kita makan atau minum lebih cepat (buru-buru). Ini bisa bikin cairan jatuh terlalu deras ke lambung, dan sistem pencernaan jadi kaget atau bekerja ekstra. Jadi, kebiasaan makan minum sambil berdiri ini emang mending di hindari kalau situasinya lagi normal dan memungkinkan buat duduk.
Eits, Tapi Ada Juga Hadis yang Membolehkan
Meski ada hadis yang melarang, ternyata Rasulullah SAW juga pernah minum sambil berdiri. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas RA, disebutin:
“Aku memberikan minum zam-zam kepada Nabi SAW, lalu beliau minum sambil berdiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, plot twist-nya di sini. Dari hadis ini, para ulama jadi paham kalau larangan tadi bukan berarti haram plek, tapi lebih ke arahan adab dan mana kebiasaan yang lebih baik (istilah fikihnya makruh atau khilaful aula, alias meninggalkan sesuatu yang lebih utama).
Artinya, saat kondisi santai atau normal, kita sangat dianjurkan untuk duduk ketika makan dan minum. Namun, kalau situasinya mendesak, misalnya kita berada di tempat yang sangat ramai, di dalam kendaraan, atau sedang ibadah haji (seperti Nabi yang minum zam-zam di tengah kerumunan) kita tetap boleh makan dan minum sambil berdiri.
Baca Juga: 11 Adab Makan dan Minum Sesuai dengan Tuntunan Islam
Gimana Kata Para Ulama Soal Hukumnya?
Mayoritas ulama (jumhur) sepakat menyebut hukum makan minum sambil berdiri adalah makruh. Artinya, gak dosa sih kalau dilakuin, tapi lebih baik banget kalau ditinggalkan. Kenapa? Karena gak sejalan sama adabnya Nabi yang selalu penuh ketenangan.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa larangan dalam hadis tersebut bukan berarti haram, tapi nunjukkin kalau posisi duduk itu jauh lebih utama (lebih afdal).
Ibn Hajar al-Asqalani juga menguatkan, nggak ada dosa bagi orang yang melakukannya, toh Nabi sendiri pernah mempraktikkan minum berdiri dalam keadaan tertentu.
So, bottom line-nya: Boleh, tapi sebaiknya dihindari kecuali kalau memang ada kebutuhan atau kondisi darurat.
Hikmah di Balik Adab Ini
Kalau kita telaah lebih dalam dari sisi adab dan kesehatan, anjuran buat duduk saat makan dan minum ini punya banyak banget hikmah, sahabat.
- Kesehatan: Saat duduk, tubuh lebih rileks dan sistem pencernaan bisa bekerja dengan optimal buat mengolah makanan.
- Mindfulness: Makan sambil duduk bikin kita lebih mindful, kita jadi lebih menikmati makanan sebagai nikmat dari Allah, bukan cuma rutinitas yang penting kenyang dan asal kelar aja.
- Spiritual: Dari kacamata spiritual, kebiasaan duduk pas makan juga nunjukkin ketenangan (tuma’ninah) dan rasa syukur.
Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan kesederhanaan dan ketenangan, bahkan dalam urusan sesimpel makan dan minum. Allah SWT juga mengingatkan kita untuk tidak berlebihan, yang mana sering terjadi saat kita makan terburu-buru sambil berdiri:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A’raf [7]: 31)
Dengan duduk, kita sebenarnya lagi melatih adab, kesabaran, dan rasa terima kasih kita.
Terus, Gimana Kalau di Kondangan atau Tempat Ramai?
Kadang kan kita gak bisa ngeles dari situasi yang maksa kita harus makan minum sambil berdiri. Misalnya pas di kondangan model standing party, food court pas jam makan siang, atau di transportasi umum.
Dalam kondisi kayak gini, para ulama juga fine-fine aja alias membolehkan. Yang penting, kita tetap menjaga attitude dan niat: makan dan minum dengan adab yang baik (nggak serakah, nggak berantakan), serta berusaha agar nggak menimbulkan mudarat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Yang ditekankan Islam itu bukan cuma soal posisi fisiknya, tapi esensi dari adab dan kesopanan kita saat menerima nikmat.
Kesimpulan
Oke, sahabat, wrap-up nih! Dari semua penjelasan tadi, bisa kita simpulkan bareng-bareng:
Hukum makan minum sambil berdiri menurut pandangan mayoritas ulama Islam adalah makruh. Artinya, lebih baik dihindari, tapi nggak sampai berdosa kalau dilakukan dalam kondisi tertentu yang memang nggak memungkinkan buat duduk.
Nabi SAW mencontohkan adab duduk saat makan dan minum itu bukan buat gaya-gayaan, tapi karena ada nilai hikmah yang dalam di baliknya: buat jaga kesehatan, kesopanan, dan kesadaran spiritual kita sebagai hamba.
Jadi, mulai sekarang, kuy kita biasain makan dan minum sambil duduk, dengan tenang dan penuh rasa syukur. Tapi… kalau keadaan emang lagi gak memungkinkan, gak usah overthinking atau merasa bersalah. Asal nggak dijadikan kebiasaan, insyaAllah tetap baik.
Makan Sambil Duduk Itu Syukur, Makan Sambil Berbagi Itu Keren!
Sahabat, kita udah bahas pentingnya adab makan (seperti duduk) sebagai salah satu bentuk syukur kita atas nikmat yang Allah kasih.
Tapi, sahabat tahu nggak? Rasa syukur yang paling real itu adalah saat kita bisa bikin orang lain ikut tersenyum dan merasakan nikmat yang sama. Di luar sana, masih banyak saudara kita yang buat makan, entah itu sambil duduk atau berdiri aja masih susah.
Yuk, sempurnakan adab dan rasa syukur kita dengan berbagi nikmat! Salurkan kebaikanmu lewat Yayasan Senyum Mandiri. Biar makin banyak senyum dan perut yang terisi dari kebaikan meja makan kita hari ini.
Klik link di bawah ini untuk ikut berbagi kebaikan
Kebaikan kecilmu bisa jadi senyum besar buat mereka!
Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

“Menebar Sejuta Kebaikan”