Mengapa Muslim Harus Kaya? Pahami Lebih Menyeluruh Mengenai Hakikat Kekayaan dalam Islam

Mempunyai kekayaan yang berlimpah merupakan dambaan bagi sebagian besar orang. Namun, tahukah kamu jika memiliki kekayaan adalah salah satu tuntutan Islam terhadap umatnya? Berikut ini kami akan memaparkan lebih lanjut hakikat kekayaan dalam Islam.
Hakikat kekayaan dalam Islam adalah sebuah tuntutan yang harus diupayakan seorang Muslim melalui cara yang halal dan tepat sebagaimana tuntunan Islam yang berlaku.

Dengan begitu dapat kita ketahui bahwasanya memiliki keinginan atau mengupayakan harta kekayaan bukanlah suatu hal yang dilarang dalam Islam.
Kekayaan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk bertahan hidup dengan kecukupan harta, sehingga kebutuhan hidup dapat tercukupi dengan baik. Namun, kekayaan juga merupakan hal yang relatif, karena pada dasarnya kebutuhan dan kecukupan setiap orang itu berbeda-beda.

Hakikat Kekayaan Dalam Islam

Hakikat kekayaan dalam Islam memiliki persamaan kata dalam Bahasa Arab yakni aghniya. Sementara itu, aghniya juga dapat diartikan sebagai orang kaya atau orang yang memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhannya.

Baca Juga: 6 Tips Ampuh Dalam Membantu Anda, Memanage keuangan Dengan Baik

Kendati demikian, hakikat kekayaan dalam Islam merupakan sesuatu hal yang wajib dimiliki seorang Muslim, sehingga kekayaan patut menjadi perkara yang harus diupayakan.

Hakikat kekayaan dalam Islam adalah bagian daripada rezeki yang dapat diperoleh melalui usaha dan takwa. Tentunya, dalam upaya memperoleh kekayaan hendaklah dilakukan dengan cara yang ma’ruf.

Dalam proses takwa itu, kita tidak boleh iri terhadap apa yang orang lain peroleh. Karena sesungguhnya setiap makhluk memiliki rezekinya masing-masing. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Hud Ayat 6,

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”.

Dari ayat diatas, tidak ada alasan untuk kita merasa iri akan rezeki orang lain. Karenanya, perilaku hasad atau iri sangatlah dilarang dalam Islam. Pernyataan ini sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 32,

وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبُوا۟ ۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ ۚ وَسْـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضْلِهۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Walaupun hasad merupakan hal yang dilarang, namun terdapat hasad yang dibolehkan terutama dengan tujuan ingin memotivasi diri. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

لا حسَدَ إلَّا في اثنتَيْنِ: رجُلٍ آتاه اللهُ مالًا فسلَّطه على هلَكتِه في الحقِّ ورجُلٍ آتاه اللهُ حِكمةً فهو يقضي بها ويُعلِّمُها

Artinya: “Jangan hasad (iri dengki), kecuali terhadap dua hal. Pertama orang yang dikaruniai harta oleh Allah SWT, lalu dia menggunakannya di jalan kebenaran, dan orang yang dikaruniai hikmah (ilmu) lalu dengannya dia memberi keputusan dan mengajarkannya.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud).

Inilah alasan Muslim harus kaya. Terdapat pernyataan yang mesti digarisbawahi yakni menjadikan harta kekayaan sebagai jalan untuk meraih nilai ibadah. Selain itu, dengan harta kita akan lebih mudah untuk membantu sesama.

Dari hadits diatas dapat kita ketahui bahwasanya hakikat kekayaan dalam Islam memiliki kedudukan tertinggi apabila dipergunakan melalui jalan kebenaran.

Jalan kebenaran yang dimaksud disini yaitu upaya menggunakan harta kekayaan hanya untuk zakat, infaq, dan sedekah. Sebab, amalan-amalan tersebut merupakan jalan kebaikan yang sangat Allah cintai.

Melalui Yayasan Senyum Mandiri, Sahabat dapat menemukan jalan kebaikan dalam upaya mempergunakan harta kekayaan yang sesuai dengan tuntunan Islam.

Tunggu apalagi? Mari raih pahala kebaikan dengan bersedekah hanya disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar