Mengenal 3 Jenis Sumpah Islam Beserta Hukumnya

Sahabat, dalam obrolan sehari-hari, sadar atau nggak, kita pasti sering banget dengar orang bersumpah. Kalimat kayak “Demi Allah, gue nggak bohong!” atau “Sumpah, deh, nggak bakal gue ulangi lagi,” udah kayak jadi bumbu obrolan, kan? Tapi, tahu nggak sih kalau dalam Islam, sumpah itu bukan sekadar kata-kata? Ada bobot hukumnya yang serius banget, bahkan setiap jenis sumpah Islam punya konsekuensi yang berbeda-beda, lho.

Bahkan, saking seriusnya, Islam mengklasifikasikan sumpah ke dalam beberapa kategori. Nah, artikel ini bakal spill tuntas tentang jenis sumpah Islam yang utama dalam ilmu fiqih. Kita akan kupas habis definisinya, contohnya, sampai konsekuensi hukumnya. Tujuannya? Biar kita semua jadi lebih aware dan hati-hati dalam berucap, apalagi kalau udah bawa-bawa nama Allah.

Kenapa Sih Kita Harus Paham Soal Sumpah?

Di dalam Islam, sumpah atau yamin itu bukan cuma pemanis omongan. Saat kita menyebut nama Allah dalam sebuah pernyataan, saat itu juga kita sedang memikul tanggung jawab moral dan hukum. Ini bukan karangan, lho, tapi perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur’an:

وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ

Artinya: “Dan jagalah sumpah-sumpahmu.” (QS. Al-Ma’idah: 89)

Ayat ini tuh double-tap reminder buat kita. Pertama, untuk menepati janji. Kedua, untuk nggak main-main atau obral sumpah. Makanya, penting banget bagi kita sebagai Muslim buat ngerti jenis sumpah Islam, biar nggak kepleset ke dalam dosa cuma gara-gara lidah yang nggak direm.

Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan betapa dahsyatnya pengaruh lisan kita. Dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, beliau bersabda:

“Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia pikirkan (baik atau buruknya), maka dengan perkataan itu ia bisa tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh dari antara timur dan barat.” (HR. Tirmidzi)

Ngeri, kan? Yuk, langsung kita bedah satu per satu!

1. Sumpah Serius yang Punya Konsekuensi (Yamin Mun’aqidah)

Definisi dan Contoh:

Ini adalah jenis sumpah yang kita ucapkan dengan sadar, sengaja, dan niat yang kuat untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu di masa depan. Ibaratnya, ini sumpah yang “sah” dan tercatat.

    Contohnya:

    • “Demi Allah, mulai besok aku akan berhenti merokok.”
    • “Wallahi, aku nggak akan stalking akun mantan lagi selama sebulan.”

    Nah, ucapan kayak gitu masuk ke jenis sumpah Islam yang disebut Yamin Mun’aqidah. Kenapa? Karena diucapkan dengan niat dan ada komitmen di dalamnya.

    Hukumnya:

    Kalau sahabat berhasil menepati sumpah ini, great! Nggak ada konsekuensi apa-apa selain pahala karena menepati janji. Tapi, kalau dilanggar, nah ini ada “harga” yang harus dibayar, namanya kafarat (denda).

    Sesuai QS. Al-Ma’idah: 89, pilihan kafaratnya adalah (pilih salah satu yang mampu):

    • Memberi makan 10 orang miskin (dengan makanan yang layak, setara dengan yang biasa kita makan).
    • Memberi mereka pakaian yang pantas.
    • Memerdekakan seorang budak (opsi ini kurang relevan saat ini).
    • fasting Jika tiga opsi di atas nggak mampu, baru deh wajib puasa 3 hari berturut-turut.

    Relevansinya Buat Kita:

    Seringkali, pas lagi emosi (marah atau terlalu semangat), kita suka refleks bersumpah. Padahal, sumpah ini punya beban hukum yang real. Jadi, think twice sebelum berucap, ya. Kalau memang harus bersumpah, pastikan niatnya lurus dan ada tekad kuat untuk menepatinya.

    2. Sumpah ‘Nggak Sengaja’ yang Sering Keceplosan (Yamin Laghwun)

    Definisi dan Contoh:

    Ini adalah sumpah yang keluar dari mulut tanpa niat atau kesengajaan, seringnya karena udah jadi kebiasaan atau latah dalam percakapan sehari-hari.

      Contohnya:

      • Lagi ngobrol seru, “Demi Allah, filmnya keren banget, lho!”
      • Pas kaget, “Wallahi, aku beneran lupa bawa dompet.”

      Ucapan kayak gini tuh umum banget dan nggak ada niat serius untuk mengikat diri. Makanya, jenis sumpah Islam ini disebut Yamin Laghwun atau sumpah yang sia-sia.

      Hukumnya:

      Alhamdulillah, sumpah jenis ini dimaafkan dan tidak ada kewajiban kafarat. Allah Maha Tahu mana yang beneran niat dan mana yang cuma “ceplosan”.

      لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ

      Artinya: “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak disengaja (laghw)…” (QS. Al-Baqarah: 225)

      Relevansinya Buat Kita:

      Meskipun nggak dosa, ada baiknya kita pelan-pelan mengurangi kebiasaan ini. Tujuannya simpel yaitu untuk menjaga kemuliaan nama Allah. Jangan sampai nama-Nya terkesan “murah” karena terlalu sering kita pakai dalam konteks yang santai atau nggak penting. Anggap aja ini cara kita leveling up adab dalam berbicara.

      3. Sumpah Palsu, The Ultimate Red Flag (Yamin Ghamus)

      Definisi dan Contoh:

      Ini dia jenis sumpah Islam yang paling bahaya dan dosanya kelas berat. Yamin Ghamus adalah sumpah bohong yang sengaja diucapkan untuk menipu, merebut hak orang lain, atau menutupi kebenaran.

        Contohnya:

        • Seorang pedagang bilang, “Demi Allah, barang ini original,” padahal dia tahu itu barang KW.
        • Di pengadilan, seorang saksi berkata, “Sumpah, saya tidak melihat kejadian itu,” padahal dia melihatnya dengan jelas.

        Hukumnya:

        Sumpah ini adalah dosa besar. Kata “ghamus” sendiri artinya “menenggelamkan”, maksudnya bisa menenggelamkan pelakunya ke dalam api neraka. Na’udzubillah! Saking beratnya dosa ini, tidak ada kafarat materi yang bisa menebusnya. Satu-satunya jalan adalah taubat nasuha, yaitu:

        1. Menyesal sejadi-jadinya.
        2. Berhenti total dari perbuatan bohong itu.
        3. Bertekad kuat nggak akan mengulanginya lagi.
        4. Jika merugikan orang lain, wajib mengembalikan haknya dan meminta maaf.

        Rasulullah SAW secara spesifik memasukkan sumpah ini ke dalam kategori dosa besar. Beliau bersabda:

        “Dosa-dosa besar adalah: menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa (manusia), dan sumpah palsu (yamin ghamus).” (HR. Bukhari)

        Relevansinya Buat Kita:

        Sumpah palsu ini merusak segalanya, iman kita kepada Allah dan kepercayaan antar manusia. Kejujuran adalah fondasi dalam Islam. Jadi, sumpah palsu bukan cuma dosa pribadi, tapi juga kejahatan sosial.

        Baca Juga: Jangan Asal Asalan Bersumpah! Inilah Hukum Sumpah Demi Allah

        Kesimpulan

        Sahabat, setelah kita kenal tiga jenis sumpah Islam ini—Yamin Mun’aqidah (sumpah serius), Yamin Laghwun (sumpah ceplosan), dan Yamin Ghamus (sumpah dusta)—semoga kita bisa jadi pribadi yang lebih bijak dalam berkata-kata.

        Ingat, integritas dan kejujuran itu jauh lebih bernilai daripada ribuan sumpah. Jadilah orang yang ucapannya bisa dipegang, bahkan tanpa perlu bersumpah.

        Tunaikan Kafarat, Tebar Senyuman!

        Pernah nggak sih, sahabat, khilaf melanggar sumpah (Yamin Mun’aqidah) dan bingung gimana cara bayar kafaratnya? Salah satu cara terbaik untuk menunaikan kafarat adalah dengan memberi makan 10 orang miskin.

        Tapi, mungkin sahabat bingung harus menyalurkannya ke mana agar tepat sasaran. Tenang, Yayasan Senyum Mandiri siap bantu!

        Yuk, tunaikan kewajiban kafaratmu sekaligus tebar kebahagiaan untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Insya Allah, setiap suap makanan yang mereka nikmati, akan menjadi penggugur dosamu dan ladang pahala yang tak terputus.

        Klik disini atau scan QR barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut.

        Semoga pengetahuan ini bermanfaat dan membuat lisan kita lebih terjaga. Karena setiap kata adalah cerminan iman kita.

        Barcode Nomer CS 2025 (Yuli)

        “Menebar Sejuta Kebaikan”

        Tinggalkan komentar