Menyambut Bulan Safar, Yuk Lupakan Mitos dan Fokus Perbanyak Amal

Sahabat, tak terasa kita akan segera menyambut bulan Safar setelah Muharram berakhir. Seringkali, momen ini diiringi bisikan mitos turun-temurun yang menyebutnya sebagai bulan ‘panas’ atau penuh sial. Lantas, benarkah anggapan tersebut, atau sudah saatnya kita membedah mitos ini agar bisa menyambutnya dengan optimisme dan amalan yang benar sesuai ajaran Islam?

Transisi Muharram ke Safar Itu Bukan Ganti Kalender Doang

Sebelum kita move on ke Safar, penting banget buat ngambil ‘rapor’ kita di bulan Muharram. Udah muhasabah belum? Resolusi hijriah-nya gimana kabarnya? Jangan sampai Muharram lewat gitu aja tanpa ada pelajaran yang kita petik. Setiap akhir bulan adalah momen evaluasi, dan setiap awal bulan adalah momen untuk memulai lembaran baru.

Mitos Bulan Sial, Hoaks dari Zaman Jahiliyah

Kepercayaan bahwa Safar adalah bulan naas, bulan penuh musibah, itu sebenarnya adalah hoaks warisan dari zaman jahiliyah, jauh sebelum Islam datang. Masyarakat Arab pra-Islam sering menganggap bulan ini sebagai bulan sial.

Kemudian, Islam datang dan ‘menghapus’ semua kepercayaan tak berdasar itu. Rasulullah ﷺ sendiri yang ‘men-takedown’ mitos ini dengan sabdanya yang sangat tegas:

“Tidak ada ‘adwa (penyakit menular tanpa izin Allah), tidak ada thiyarah (merasa sial karena sesuatu), … dan tidak ada (kesialan) pada bulan Safar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini super jelas, sahabat. Rasulullah ﷺ sendiri yang mengonfirmasi bahwa tidak ada yang namanya bulan sial. Semua bulan adalah ciptaan Allah dan semuanya baik.

Gimana Cara Keren Menyambut Bulan Safar?

Daripada takut sama mitos, mending kita isi Safar dengan hal-hal positif. Ini beberapa cara keren untuk menyambut bulan Safar:

  1. Reset Niat, Sambut dengan Optimis. Tanamkan dalam hati bahwa Safar adalah bulan yang penuh peluang kebaikan, sama seperti bulan lainnya.
  2. Go Ahead with Your Plans!. Mau menikah? Mau mulai bisnis? Mau pindah rumah? Gasskeun! Nggak ada satu pun dalil yang melarangmu melakukan hal baik di bulan Safar. Menunda kebaikan hanya karena mitos justru keliru.
  3. ‘Serang Balik’ Mitos dengan Amal. Cara terbaik melawan pikiran negatif adalah dengan menyibukkan diri dalam kebaikan. Perbanyak sedekah, puasa Senin-Kamis, atau mulai rutin baca Al-Qur’an.

Kenapa Mitos Ini Susah Hilang?

Meskipun dalilnya sudah jelas, mitos ini masih bertahan karena beberapa hal:

  • Tradisi ‘Katanya’. Warisan lisan dari generasi ke generasi yang lebih kuat dari dalil.
  • Cocoklogi. Pas ada kejadian buruk di bulan Safar, langsung menyalahkan bulannya, padahal musibah bisa terjadi kapan saja.
  • Kurangnya Literasi. Masih banyak yang belum tahu ada hadis sahih yang membantah mitos ini.

Kebaikan Gak Kenal Kalender

Intinya, sahabat, dalam Islam itu nggak ada ‘hari baik’ atau ‘hari buruk’ untuk memulai kebaikan. Waktu terbaik untuk beramal adalah… sekarang! Allah SWT mendorong kita untuk tidak menunda-nunda kebaikan:

“…Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan…” (QS. Al-Baqarah: 148)

Jadi, kapanpun niat baik itu muncul, langsung eksekusi. Jangan tunggu bulan depan!

Baca Juga: Mumpung Masih di Bulan Muharram! Yuk, ‘Panen Pahala’ dengan 7 Amalan Ini

Yuk, Bikin Target Baru di Bulan Safar!

Jadikan pergantian bulan ini sebagai checkpoint. Coba tanyakan pada dirimu:

  • Kebiasaan buruk apa yang mau aku ‘tinggalin’ di Muharram?
  • Satu kebiasaan baik apa yang mau aku mulai di bulan Safar?
  • Sudahkah aku memaafkan orang yang menyakitiku?

Dengan begini, setiap bulan jadi momen untuk bertumbuh jadi lebih baik.

Kesimpulan

Sahabat, Muharram sudah kita lalui dengan berbagai pelajarannya. Kini, saatnya menyambut bulan Safar dengan dada lapang, pikiran positif, dan semangat baru. Hilangkan semua prasangka dan mitos yang nggak berdasar.

Semua waktu adalah baik, dan semua hari adalah kesempatan. Kualitas sebuah bulan tergantung pada bagaimana kita mengisinya.

Lawan Mitos Sial dengan Aksi Amal Nyata!

Sahabat, cara terbaik untuk melawan mitos dan rasa takut adalah dengan mengisinya dengan aksi kebaikan yang nyata. Daripada khawatir soal ‘kesialan’ yang nggak berdasar, kenapa nggak kita ubah bulan Safar ini jadi ‘Bulan Sedekah’?

Di Yayasan Senyum Mandiri, kami mengajakmu untuk menyambut bulan Safar dengan cara yang paling powerful yaitu dengan berbagi. Kami punya banyak program yang siap menyalurkan niat baikmu menjadi senyuman untuk anak yatim dan dhuafa.

Saat kita sibuk berbuat baik, nggak akan ada lagi ruang untuk pikiran negatif dan tahayul. Justru, hati kita akan dipenuhi dengan ketenangan dan keberkahan. Itulah cara Islam ‘melawan’ kesialan.

Yuk, buktikan bahwa Safar adalah bulan kebaikan! Awali bulan ini dengan sedekah terbaikmu melalui Senyum Mandiri. Mari kita penuhi Safar dengan amal, bukan dengan cemas!

Klik Disini atau scan QR Barcode dibawah untuk informasi lebih lanjut

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar