Halo sahabat! Pasti sering banget kan denger pepatah, “fitnah lebih kejam dari pembunuhan”? Dan ini bukan omong kosong lho. Dalam Islam, nge-fitnah itu dosa super besar yang bisa bikin Allah SWT murka, dan hukumannya itu gak nunggu nanti-nanti di akhirat. Azab penyebar fitnah itu bisa banget disegerakan di dunia, sebelum pelakunya sempat minta maaf.
Gimana enggak? Fitnah itu kayak racun. Gak cuma ngerusak nama baik orang, tapi juga bikin hati jadi busuk, nyulut api permusuhan, dan ngancurin kepercayaan, bahkan di antara teman dekat sekalipun. Rasulullah SAW bahkan pernah ngasih peringatan keras tentang bahaya lisan, sahabat.
Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampaknya, akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim)
Ngeri banget, kan? Omongan yang kita anggap sepele, bisa jadi tiket ekspres ke neraka.
1. Fitnah: Dosa yang Lebih Ngeri dari Pembunuhan
Coba kita resapi bareng-bareng firman Allah SWT di Al-Qur’an:
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Dan fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah: 191)
Ayat ini nunjukkin betapa ngerinya dosa fitnah. Coba deh kita renungin, kalau pembunuhan ‘cuma’ ngilangin satu nyawa, fitnah bisa ngancurin kehidupan banyak orang sekaligus: nama baiknya, keluarganya, kariernya, bahkan kesehatan mentalnya. Karena itulah, azab penyebar fitnah itu seringkali gak ditunda sampai akhirat, tapi langsung dibayar kontan di dunia. Banyak banget kisah nyata yang nunjukkin gimana para pelaku fitnah akhirnya kena ‘karma instan’ dari Allah SWT.
2. Aibnya Sendiri Dibongkar Allah SWT, Malunya Gak Ketulungan!
Ini nih, salah satu ‘karma instan’ alias azab penyebar fitnah yang paling sering kejadian: aibnya sendiri kebongkar. Orang yang hobinya nyebar kebohongan atau ngomongin aib orang lain, biasanya gak lama bakal kejebak sama drama yang dia ciptain sendiri. Rasulullah SAW udah ngingetin kita:
“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya tapi iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengumpat orang-orang muslim dan janganlah membuka aib mereka. Karena barangsiapa yang membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya. Dan barangsiapa yang aibnya dibuka oleh Allah, maka Dia akan membukanya meskipun di dalam rumahnya.” (HR. Tirmidzi)
Bayangin deh sahabat, betapa malunya ketika orang yang tadinya paling kenceng ngejelekin orang lain, eh, justru aibnya sendiri yang jadi tontonan publik. Keadilan Allah itu nyata banget, kan?
3. Hidup Gak Tenang, Dihantui Rasa Takut dan Gelisah
Awalnya, nyebar gosip atau fitnah mungkin terasa seru buat pelakunya. Tapi, jangan salah, di baliknya, hati mereka itu gak pernah bisa damai. Mereka selalu dihantui rasa takut ketahuan, was-was takut chat-nya kesebar, dikejar rasa bersalah, atau bahkan dihantui sama omongan mereka sendiri tiap kali ketemu sama orang yang dijelek-jelekin.
Inilah salah satu azab penyebar fitnah yang gak kelihatan tapi nyiksa banget: hidup tanpa kedamaian batin. Orang yang hatinya udah kotor sama kebencian dan kebohongan, gak akan pernah ngerasain nikmatnya tidur nyenyak. Mungkin dari luar kelihatannya happy-happy aja, tapi di dalam dirinya ada bom waktu kecemasan yang siap meledak kapan aja. Bukankah itu siksaan yang nyata banget, sahabat?
Baca Juga: Doa Terhindar Dari Fitnah, Benteng Diri di Zaman Penuh Ujian
4. Berkah Hidup Dicabut, Rezeki Jadi Seret
Sahabat, jangan harap hidup bakal berkah kalau hobi kita nyakitin orang lain lewat omongan. Allah SWT gak akan ngasih keberkahan pada rezeki atau langkah orang yang suka menebar fitnah. Seringkali, orang kayak gini ngerasain kesulitan yang datang bertubi-tubi. Urusan kerjaan jadi seret, hubungan sama teman atau pasangan jadi renggang, dan teman-teman baik perlahan ngejauh satu per satu.
Semua itu adalah bagian dari azab penyebar fitnah yang disegerakan. Ingat hukum tabur-tuai, kan? Siapapun yang berani merusak nama baik orang lain, dia lagi menabur keburukan. Dan keburukan itu, cepat atau lambat, pasti bakal balik ke dirinya sendiri.
5. Terancam Sulit Husnul Khatimah di Akhir Hayat
Ini bagian yang paling bikin merinding, sahabat. Dosa fitnah juga bisa bikin seseorang susah buat dapetin husnul khatimah (akhir yang baik). Banyak ulama ngingetin kalau salah satu tanda azab penyebar fitnah adalah sulitnya lidah mengucap kalimat La ilaha illallah pas sakaratul maut. Hati yang udah terbiasa berdusta dan nyakitin orang lain bakal jadi kaku dan sulit kembali pada Allah ketika ajal menjemput.
Makanya, yuk kita buru-buru taubat sebelum terlambat. Jangan sampai lidah yang enteng banget kita pakai buat nge-fitnah, malah jadi pemberat kita buat masuk surga. Naudzubillah min dzalik.
Gimana Caranya Biar Gak Terjerumus Dosa Fitnah?
Biar kita semua terhindar dari azab penyebar fitnah, yuk mulai dari langkah-langkah simpel ini:
- Wajib Tabayyun (Cek & Ricek) Dulu! Sebelum sharing informasi apapun, pastiin dulu kebenarannya. Jangan asal telan mentah-mentah. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya…” (QS. Al-Hujurat: 6).
- Rem Lisan dan Jempol! Latih diri buat gak gampang nyeletuk atau ngetik komentar yang nyakitin, apalagi di media sosial yang jejak digitalnya abadi. Mikir dulu sebelum posting!
- Alihkan Energi ke Hal Positif. Daripada buang waktu buat gibah, mending isi waktu buat hal yang lebih bermanfaat. Bisa dengan belajar hal baru, olahraga, atau ngebantu sesama.
- Doain yang Baik-Baik. Kalau ada yang difitnah, doakan semoga Allah kasih dia kekuatan. Dan doakan juga diri kita sendiri biar gak pernah tergoda buat melakukan dosa yang sama.
Yuk, Ganti Gosip dengan Menebar Kebaikan!
Sahabat, salah satu cara paling ampuh buat ngerem keinginan ngomongin hal buruk adalah dengan menyibukkan lisan dan hati kita dengan kebaikan. Daripada energi kita habis buat nyebar fitnah atau nge-judge orang lain, gimana kalau energi itu kita salurkan buat nyebar senyuman?
Nah, ngomongin soal senyuman, Yayasan Senyum Mandiri punya banyak banget program keren yang bisa jadi ladang pahala buat kita. Ada program buat bantu anak yatim, kaum dhuafa, zakat, wakaf DLL. Setiap kebaikan yang kita salurkan lewat mereka, insya Allah jadi pembersih hati dan pemberat timbangan amal kita.
Daripada jempol dipakai buat nyebar hoax, mending dipakai buat klik donasi. Daripada mulut dipakai buat nyakitin hati, mending dipakai buat ngajak orang lain berbuat baik. Yuk, bersihkan diri dari dosa lisan dengan aksi nyata bersama Yayasan Senyum Mandiri!
Ingin tahu informasi lebih lanjut? Bisa hubungi kami lewat WhatsApp ya, dengan klik disini atau scan QR barcode yang ada dibawah.
Kesimpulan
Jadi sahabat, fitnah itu bukan sekadar gosip ringan di tongkrongan atau di grup WhatsApp. Ia adalah senjata tak terlihat yang bisa menghancurkan hidup seseorang. Jangan sampai kita jadi salah satu pelakunya, karena cepat atau lambat, azab penyebar fitnah itu pasti akan datang, entah dalam bentuk hilangnya ketenangan, aib yang terbongkar, atau hidup yang jauh dari berkah.
Semoga Allah selalu menjauhkan kita dari perbuatan keji ini dan memberi kekuatan untuk menjaga lisan, hati, dan jempol kita agar terhindar dari dosa yang bisa menyeret ke jurang neraka. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

“Menebar Sejuta kebaikan”