Sahabat, kalian pasti sering banget kan denger omongan dari orang tua, tetangga, atau bahkan dari tongkrongan, soal larangan memotong kuku di malam hari? katanya sih, kalo potong kuku pas udah malam, bisa bikin sial lah, memperpendek umur lah, atau dianggap ga sesuai sama ajaran agama. Gara-gara ini, banyak dari kita yang jadi ragu dan akhirnya nunda potong kuku cuma gara-gara keburu malam.
Nah, sebetulnya gimana sih islam memandang hal ini? apa bener kalo memotong kuku malem-malem itu dilarang? Dari pada penasaran, yuk kita bahas bareng dengan sudut pandang syariat yang jelas dan logis
Mitos Jadul atau Aturan Syariat? Bongkar Asal Usul Larangannya
Sahabat, keyakinan kalau memotong kuku di malam hari terlarang sebenernya lebih banyak datang dari tradisi turun-temurun alias omongan orang dulu, bukan dari dalil agama yang kuat. Coba deh kita bayangin di zaman kakek nenek kita dulu, saat listrik belum seterang sekarang dan penerangan masih pakai minyak remang-remang. Jelas aja, aktivitas potong kuku jadi beresiko bisa-bisa salah potong malah bikin jari terluka.
Dari kondisi yang logis inilah, kemungkinan besar muncul nasihat untuk nggak melakukannya saat gelap. Jadi, ini lebih ke soal kehati-hatian karena faktor keamanan, bukan karena ada larangan dari segi agama. Penting banget buat kita, sebagai generasi yang kritis, untuk tahu kalau nggak ada satu pun ayat Al-Qur’an atau hadis shahih yang secara gamblang bilang, “Jangan potong kuku di malam hari!” Jadi, kalau ada yang bilang itu haram atau makruh, kita boleh banget nanya, “Dalilnya mana, sahabat?”
Apa Kata Ulama Soal Potong Kuku di Malam Hari?

Biar makin mantap, kita coba intip pendapat para ahli agama yuk! Mayoritas ulama yang ilmu nya ga kaleng-kaleng, sepakat kalo potong kuku di malam hari itu hukumnya boleh. Nggak ada larangan sama sekali dalam riwayat yang dipertanggung jawabkan. Para ulama menegaskan, gak ada benanya memotong kuku di malam hari atau siang, selama niat kita untuk menjaga kebersihan.
Imam An-Nawawi, seorang ulama besar dalam Mazhab Syafi’i, dalam kitabnya yang terkenal Al-Majmu’, menjelaskan bahwa memotong kuku adalah bagian dari fitrah (sifat alami) manusia. Ini sejalan banget sama sabda Rasulullah SAW:
“Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memendekkan kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihat kan, sahabat? Dalam hadis di atas, Nabi Muhammad SAW nggak ngasih batasan waktu sama sekali. Artinya, kapan pun kita mau menjaga kebersihan tubuh, termasuk memotong kuku, itu dianjurkan. Mau pagi, siang, sore, atau malam, gas aja!
Sunah dalam Potong Kuku, Biar Gak Cuma Bersih tapi Juga Berpahala
Meskipun nggak ada larangan waktu, Islam tetap punya “tips and trick” biar aktivitas potong kuku kita bisa sekalian jadi ladang pahala. Ini sifatnya sunnah ya sahabat, artinya dianjurkan tapi nggak wajib. Salah satunya adalah memilih hari Jumat. Kenapa hari jumat? Karena hari Jumat itu sayyidul ayyam atau rajanya hari dan banyak sahabat Nabi yang membiasakan bersih-bersih total di hari ini.
Selain itu, ada juga anjuran soal urutan memotongnya sebagai bentuk adab. Ada yang menyarankan mulai dari jari telunjuk tangan kanan, lanjut sampai kelingking, baru jempol. Kemudian lanjut ke tangan kiri, lalu kaki kanan, dan terakhir kaki kiri. Ribet? Anggap aja ini sebagai challenge buat lebih perhatian sama detail! Tapi kalaupun sahabat punya cara sendiri yang lebih nyaman, itu nggak masalah sama sekali.
Yang paling krusial adalah jangan membiarkan kuku kita gondrong! Nabi Muhammad SAW sendiri memberikan batasan agar kita nggak membiarkan kuku, bulu kemaluan, bulu ketiak, dan kumis lebih dari 40 hari tanpa dibersihkan.
Potong Kuku Lebih dari Sekedar Bersih, Ini Soal Iman!

Sahabat, dalam Islam, kebersihan itu bukan cuma soal penampilan, tapi punya nilai yang dalam banget. Ingat kan hadis populer ini?
“Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
memotong kuku adalah salah satu bentuk perawatan diri versi Islam yang paling simpel tapi fundamental. Dengan kuku yang pendek dan bersih, kita mencegah kotoran dan kuman bersarang di sana, yang bisa jadi sumber penyakit. Ini juga bentuk kita mensyukuri dan merawat tubuh yang dititipkan Allah SWT. Allah pun mencintai orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan, seperti dalam firman-Nya:
“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Jadi, mau pagi atau malam, potong kuku itu bagian dari cara kita menjaga kesucian diri, yang tentunya penting banget dalam ibadah kita sehari-hari, seperti wudhu dan shalat.
Meninggalkan Mitos, Saatnya Jadi Muslim yang Cerdas
Gimana dengan anggapan potong kuku malam-malam bisa bikin rezeki seret atau mendatangkan gangguan jin? Sahabat, pandangan kayak gini udah masuk ke ranah takhayul atau dalam Islam disebut khurafat, dan kita sangat dianjurkan buat menjauhinya. Meyakini sesuatu tanpa dasar dalil yang kuat itu nggak sejalan dengan prinsip Islam yang logis dan bersih dari mitos.
Allah SWT mengingatkan kita dengan tegas:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌۗ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra: 36)
Yuk, kita jadi muslim yang cerdas, yang berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah, bukan pada “katanya-katanya” yang nggak jelas sumbernya.
Baca Juga: Hukum Memotong Kuku di Dalam Rumah Menurut Islam, Apakah Boleh?
Kesimpulan
Jadi sahabat, kesimpulannya sudah sangat jelas, tidak ada larangan memotong kuku di malam hari dalam ajaran Islam. Mitos yang beredar lebih banyak berakar dari kebiasaan lama yang dipengaruhi kondisi zaman dulu.
Islam justru sangat mendorong kita untuk selalu tampil bersih dan rapi sebagai cerminan iman. Memotong kuku adalah bagian penting dari menjaga fitrah kebersihan kita. Jadi, kalau kuku sudah terlalu panjang, sahabat bisa langsung merapihkannya entah itu pagi atau malam. Yang terpenting adalah niat kita untuk menjaga kebersihan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Sempurnakan Kebersihan Diri dengan Kepedulian Hati
Sahabat, menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku adalah cara kita merawat amanah tubuh dari Allah. Ini adalah bentuk kepedulian yang dimulai dari diri sendiri. Tapi, bukankah iman kita menjadi lebih sempurna ketika kepedulian itu juga kita luaskan untuk orang lain?
Sama seperti kita membersihkan kotoran dari kuku kita, kita juga bisa membantu membersihkan kesulitan dari kehidupan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Tangan yang bersih bukan hanya yang kukunya terawat, tapi juga tangan yang ringan untuk memberi dan berbagi kebahagiaan.
Di Yayasan Senyum Mandiri, kami percaya bahwa setiap senyuman yang kita ciptakan untuk orang lain adalah cerminan dari hati yang bersih dan peduli. Yuk, sempurnakan ibadah menjaga kebersihan diri dengan menyucikan sebagian rezeki untuk mereka.
Setiap donasi dari sahabat akan menjadi energi bagi kami untuk terus menjalankan program-program pemberdayaan dan bantuan, agar lebih banyak senyum tulus yang bisa merekah.
Mari rawat diri dan bantu sesama! Salurkan kepedulianmu melalui Yayasan Senyum Mandiri. Kunjungi media sosial kami untuk melihat langsung senyum-senyum yang berhasil kita ciptakan bersama!
Klik disini atau scan QR barcode di bawah untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”