Hukum Menyentuh Al-Qur’an Tanpa Wudhu – Halo sahabat! Pernah nggak sih, lagi chill baca Al-Qur’an di rumah, eh, tiba-tiba nyeletuk dalam hati, “Duh, udah wudhu belum, ya?” Terus jadi ragu-ragu, “Emang boleh ya, menyentuh mushaf tanpa wudhu?”
Nah, pertanyaan simple tapi penting ini sering banget wira-wiri di benak kita, umat Islam, apalagi buat sahabat yang concern banget sama adab ke kitab suci. Biar nggak salah langkah dan hati tenang, yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng soal hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu.
Dalil Utamanya: “Laa Yamassuhu Illal Muthahharun”
Oke, kita mulai dari main source-nya dulu. Ada ayat legend yang jadi patokan utama pembahasan hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu, yaitu di Surah Al-Waqi‘ah ayat 79. Allah SWT berfirman:
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan.” (QS. Al-Waqi‘ah: 79)
Nah, ayat inilah yang jadi spotlight. Jumhur alias mayoritas ulama menafsirkan kata “Al-Muthahharun” (orang-orang yang disucikan) itu sebagai kita, manusia, yang suci dari hadas, baik hadas kecil (yang butuh wudhu) maupun hadas besar (yang butuh mandi wajib). Basically, kalau belum wudhu, better jangan sentuh mushafnya langsung.
Emang sih, ada juga ulama yang berpendapat kalau ayat ini konteksnya lagi ngomongin malaikat yang menyentuh Lauh Mahfuzh (kitab suci di “server” Allah). Tapi, untuk daily practice kita di dunia, mayoritas ulama fiqih tetap menjadikan ayat ini sebagai landasan utama: respect the Book, stay pure.
Kata Para Ulama, Gimana Sebenarnya Hukumnya?
Kalau kita ngintip kitab-kitab fiqih klasik, mayoritas ulama (Mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hanbali) itu kompak sahabat. Mereka sepakat bahwa tidak diperbolehkan menyentuh mushaf tanpa wudhu.
Landasannya? Selain ayat tadi, ada juga support system dari hadis yang powerful, yaitu pesan dalam surat Nabi Muhammad SAW kepada ‘Amr bin Hazm yang berisi:
“Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci.” (HR. Malik dalam Al-Muwaththa’)
Hadis ini nge-boost argumen bahwa hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu itu (menurut pendapat mayoritas ulama) adalah haram. Kenapa? Karena Al-Qur’an itu bukan buku biasa sahabat. Ini kalamullah, firman Allah yang super mulia.
Tapi, tunggu dulu. Mazhab Hanafi punya angle yang sedikit beda. Menurut squad Hanafi, it’s okay menyentuh mushaf, dengan bagian yang nggak kena langsung tulisannya. Misalnya, sahabat pakai kain, sarung tangan, atau nyentuh bagian sampul tebalnya aja (yang nggak nempel langsung sama lembaran ayat). Jadi, mereka lebih detail nih, ngebedain mana “menyentuh langsung” mana yang “menyentuh nggak langsung” (pakai barrier).
Hikmah di Balik Aturan Ini, Bukan Sekadar Larangan
Coba kita renungin deep talk dikit. Larangan dalam hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu ini sebetulnya bukan cuma soal aturan kaku, tapi lebih ke adab atau attitude kita.
Bayangin deh, mushaf itu kan isinya surat cinta dari Allah buat kita, petunjuk hidup dari A sampai Z. Masa iya kita mau nyentuh “surat cinta” itu dalam keadaan semrawut? It’s only proper kalau kita mendekatinya dalam kondisi best version of us, suci, baik lahir maupun batin.
Wudhu itu kayak preparation mode kita sebelum “ngobrol” sama Allah lewat firman-Nya. Wudhu juga jadi cara kita menggugurkan dosa-dosa kecil, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
“Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, maka tatkala ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya setiap dosa (kecil) yang telah dilakukannya bersama air…” (HR. Muslim)
Ini ngebantu banget biar kita lebih khusyuk dan connect pas baca. Sahabat pasti setuju, feel-nya beda banget kan, baca Al-Qur’an abis wudhu? Hati lebih adem, pikiran lebih jernih.
Baca Juga: Keutamaan Menjaga Wudhu, Yuk Cari Tahu Manfaatnya!
Gimana Kalau Baca Al-Qur’an di HP?

Nah, ini pertanyaan yang sering muncul! Gimana kalau bacanya pakai aplikasi Al-Qur’an di HP? Kan touch screen tuh. Apakah hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu berlaku juga?
Sebagian besar ulama kontemporer (ulama zaman now) bilang kalau baca Al-Qur’an di gadget (HP, tablet, dll) itu hukumnya nggak sama kayak menyentuh mushaf fisik. Kenapa? Karena yang kita sentuh itu layar kaca, dan teksnya itu cuma tampilan digital (piksel), bukan tulisan Al-Qur’an yang real (fisik).
Jadi, hukumnya boleh membaca Al-Qur’an lewat HP tanpa wudhu, selama sahabat suci dari hadas besar (misalnya nggak lagi junub atau baru selesai haid/nifas). Tapi (selalu ada tapinya, hehe) level paling afdhal (terbaik) ya tetep, diusahakan wudhu dulu sebagai bentuk penghormatan kita.
Adab Saat Menyentuh dan Membaca Al-Qur’an

Biar makin perfect, selain soal wudhu, ada beberapa pro tips adab yang kece banget buat kita terapin pas lagi interaksi sama mushaf:
- Berwudhu terlebih dahulu. Ini bukan hanya syarat fiqih, tapi juga bentuk rasa hormat.
- Membaca di tempat yang bersih dan tenang. Hindari membaca di tempat ramai atau sembarangan.
- Niatkan ibadah dan tadabbur. Jangan sekadar membaca, tapi renungi maknanya.
- Menjaga mushaf dari tempat kotor atau sembarangan. Letakkan di tempat yang tinggi dan terhormat.
- Tidak menyentuh tulisan Al-Qur’an dengan tangan kotor atau najis.
Semua adab ini nyambung banget sama spirit hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu, intinya: Jaga kesucian, hormati, dan khusyuk.
Kesimpulan
Jadi, sahabat! Kesimpulannya, hukum menyentuh Al-Qur’an tanpa wudhu (mushaf fisik ya) menurut mayoritas ulama adalah tidak diperbolehkan (haram). Dalilnya kuat, dari QS. Al-Waqi‘ah: 79 (“Laa yamassuhu illal muthahharun”) dan hadis Nabi SAW. Clear ya, mushaf hanya boleh disentuh oleh orang yang suci.
Tapi, kalau sahabat bacanya dari HP atau nyentuh mushaf pakai barrier (kain/sarung tangan), ada pendapat ulama yang memperbolehkan.
However, yang paling safe dan paling recommended adalah: usahakan selalu jaga adab dan kesucian kita tiap kali mau “bertemu” sama Al-Qur’an. Anggap aja ini bentuk cinta dan respect tertinggi kita pada firman Allah.
Semoga pembahasan ini bikin kita makin hati-hati dan full hormat ketika membaca firman-Nya. Yuk, mulai biasakan berwudhu sebelum memegang mushaf, biar setiap huruf yang kita baca jadi pahala dan penenang jiwa.
Bikin Hati Makin Adem Setelah Baca Qur’an
Sahabat, setelah kita effort banget menjaga kesucian fisik kita untuk menyentuh Al-Qur’an, ada cara keren lainnya lho untuk “menyucikan” diri kita lebih dalam, yaitu dengan berbagi.
Membaca Al-Qur’an bikin hati kita adem, tapi berbagi… itu bikin hati kita dan hati orang lain adem berjamaah! Energi positif dari bacaan suci tadi, rasanya pas banget kalau dilanjutin dengan aksi suci juga.
Yuk, salurkan energi positif sahabat dengan ikut menebar kebaikan bersama Yayasan Senyum Mandiri. Bantu mereka yang sedang berjuang agar bisa ikut tersenyum. Setiap support kecil dari sahabat adalah senyuman besar bagi mereka.
Klik -> Donasi Yayasan Senyum Mandiri untuk mulai berbagi senyuman!
Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

“Menebar Sejuta Kebaikan”