Tujuan Hukum Islam – Sering kepikiran nggak sih, sahabat, kenapa ya ajaran Islam itu detail banget? Mulai dari cara kita ibadah, makan, berbisnis, sampai cara berinteraksi di media sosial, semuanya ada panduannya. Kadang mungkin terasa seperti, “Wah, banyak banget ya aturannya!”
Eits, jangan salah sangka dulu. Ternyata, semua itu bukan buat mengekang, tapi justru wujud sayangnya Allah SWT ke kita. Di balik setiap perintah dan larangan, tersimpan nilai luhur, yang dalam ilmu Islam disebut Maqashid Syariah, atau Tujuan Hukum Islam.
Intinya, Tujuan Hukum Islam itu adalah lima pilar kebaikan yang jadi fondasi semua syariat. Islam hadir untuk menjaga harmoni dan kebaikan hidup kita di dunia dan akhirat. Kelima pilar ini adalah menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Yuk, kita bedah satu per satu biar makin klik!
1. Menjaga Agama (Hifz al-Din)

Ini dia pondasi dari segalanya, sahabat: menjaga agama. Logikanya, tanpa kompas iman, hidup kita bisa berantakan dan nggak tentu arah. Karena itulah, syariat mewajibkan kita shalat, puasa, zakat, dan haji. Semua ibadah ini bukan sekadar ritual kosong, tapi cara kita buat memperkuat koneksi dengan Sang Pencipta.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tujuan utama hidup adalah untuk beribadah. Coba bayangin, kalau hidup cuma ngejar duniawi tanpa pernah terkoneksi dengan Allah, pasti bakal terasa hampa, kan? Dengan menjaga agama, hati jadi tenang dan hidup jadi punya makna yang lebih dalam.
2. Menjaga Jiwa (Hifz al-Nafs)
Islam itu pro-life banget, sahabat. Nyawa manusia itu super berharga. Salah satu Tujuan Hukum Islam yang paling fundamental adalah melindungi jiwa setiap individu dari kekerasan, pembunuhan, dan segala hal yang membahayakan.
Inilah kenapa Al-Qur’an menegaskan betapa mulianya menjaga kehidupan:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًاۗ
“…Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-Ma’idah: 32)
Di zaman sekarang, menjaga jiwa itu aksinya bisa macam-macam. Mulai dari donor darah, jadi relawan bencana, mengkampanyekan anti-bullying, atau bahkan sekadar ngecek kabar teman yang lagi butuh dukungan mental. Semua itu adalah bagian dari Hifz al-Nafs.
3. Menjaga Akal (Hifz al-‘Aql)
Sahabat, akal itu ibarat software canggih dari Allah yang bikin kita istimewa. Makanya, Tujuan Hukum Islam juga fokus banget untuk melindunginya. Segala sesuatu yang bisa merusak kejernihan berpikir, seperti minuman keras (khamr) dan narkoba, dilarang keras. Tujuannya? Biar kita tetap bisa membuat keputusan yang logis dan benar.
Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya menggunakan akal untuk mencari kebenaran:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Di era digital ini, tantangan menjaga akal itu makin kompleks. Bukan cuma soal ngejauhin miras, tapi juga soal ‘puasa’ dari hoaks, nggak gampang kepancing konten provokatif, dan menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif dan mencerahkan.
Baca Juga: 5 Hukum Dalam Islam: Wajib, Sunah, Makruh, Mubah, Haram disertai penjelasannya
4. Menjaga Keturunan (Hifz al-Nasl)
Berikutnya adalah menjaga keberlangsungan generasi dan kehormatan keluarga. Islam mengatur pernikahan secara adil dan melarang keras perzinaan. Tujuannya mulia banget, sahabat: supaya setiap anak yang lahir jelas nasabnya, mendapatkan hak-haknya secara penuh, dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh cinta serta tanggung jawab.
Larangan mendekati zina sangat tegas disebutkan dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Di tengah gempuran budaya permisif, prinsip ini jadi makin relevan. Ini bukan soal kuno, tapi soal membangun fondasi masyarakat yang sehat secara moral dan sosial, di mana institusi keluarga benar-benar dihargai.
5. Menjaga Harta (Hifz al-Mal)

Ngomongin soal duit emang kadang sensitif, tapi justru di sinilah seringkali kita diuji. Karena itu, Tujuan Hukum Islam juga memberikan rambu-rambu soal harta: cara mendapatkannya harus halal, dan cara menggunakannya pun harus membawa berkah.
Konsep zakat, infak, sedekah, serta larangan riba (bunga) itu didesain agar kekayaan berputar dan tidak terjadi ketimpangan ekstrem, biar nggak ada lagi istilah ‘yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin’. Islam mendorong keadilan sosial agar semua bisa merasakan kesejahteraan.
Allah SWT berfirman tentang fungsi zakat:
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS. At-Taubah: 103)
Wujudkan Tujuan Mulia Ini Bersama Senyum Mandiri!
Ngomong-ngomong soal menjaga harta di jalan kebaikan (Hifz al-Mal), ini bukan cuma teori lho, sahabat. Ini adalah panggilan buat kita untuk jadi bagian dari solusi.
Lewat Yayasan Senyum Mandiri, kita bisa bareng-bareng mengubah harta kita jadi senyuman dan harapan buat mereka yang membutuhkan. Setiap rupiah dari sahabat bisa jadi bekal pendidikan untuk anak yatim, modal usaha untuk keluarga dhuafa, atau bantuan pangan bagi yang kelaparan.
Yuk, wujudkan Tujuan Hukum Islam ini secara nyata! Jangan biarkan kebaikanmu berhenti di angan-angan. Klik link dibawah ini untuk menebar kebaikan dan menyalurkan berkahmu lewat Yayasan Senyum Mandiri!
[DONASI YAYASAN SENYUM MANDIRI]
Untuk informasi lainnya bisa hubungi kami, dengan klik disini atau scan QR barcode dibawah.
Kesimpulan
Jadi, jelas banget kan, sahabat? Kelima Tujuan Hukum Islam tadi bukan soal ngeribetin hidup, tapi justru sebaliknya: melindungi dan memuliakan kita sebagai manusia. Setiap aturan itu punya hikmah mendalam yang ujung-ujungnya untuk kebaikan kita bersama (maslahat).
Semoga setelah baca ini, kita jadi makin dekat dan cinta sama ajaran agama kita. Jangan simpan pencerahan ini sendirian ya! Yuk, share artikel ini biar makin banyak yang paham betapa indahnya Tujuan Hukum Islam.

“Menebar Sejuta Kebaikan”