Tidur Setelah Ashar – Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, tahukah Anda bahwa ada waktu tertentu yang sebaiknya kita hindari untuk tidur, terutama setelah Ashar? Dalam beberapa riwayat, terdapat peringatan mengenai tidur di waktu ini, yang konon dapat membawa dampak negatif, bahkan banyak yang beranggapan bisa “membuat gila.” Benarkah demikian? Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai hukum tidur setelah Ashar menurut pandangan islam.
Peringatan Tentang Tidur Setelah Ashar
Di dalam islam, waktu Ashar adalah salah satu waktu shalat yang sangat penting. Beberapa ulama dan ahli tafsir memperingatkan agar tidak tidur di waktu ini. Beberapa hadits menyebutkan bahwa tidur di waktu ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan masalah mental, meskipun tidak semuanya memiliki derajat yang kuat. Mereka sering mengaitkan salah satu hadits dengan peringatan ini, yang berbunyi:
“Barangsiapa tidur setelah Ashar hingga membuat akalnya terganggu, maka janganlah mencela selain dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)
Meskipun hadits ini memiliki kelemahan dari segi sanad, peringatan ini tetap menjadi perhatian sebagian ulama sebagai bentuk kehati-hatian. Mereka berpendapat bahwa tidur setelah Ashar bisa mempengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang, sehingga mereka tidak menyarankan untuk melakukannya.
Penjelasan Ilmiah Mengenai Tidur Setelah Ashar
Secara ilmiah, tidur setelah di waktu ini, yang umumnya berkisar antara pukul 15.30 hingga 17.00, dianggap sebagai waktu yang kurang ideal untuk beristirahat. Hal ini dikarenakan tidur di sore hari bisa mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Ritme sirkadian adalah siklus 24 jam yang mengatur kapan tubuh harus terjaga dan kapan harus tidur.
Tidur di sore hari dapat menyebabkan rasa lelah berlebihan saat bangun, bahkan memicu gangguan tidur di malam hari. Dalam beberapa kasus, ini bisa mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan perasaan bingung atau linglung setelah bangun. Jika kebiasaan ini kita lakukan secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.
Pendapat Ulama Tentang Tidur Setelah Ashar
Pendapat ulama mengenai tidur setelah di waktu ini bervariasi. Beberapa ulama dari kalangan Hanafiyah dan Syafi’iyah menyarankan untuk menghindari tidur di waktu tersebut, terutama karena adanya kekhawatiran terhadap kesehatan dan pengaruh buruk pada pikiran. Namun, sebagian ulama lain seperti dari kalangan Hanabilah tidak memandang hal ini sebagai larangan yang mutlak, tetapi lebih kepada anjuran untuk berhati-hati.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, seorang ulama terkemuka, menyatakan bahwa tidur setelah Ashar tidaklah haram, namun jika seseorang mendapati dirinya merasa terganggu setelah tidur di waktu itu, maka sebaiknya dihindari.
Cara Menghindari Tidur Setelah Ashar
Bagi yang masih seringĀ merasa ngantuk di sore hari, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menghindari tidur setelah Ashar:
- Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan-jalan atau berolahraga ringan. Ini bisa membantu menghilangkan rasa kantuk.
- Menghabiskan waktu dengan berdzikir atau membaca doa bisa menjadi cara efektif untuk menjaga diri tetap terjaga dan juga memperkuat iman.
- Kadang rasa kantuk muncul karena tubuh kekurangan cairan. Meminum air putih bisa membantu kita menyegarkan tubuh.
- Hindari mengonsumsi makanan berat di sore hari yang bisa membuat Anda merasa lebih mengantuk.
Baca Juga: Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur, Bisa Mengatasi Insomnia Juga Loh!
Kesimpulan
Tidur setelah Ashar mungkin bukanlah hal yang haram dalam pandangan islam, namun tetap ada peringatan dari beberapa ulama tentang potensi dampaknya. Sebaiknya kita menghindari tidur di waktu ini, baik untuk kesehatan fisik maupun mental, jika memungkinkan. Dalam islam, menjaga kesehatan tubuh dan pikiran adalah bagian dari ibadah, sehingga mengatur waktu tidur dengan bijak adalah salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan menghindari tidur setelah Ashar, kita tidak hanya mengikuti anjuran para ulama, tetapi juga menjaga keseimbangan ritme hidup yang lebih baik. Semoga Allah memberikan kita semua kesehatan dan kekuatan untuk terus beribadah dengan baik, serta menjauhkan kita dari segala bentuk gangguan yang bisa mempengaruhi fisik dan mental kita.