Larangan Mendoakan Keburukan, Kenapa Islam Melarang Keras?

Larangan Mendoakan Keburukan – Sahabat, ngaku deh, pasti kita pernah dong saking keselnya sama orang, rasanya pengen nyumpahin atau doain yang jelek-jelek. Emosi, bo! Kita manusiawi, wajar kalau merasa tersakiti.

Tapi, tahu nggak sih, dalam Islam, ada yang namanya Larangan mendoakan keburukan. Dan ini bukan cuma soal sopan santun atau positive vibes only, tapi bagian penting dari ajaran yang ngajarin kita soal kasih sayang, self-control, dan tanggung jawab spiritual. Yes, se-tersakiti apapun kita, Islam justru ngajarin kita buat doain yang baik-baik.

Kenapa Islam Melarang Kita Mendoakan Keburukan?

Gini, Sahabat. Simple-nya, Allah itu ngenalin diri-Nya sebagai Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang). Kasih sayang-Nya itu literally buat semua makhluk. Nah, Larangan mendoakan keburukan itu logis banget, karena kita sebagai hamba-Nya diharapkan jadi pemancar rahmat itu, bukan malah jadi toxic atau sumber kerusakan.

Allah berfirman dalam QS. Al-A’raf: 55-56:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya…”

Para ulama ngasih catatan, doa buruk itu termasuk ‘kerusakan batin’ lho. Kenapa? Karena itu sama aja kayak kita lagi nyiram bensin ke dendam dan nutup pintu damai.

Nabi Muhammad SAW juga super tegas soal ini. Beliau bersabda: “Seorang Muslim (yang sejati) adalah orang yang mana Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Jleb banget, kan? Lisan kita itu pedang, Sahabat. Makanya ada Larangan mendoakan keburukan sebagai etika lisan yang harus kita jaga.

Baca Juga: Doa yang Dilarang dalam Islam, Apa Saja Contohnya?

Dampak Negatif Doa Buruk

Kalau kita telaah lagi, doa jelek itu kan keluarnya pas lagi emosi di puncak. Tapi efeknya wih, bisa jangka panjang. Hati jadi keras, pikiran jadi sempit, dan circle pertemanan atau keluarga bisa retak. Ini alasan kuat kenapa Larangan mendoakan keburukan itu ada buat ngelindungin kita sendiri.

Bahkan dalam hadits riwayat Muslim, Nabi pernah lho negur sahabat yang mendoakan keburukan buat musuhnya. Rasulullah menegaskan, “Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pembawa laknat, tetapi sebagai pembawa rahmat.”

Pesan ini relate banget di zaman socmed sekarang: makin gampang kita ngutuk atau nyinyir (walaupun dalam hati), makin jauh kita dari value kasih sayang (rahmat) yang diajarin Islam.

Lebih Baik Mendoakan Kebaikan, Bukan Keburukan

Sebagai pengganti prilaku negatif, Islam ngajarin kita buat bales jelek pakai baik. Kalau Sahabat lagi disakitin, mendoakan “Ya Allah, kasih hidayah ke dia biar jadi lebih baik” itu jauh lebih classy dan mulia daripada mendoakan celaka.

Ini klop banget sama konsep Larangan mendoakan keburukan, yang intinya ngajak kita jadi problem solver, bukan problem maker.

Contoh ultimate-nya? Nabi kita. Waktu diusir dan dilempari batu sama penduduk Thaif sampai berdarah-darah (bayangin, Sahabat!), Malaikat Jibril udah nawarin buat menghancurkan mereka. Tapi apa kata Rasulullah? Beliau nggak auto-ngutuk. Beliau malah angkat tangan: “Bahkan aku berharap Allah mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata…” (Kisah ini tercatat dalam Sirah Nabawiyah).

Mind blowing. Doa itu jadi alat healing dan perbaikan, bukan senjata balas dendam.

Cara Mengendalikan Diri Agar Tidak Mendoakan Keburukan

Gimana cara nerapin Larangan mendoakan keburukan ini biar nggak teori doang? Here’s the life hack:

  • Tarik napas dan tunda reaksi. Emosi yang ditunda beberapa detik sering kali mereda.
  • Ingat bahwa doa adalah ibadah. Mengisinya dengan hal negatif hanya mencoreng nilai ibadah itu sendiri.
  • Fokus pada perbaikan diri. Keburukan orang lain tidak akan mengurangi kebaikan sahabat, tetapi keburukan doa bisa merusak hati.
  • Pahami bahwa Allah Maha Adil. Sahabat tidak perlu menjadi “hakim” dengan doa buruk; cukup serahkan semuanya kepada Allah.

Dengan mindset ini, akhlak kita jadi lebih smooth dan jiwa lebih adem.

Kesimpulan

So, pada akhirnya, Larangan mendoakan keburukan itu bukan aturan buat ngekang, tapi justru ‘tameng’ buat ngelindungin hati kita biar tetap bening dan hidup lebih chill. Allah tuh suka banget sama hamba yang jadi agent of peace, bukan agent of chaos.

Semakin Sahabat bisa nahan lisan dan milih doain yang baik, makin klop akhlak Sahabat sama akhlak Nabi yang full kasih sayang.

Ubah Doa Baikmu Jadi Aksi Nyata!

Sahabat, ngomongin soal jadi pemancar rahmat dan ngedoain kebaikan itu powerful banget. Tapi, gimana kalau kita nggak cuma berhenti di doa? Gimana kalau doa baik kita itu kita wujudkan jadi aksi nyata?

Di Yayasan Senyum Mandiri, kami percaya setiap kebaikan kecil bisa bikin senyuman besar buat mereka yang membutuhkan. Daripada nyimpen energi buat hal negatif, yuk salurin energi positif Sahabat buat support program-program kami yang fokus pada pendidikan dan kesejahteraan anak-anak yatim serta dhuafa.

Donasi Yayasan Senyum Mandiri

Yuk, buktikan kalau kita bukan cuma jago mendoakan kebaikan, tapi juga jago melakukan kebaikan. Be the reason someone smiles today!

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami ya, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

Barcode Nomer CS Yayasan Senyum Mandiri 2025

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar