Apa Makna Buah Khuldi yang Sesungguhnya? Begini Penjelasan Menurut Buya Syakur Yasin!

Apa yang ada dalam pikiran Anda ketika terbesit akan makna buah khuldi? Untuk melerai pemikiran yang tidak mendasar, simak penjelesan tentang buah khuldi hanya disini!

Makna buah khuldi pada umumnya sering dikatakan sebagai buah terlarang yang menyebabkan Nabi Adam AS dan Siti Hawa keluar dari surga.

Jika dipikir-pikir, buah khuldi sangatlah mengerikan, bahkan hingga dapat membuat Nabi Adam AS dan Siti Hawa diusir dari surga serta harus menanggung hukumannya di dunia.

Namun, apa sebenarnya makna buah khuldi dalam Islam? Jika buah biasa, mengapa memberikan impact besar bagi Nabi Adam AS dan Siti Hawa hingga dikeluarkan dari surga? Berikut ini penjelasannya!

Makna Buah Khuldi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna buah khuldi adalah buah larangan yang dimakan Nabi Adam dan Siti Hawa di taman firdaus. Buah khuldi berasal dari kata “khuld” yang berarti kekal.

Baca Juga: Golongan Orang yang Dijanjikan Masuk Surga Menurut Al-Qur’an

Ada beberapa ulama yang beranggapan bahwa buah khuldi bentuknya semacam apel, anggur hingga kurma.

Kendati begitu, makna buah khuldi yang menurut pendapat beberapa ulama ini bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Buya Syakur Yasin dalam salah satu ceramahnya yang ditayangkan melalui akun youtube resminya, pada tanggal 18 Desember 2019.

Menurutnya, makna buah khuldi bukanlah buah biasa sebagaimana penjabaran dari sebagian besar ulama. Buya Syakur memaparkan bahwa buah khuldi merupakan sebuah perumpamaan saja.

“Kemudian lagi, masuk akal nggak, kalau buah khuldi itu betul-betul buah, mana ada buah bisa melupakan kita lupa ingatan lupa segala-gala? Surga yang penuh dengan kenikmatan terlupakan hanya karena sepotong buah. Ini pasti, kita tergoda itu karena lebih hebat,” jelas Buya Syakur.

Dari sini kita bisa memahami akan satu hal, bahwa manusia dapat tergoda dengan suatu perkara yang dapat memberi kenikmatan. Lantas kenikmatan seperti apakan yang dapat membuat Nabi Adam AS dan Siti Hawa melupakan hal-hal lain padahal ketika itu mereka berada dalam surga?

“Lalu apa yang dimaksud dengan buah khuldi? Coba kita lihat ketika makan buah khuldi, setelah selesai lalu mencari pakaiannya tetapi tidak ada. Jadi, ketika memakan buah khuldi itu mereka sedang telanjang bulat. Ini Bahasa buah khuldi itu adalah seksual.”. Lanjut Bula Syakur.

Buya Syakur lantas menafsirkan bahwa makna buah khuldi merupakan perilaku seksual yang belum saatnya dilakukan oleh Nabi Adam AS dan Siti Hawa pada saat itu. Akan tetapi, karena Al-Qur’an adalah kitab suci, maka memerlukan sebuah kiasan dalam menyatakan sesuatu yang kurang pantas untuk disebutkan.

Lebih dalam, pembahasan tentang makna buah khuldi telah termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf adyat 20-22 sebagai berikut.

فَوَسۡوَسَ لَهُمَا الشَّيۡطٰنُ لِيُبۡدِىَ لَهُمَا مَا وٗرِىَ عَنۡهُمَا مِنۡ سَوۡاٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهٰٮكُمَا رَبُّكُمَا عَنۡ هٰذِهِ الشَّجَرَةِ اِلَّاۤ اَنۡ تَكُوۡنَا مَلَـكَيۡنِ اَوۡ تَكُوۡنَا مِنَ الۡخٰلِدِيۡنَ‏ ٢٠ وَقَاسَمَهُمَاۤ اِنِّىۡ لَـكُمَا لَمِنَ النّٰصِحِيۡنَۙ‏ ٢١ فَدَلّٰٮهُمَا بِغُرُوۡرٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفٰنِ عَلَيۡهِمَا مِنۡ وَّرَقِ الۡجَـنَّةِ ؕ وَنَادٰٮهُمَا رَبُّهُمَاۤ اَلَمۡ اَنۡهَكُمَا عَنۡ تِلۡكُمَا الشَّجَرَةِ وَاَقُلْ لَّـكُمَاۤ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ لَـكُمَا عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ‏ ٢٢

Terjemahan: “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).”[20]. Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu,”[21]. dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” [22]”.

Sebagaimana apa yang telah disampaikan diatas, dapat kita simpulkan bahwasanya buah khuldi yang disebutkan dalam Al-Qur’an merupakan sebuah kiasan dari perilaku seksual yang dilakukan oleh Nabi Adam dan Siti Hawa atas bujuk rayu dari setan.

Disamping itu, pohon yang disebut sebagai syajarah atau pohon di surga adalah sebuah simbol yang memiliki arti berketurunan atau keluarga.

Kendati demikian, dari kisah diatas kita jadi tahu bahwasanya manusia merupakan tempatnya salah dan dosa, karena walaupun berada di dalam kenikmatan sekalipun ia mampu melakukan perbuatan yang jelas-jelas telah dilarang oleh Allah SWT.

Dan kesalahan itu tidaklah datang hanya karena setan yang menggoda. Melainkan karena hawa nafsu manusia yang tidak diatasi dengan baik sehingga lebih mudah menerima ajakan setan. Ingatlah, bukan hanya setan yang harus kita perangi, tetapi hawa nafsu kita juga yang harus dilawan.

Demikianlah materi kali ini, mudah-mudahan kita menjadi bagian dari orang-orang yang mendapat pertolongan Allah sehingga mampu terhindarkan daripada salah dan dosa.

Berita lainnya bisa Sahabat dapatkan hanya di website resmi Senyum Mandiri Foundation. Tak hanya menyajikan artikel saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar