Begini Cara Merayakan Hari Ibu yang dianjurkan oleh Agama Islam!

Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat Indonesia serentak merayakan hari ibu. Pada momen ini, kita dapat mengapresiasikan jasa ibu kita yang telah bersusah payah melahirkan kita, membesarkan kita, bahkan hingga kita dewasa seperti saat ini.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا

Artinya, “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)…” (Penggalan QS. Al-Ahqaf:15)

Saat perayaan hari ibu, anak-anak biasanya merayakannya dengan memberi hadiah yang istimewa. Terkadang juga, mereka membuat kata-kata mutiara untuk mengekspresikan bentuk kecintaannya pada ibunya.

Kapan Waktu Merayakan Hari Ibu?

Hari ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia. Selain Negara kita, nyatanya Negara lain juga turut memperingati hari ibu juga. Contohnya seperti di Inggris, Meksiko, Irlandia, dan Jepang, Negara tersebut memperingati hari ibu setiap tahunnya.

Baca Juga: Adab Kepada Orang Tua: Menghormati Dan Memuliakannya

Kedudukan Ibu dalam Islam

Dalam agama Islam, ibu memiliki posisi yang sangat mulia, bahkan lebih mulia dari seorang ayah. Sehingga merayakan hari ibu sangatlah wajar untuk dilakukan. Hal ini sejalan sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, berikut bunyinya.

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’

‘Nabi shalallaahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’”

Ibu sejatinya merupakan wanita tangguh yang patut kita hormati dan sayangi. Pengorbanan yang ia lakukan, tidak sebanding dengan apa yang kita beri. Dalam rangka merayakan hari ibu, Anda bisa melakukan amalan seperti yang dikatakan Ibnu Umar ra.

“Apakah Anda takut masuk neraka dan ingin masuk ke surga?” Orang itu menjawab, ‘Ya.’ Ibnu Umar berkata, “Berbaktilah kepada ibumu. Demi Allah, jika engkau melembutkan kata-kata untuknya, memberinya makan, niscaya engkau akan masuk surga selama engkau menjauhi dosa-dosa besar.” (HR al-Bukhari)

Apa Tujuan Merayakan Hari Ibu

Memperingati hari ibu, merupakan salah satu cara untuk mengapresiasi jasanya yang telah merawat serta membesarkan kita. Tujuan dari perayaan hari ibu, agar setiap anak dapat menghargai dan mengingat besarnya pengorbanan yang ia dicurahkan pada kita setiap saat.

Cara Merayakan Hari Ibu dalam Islam

Hari ibu bukanlah sebuah hari raya agama tertentu. Oleh karenanya, tidak ada kegiatan khusus yang dianjurkan dalam Islam. Selain itu, pada dasarnya memperingati hari ibu bukan merupakan perkara tasyabuh (usaha untuk meniru sosok yang dikagumi).

Oleh sebab itu, para ulama memperbolehkan perayaan ini. Sebagian ulama juga mengatakan bahwa, perayaan hari ibu merupakan salah satu bentuk bakti seorang anak kepada orang tua, khususnya pada ibunya.

Cara merayakan hari ibu, dapat dengan mudah kita lakukan. Tidak perlu membutuhkan hadiah yang mahal, tetapi perasaan sayang yang kita tuangkan sudah lebih dari cukup sebagai hadiah untuk ibu.

Biasanya anak-anak akan memberikan hadiah berupa kado, kue, makanan, bunga, atau kartu ucapan. Bisa juga dengan melakukan aktivitas lain yang bersifat kebaikan, selagi tidak menyalahi aturan syariat Islam.

Lebih lanjut, para ulama menegaskan bahwa merayakan hari ibu bukanlah termasuk perkara yang bid’ah. Hal ini lantaran, perkara bid’ah hanya berlaku untuk urusan yang menyangkut ibadah.

Tinggalkan komentar